8 - JAHIL

7 2 0
                                    

Assalamu'alaikum gays.. Masih baca kan cerita aku?

Sebelumnya aku cuma mau bilang makasih buat kalian yang udah baca Cerita "YUNAN"

Lanjut baca Yuk part 8:') CUSSSS...

*****

Pulang sekolah, Elsa sangat senang gara-gara sikap Yunan waktu menatap diperpustakaan tadi. Ia juga heran Seorang Yunan bisa gak bandel satu harian ini.

Wajah nya kembali berseri, yah walaupun ada perasaan kesel juga.
Elsa segera menyusun bukunya, ia melihat laci meja yang seperti nya sudah tidak ada lagi sampah. Alat tulisnya sangat rapi ia masukkan ke dompet kecil khusus untuk menyimpannya.

"El.. Lo naik mobil kan?" Tanya Bianca. "Gue numpang yah sama Mawar"

"Boleh.. Asal jangan lebay!" Sinis Elsa.

Bianca dan mawar bingung, maksud Elsa lebay itu apanya. Apakah mereka berdua ada salah sama Elsa

"Lebay apaan?" ucap Bianca melirik ke Elsa

"Yah itu lo, tadi bilang gue pacaran sama Yunan!" Kesel Elsa.

Bianca dan Mawar terkekeh pelan.

Mereka jalan bertiga ke parkiran mobil, Gaya Elsa waktu pulang sekolah, tetap sama waktu pergi sekolah. Gak pernah luntur aura kecantikannya.

Langkah mereka sampai ke parkiran berjumpa dengan Geng Yunan. Ditto divan dan Yunan. Ketiga cewek cantik Versus Cowok Ganteng!

Yunan hanya bisa memandangi wajah Elsa dengan senyuman, Begitu juga sebaliknya.

"Elsaa? Cantik banget lo!" kagum divan

Yunan menatap sinis wajah divan, ia merasa cemburu kenapa Elsa dipuji cowok lain dihadapannya, walaupun itu Cs-nya sendiri.

"Cuma muji doang Nan." ledek Divan

"Makasih atas pujiannya bapak Divan." balas Elsa memanas-manasi Yunan

"El.." panggil Yunan

Elsa menoleh kebelakang, padahal ia sebentar lagi masuk mobil.

"Iya?" jawab singkat Elsa

"Hati-hati yah!" Pesan Yunan

Lagi-lagi sahabat mereka berdua menyaksikan drama anak sekolahan yang gak ada habisnya.

"Gak usah lo kasih tau Nan, Elsa pasti hati-hati lah!" Sindir Divan

"Gue balik dulu. Byee semua"

Elsa dan kedua sahabatnya segera masuk mobil.. mereka meninggalkan Yunan dan Cs-nya yang masih berada di parkiran

Yunan tampak melambaikan tangannya ke arah mobil Elsa.

"Kasmaran?" Tanya Ditto sambil mengangkat kepalanya

"Menurut Lo? gue berduka?" Ucap Yunan berjalan ke arah motornya.

Mereka bertiga pun segera menuju kerumah masing-masing.

Yunan yang dijalan, masih memikirkan Elsa. Ia tak bisa menghilangkan perasaan nya dari hati dan otaknya.

Laju motornya sangat pelan, hingga kendaraan lain dibelakang nya menelekson nya, ia masih tak mendengar suara bising itu. Wajah Elsa emang susah banget buat dilupakan.

Sampai akhirnya Yunan tersadar bahwa suara klakson itu sudah berdering dari tadi. Akhirnya laju motor Yunan seperti biasa, kecepatan nya sudah mencapai lebih dari maksimal. Inilah sifat dia kalau sedang berkendara.
Itu tadi hanya sebuah ingatan manis dengan Elsa.

FROM YUNAN TO ELSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang