Kini, Sunghoon berdiri di halte, ia sedang menunggu bis datang. Sunghoon pulang telat hari ini, ada tugas tambahan dari salah satu gurunya.
"Percuma aku menunggu, pasti bisnya tidak akan datang lagi," keluh Sunghoon.
"Aku harus bagaimana?" Tanya Sunghoon pada dirinya sendiri.
"Tidak mungkin aku meminta bantuan sama Jay lagi. Apalagi, meminta bantuan sama yang lainnya. Aku akan mengganggu waktu mereka."
Dengan terpaksa Sunghoon harus berjalan untuk pulang. Sunghoon sedang bersiap-siap jika ia tersesat nanti. Ia menaruh identitas diri di dalam tas, agar kalau ada orang yang menemukan tasnya, orang itu bisa langsung menghubungi Sunghoon.
Beberapa menit lagi Sunghoon akan berubah. Sunghoon semakin panik. Sunghoon berlari, tetapi ia terjatuh karena tersandung dengan kakinya sendiri.
Hujan pun turun. Sungguh malang nasib Sunghoon.
"Ah, lututku berdarah. Hujan lagi, sial banget."
Sunghoon mulai bangkit, tapi saat ia baru saja ingin berdiri, saat itu pula Sunghoon berubah menjadi kucing.
Sebagian kucing tidak menyukai air, Sunghoon termasuk dalam bagian itu. Ketika menjadi kucing, Sunghoon mendadak tidak suka dengan air. Dan, satu hal, kucing tidak ingat bahwa ia adalah seorang Sunghoon. Sunghoon manusia, ya, manusia. Sunghoon kucing, ya, kucing.
Karena saat ini sedang hujan, Sunghoon dalam bentuk kucing berlari mencari tempat untuk berteduh. Ia berlari sampai di rumah seseorang. Lalu, ia pun duduk di sana, melihat hujan yang turun deras.
Kebetulan Sang pemilik rumah sedang melihat halaman luar lewat jendela rumah. Ia yang sadar akan kehadiran satu kucing, ia berjalan ke luar untuk mengambilnya.
"Halo, kucing. Kamu akan kebasahan kalau terus di luar sini, mending di dalam saja. Nanti, aku kasih makanan. Kamu pasti belum makan, kan?" Setelah mengucapkan itu, ia menggendong si kucing agar bisa masuk ke rumah.
Kucingnya nurut aja, gak ada perlawanan. Emang pada dasarnya jenis kucing seperti ia mudah dijinakkan.
Pemilik rumah tersebut bernama Heeseung. Ia memberi Sunghoon dalam bentuk kucing itu makanan dan juga susu. Heeseung senang melihatnya, kucing yang satu ini sangat manis. Berbulu putih dan bermata biru.
"Gimana makanannya? Enak gak?"
Di sela makannya, Sunghoon mengeong. Heeseung tersenyum sampai menampakkan giginya.
Kayak yang ngerti aja, nih, orang kucingnya ngomong apa.
Heeseung mengelus-elus kucing itu sampai kucingnya tertidur. Keenakan si kucing.
Heeseung memindahkan kucingnya ke kasur dan Heeseung ikut berbaring di sampingnya. Mereka tidur bersama diiringi dengan suara rintikan hujan.
Pagi, lebih tepatnya pukul 05.00 dini hari. Sunghoon terbangun dari mimpi indahnya.
Sunghoon berkedip beberapa kali, "aku di mana?" Sunghoon berbicara dengan suara khas orang bangun tidur.
Seketika Sunghoon membulatkan kedua matanya. Betapa terkejutnya ia melihat Heeseung ada di sebelah kanan tertidur sambil memeluk dirinya. Ditambah saat ini Sunghoon tidak memakai busana sehelai benang pun.
Saat Sunghoon berubah menjadi kucing, semua bajunya menjadi terlalu besar. Jadi, ia tidak memakai apapun sekarang.
Tapi, ia berusaha tenang tenang karena masih ada selimut yang menutupi tubuhnya dan juga tubuh Heeseung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Unforgettable [heehoon]
FanfictionSunghoon memiliki kutukan yang membuat ia tenggelam dalam kesepian. Seseorang harus rela berkorban agar Sunghoon bisa menjadi manusia seutuhnya. Seseorang itu harus mencintainya dengan sepenuh hati, tapi apakah Sunghoon rela? ! bxb bahasa baku sedik...