"Sakura apa aku boleh menanyakan sesuatu kepadamu?" Sakura menoleh kepada Garra disampingnya, kedua emerald berwarna hijau cerah tersebut menatap bingung.
"Tanyakan saja tuan Garra." Garra tersenyum, "apa kau mempunyai kekasih?" Kali ini garra menanyakan hal tersebut tanpa menoleh kepada sakura, ia tengah memasang wajah malunya.
"Tidak, aku tidak mempunyai kekasih." Garra mendengar ucapan itu, hatinya terlihat senang ketika Sakura tak mempunyai rasa kepada pemuda lain dengan hal itu, kini sakura mempermudahkan dirinya untuk mendekati gadis cantik bersurai pink tersebut.Garra mempunyai rasa kepada sakura, entah sejak kapan rasa cintanya tumbuh yang pasti ia sudah terpesona kepada sakura untuk yang pertama kali.
Sejak pertemuan meeting dengan Mr. Uchiha minggu lalu."A-ah yang benar saja, kau bahkan sangat cantik sakura." Garra memuji dirinya, sakura yang dipuji memalingkan wajahnya kearah lain, ia pasti sangat merona sekarang.
"A-ah tidak, aku tidak cantik." Sakura menetralkan rasa senangnya, dirinya kembali untuk berkonsetrasi tanpa harus melibatkan perasaan senangnya saat dipuji.
"Hmm.. Baiklah, kau adalah wanita yang suka merendahkan diri ternyata, padahal aku tahu pasti banyak pria diluaran sana, yang jatuh hati kepada kecantikanmu itu." Sakura tersenyum hangat, ia tahu tak mungkin seorang pria menyukai dirinya, sementara ia hanya gadis sederhana yang mencoba merubah masa depan sendiri, tanpa bantuan sang ayah. ahh sakura kembali teringat mendiang ayah kandungnya:)."Termasuk aku sakura." Batin garra.
Garra yang mendapat respon tak senang dari raut wajah sakura mulai bertanya, kenapa gadisnya ini tak bahagia setelah dipuji bahkan dirinya terlihat sedikit menundukan kepala.
"Sakura ada apa?" Sakura tersentak pelan, ia tak tahu jika sedari tadi garra memperhatikannya, maka dari itu dirinya menggelengkan kepala pelan agar garra tidak keheranan."Hm, kau boleh cerita kepadaku." Tawar garra tapi hanya gelengan kepala yang ia dapat, ah sudahlah mungkin mood sakura sedang tidak baik sekarang.
Tinn tinnnn.
Mobil hitam milik garra terparkir indah didepan sebuah rumah bernuansa klasik, sakura membuka pintu mobil untuk keluar tak lupa dirinya tersenyum hangat dari arah kaca pintu mobil dengan ucapan terima kasihnya.
Garra mengangguki dengan senyuman, ia cukup bahagia mendapat respon positif dari gadis yang dicintainya tersebut."Hati-hati." Ucap sakura sebelum garra mengemudikan mobilnya "Baiklah." Timpal garra, setelah itu garra mulai pergi menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Ahhh.. ternyata tuan garra itu sangat baik." Ungkap sakura, setelah melihat mobil hitam milik garra semakin jauh.
Selepas itu dirinya pergi kedalam rumah.
"Kaa-san aku pulang." Teriak sakura pelan, mebuki tersenyum hangat menatap sang anak sudah pulang dengan selamat. "Kau terlihat sangat lelah sakura-chan, kemarilah duduk." Sakura mengikuti mebuki yang sudah duduk disebuah sofa empuk itu.
"Bagaimana pekerjaanmu?" Sakura mengingat-ngingat kembali kejadian pagi tadi, ketika dirinya harus telat untuk yang kedua kalinya karena mobil sai yang mogok di pinggir jalan.
Tapi sakura juga tak melupakan kejadian dimana bos nya itu memaafkan kesalahannya dengan mudah, bahkan bos nya itu mentraktir dirinya untuk makan pizza di jam istirahat tadi.
Ada rasa senang dan sedih juga untuk hari ini."Cukup baik." Mebuki tersenyum mendengar ucapan dari anaknya itu.
"Kau sudah betah bekerja disana ternyata," Sakura terkekeh kecil dengan ucapan kaa-sannya, walau memang dirinya masih menjabat sebagai pegawai baru, tapi cukup baik untuk dikatakan betah atau tidaknya.
"Hmm, Kaa-san berlebihan."~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Kaa-san aku berangkat dulu yah." Sakura seperti biasa berteriak dari depan halaman rumahnya, mebuki tersenyum. "Hati-hati." Dirinya mengangguk pelan dan mulai pergi.
"Lihatlah suamiku jika kau ada, mungkin kau akan bahagia melihat sakura yang tumbuh dewasa dengan penuh semangat di hidupnya." Mebuki menitiskan air mata bahagianya, ketika melihat sakura pergi semakin menjauh.
"Bagaimana keadaan hinata?" Sasuke menatap penuh tanda tanya, ketika mendengar kaa-sannya yang tengah berteleponan dengan kakaknya hinata.
Mebuki tersenyum, "ahh... jadi begitu, aku cukup bahagia mendengarnya." Sasuke juga ikut tersenyum tipis melihat ekspresi wajah kaa-sannya, sasuke tahu mungkin kondisi hinata sudah mulai membaik sekarang.Tutt tuttt.
Sambungan telpon terputus, mikoto menatap putra bungsunya, "kau tahu keadaan hinata sudah mulai pulih sekarang, dan esok dirinya sudah diperbolehkan untuk pulang." Sasuke tersenyum mendengar hal itu, cukup bagus juga, lagipula jika hinata sudah membaik, tak ada lagi yang bisa menyalahkannya.
"Kaa-san aku berangkat dulu." Sasuke mengecup kening mikoto sebentar dan berpamitan untuk berangkat, mikoto mengiringi sasuke untuk menuju kedepan halaman luas mansion milik Uchiha tersebut.
Sasuke memasuki mobilnya dan mulai bergegas pergi ke kantor.Tinn tinnn.
Sakura terlonjak kaget ketika mendengar klakson mobil dari arah belakang dirinya, sontak sakura langsung menoleh dan mendapati
Garra yang tengah pergi keluar mobil menuju kearahnya."A-ahh tuan garra, ku kira siapa tadi." Garra tersenyum, ia sangat senang di pagi harinya ini, kami-sama mungkin menjodohkan sakura untuknya hingga tak sengaja bertemu sekarang.
"Kau sedang menunggu bus bukan?" Garra mulai bertanya, sakura mengangguk pelan entah kenapa bus tersebut tak terlihat akhir-akhir ini, padahal dirinya sudah menunggu 10 menit yang lalu.
"Ikutlah bersamaku." Tawar garra, sakura hendak menolak namun apa daya, waktu untuk ke kantornya sudah sangat mepet sekali, dirinya juga takut jika harus mendapat sebuah hukuman lagi.Mau bagaimanapun ada rasa tak enak hati di diri seorang haruno sakura tersebut.
"Ahh..terima kasih tuan garra, aku merasa tak enak jika harus menumpang denganmu terus." Garra terkekeh kecil baginya tak ada yang harus dirugikan disini, ia setulus hati membantu sakura sekaligus pdkt nya.
Sakura mulai pergi masuk kedalam mobil garra diikuti garra disampingnya. Dan kini mereka berdua sudah pergi dari tempat tersebut.
Sementara itu....
"Jadi sabaku itu sudah menjalin hubungan dekat dengan sekretarisku baiklah, akan ku tunjukan padamu siapa yang akan menang disini." Sasuke menyunggingkan senyuman, ia sudah melihat kejadian dimana rekan kerjanya itu menjemput sekretaris pribadinya.
Mereka sangat dekat, hingga sasuke merasakan hal yang menurutnya tak enak jika dilihat.Apa sasuke mulai menyukai sekretarisnya itu?
![](https://img.wattpad.com/cover/250520685-288-k367972.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Here Waiting For You
FanfictionAku Haruno Sakura putri dari Haruno Mebuki ibuku sementara ayahku ia sudah terlalu pergi meninggalkan kami berdua, Hidup dalam lingkup sederhana dengan aku yang menjadi tulang punggung keluarga adalah hal yang sudah terbiasa bagiku jika hidup bergul...