🌸🌸🌸🌸

362 41 0
                                    

Tap

Tap

Tap

"Dimana kamar pasien bernama Hyuga Hinata." Ucap Sakura kepada salah satu suster rumah sakit tersebut, suster itu menunjukan jalannya dengan mudah, sakura mengangguk mengerti ia membungkukan badannya pertanda terima kasih kepada sang suster yang hendak pergi.
"Bagaimana?" sasuke bertanya kepada sakura yang menghampirinya.
"Kamar nomor 36." Sasuke langsung bergegas menyusuri tiap kamar yang sudah dinomori tiap pintunya, sementara sakura mengikutinya dari belakang, sampailah mereka didepan pintu kamar nomor 36.

Ceklek...

Sasuke membuka pintu kamar, disana terlihatlah hinata yang tengah terbaring lemas diranjang, hinata masih tak sadarkan diri, selang impusannya pun masih menempeli tangan gadis cantik tersebut.

Sasuke menghampiri hinata, ia duduk disamping ranjangnya dengan tangan sasuke yang mengelus lembut tangan milik hinata, sakura menutup pintu kamar pelan, ia hanya berdiri dibalik pintu emerald hijaunya menatap pemuda itu dengan lekat, ia tahu rasa hati sasuke-sama sekarang.
Wajah sasuke sedikit muram, kedua Onyx nya menatap wajah polos gadis yang tengah tak sadarkan diri didepannya, ada rasa bersalah didalam dirinya, tapi mau bagaimana lagi rasa hatinya tak sama seperti 4 tahun yang lalu, ia sudah mengubur rasa cintanya dalam-dalam dan ketika pertama kali ia bertemu dengan Hinata di kantornya itu, dirinya sama sekali tak merasa bahagia.

Cintanya sudah membeku, rasa hatinya sudah hilang:).

"Maaf..." Lirih Sasuke pelan, ia memalingkan wajahnya dari wajah hinata.
"S-sasuke sama." Keheningan terpecahkan ketika sakura memanggil namanya, sasuke menoleh membalikan badanya menatap sakura yang sedari tadi berdiri dibalik pintu.
"Kenapa kau disana?" Sakura melangkah pelan mencoba mendekati bos nya itu, emerald nya menatap wajah hinata sebentar.

"Maaf menganggumu Sasuke-sama sepertinya kita harus pergi, akan ada meeting satu jam lagi." Ucap sakura, kedua matanya melihat jam tangan berwarna pink miliknya, sasuke mengangguk, onyx nya menoleh sebentar ke wajah hinata dan mulai pergi melangkahkan kakinya keluar ruangan, sementara sakura ia berjalan dengan langkah cepat untuk menyusul bos nya.
Entah kenapa Mr. Uchiha itu selalu saja meninggalkannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sakura kini sudah sampai dikantornya, ia sudah berada didalam ruangan milik Mr. Uchiha, sedari tadi kedua emerald miliknya terus saja menatap Mr. Uchiha, pemuda itu sedikit lesu dan seperti tak bertenaga padahal sebeentar lagi meeting dimulai.

"Maaf Mr. Uchiha, meeting sudah ingin dimulai, Mari!" Sakura mempersilahkan Sasuke untuk berjalan mendahuluinya, dirinya sempat tersenyum simpul tapi bos nya itu hanya menghiraukan senyumannya, sakura rasa tak jadi masalah mungkin senyumannya terlihat membosankan.

Sasuke datang ke dalam ruang meeting, kali ini onyx nya menatap sekilas seorang pemuda bersurai merah tersebut, Sabaku no Garra, yah hari ini dirinya kembali merencanakan meeting pentingnya dengan pemilik perusahaan Sabaku Diamond.

"Selamat datang, Mr. Uchiha." Garra mempersilahkan Sasuke untuk duduk dikursinya.

"Hn."

Garra juga sekilas melihat gadis bersurai pink, Haruno Sakura disamping kursi Mr. Uchiha, Garra tersenyum simpul, dirinya masih saja memuji sakura entah kenapa gadis tersebut terlihat sangat cantik semakin harinya, apalagi meeting penting yang dilaksanakan minggu lalu sesaat ketika dirinya pertama kali bertemu dengan sakura.

"Ehm." deheman Sasuke membuyarkan lamunan garra kepada sakura, sasuke tahu sedari tadi pandangan mata garra terus-menerus menatap sekretarisnya, sementara sakura, ia sibuk memfokuskan kedua matanya kepada dokumen-dokumen penting, dirinya tak tahu sama sekali bahwa garra sedang memandanginya.

"A-ah, Mr. Uchiha sepertinya proyek yang kita bangun berjalan dengan lancar dan yah usulmu kemarin untuk menambahkan wahana anak-anak itu pun sudah berjalan dengan lancar, terhitung sudah 85% pembangunan yang sudah ada, tinggal 15% lagi untuk mencapai kesempurnaan hotel Uchiha Diamond tersebut."

"Lalu bagaimana dengan dana yang dibutuhkan?" Sasuke mulai membuka suara.

Garra tersenyum, "Kami sudah mengatasi semuanya, dana itu cukup untuk mencapai 100% pembangunan hotel, dan satu lagi aku sangat berterima kasih kepadamu, walau masih 15% pembangunan hotel belum berjalan lancar, tapi sekitar 30% turris dari negara lain sudah masuk ke dalam daftar penginapan, aku akan mentransfer dana hasil dari usahamu Mr. Uchiha." Sasuke tersenyum tipis mendengarnya, tak sia-sia dirinya mengusulkan Garra untuk membangun sebuah hotel dekat dengan penggunungan juga dekat dengan perkebunan teh, menurutnya itulah tempat yang bagus untuk merehatkan diri.

Meeting selesai, semua orang yang berada didalam ruangan tersebut sudah mengundurkan dirinya, kini tinggal Sasuke dan Sakura yang masih berada didalam ruangan tersebut.
Sakura mengucapkan selamat atas hasil yang Mr. Uchiha itu raih, ia sangat bangga kepada buah pemikiran bos nya, bos nya itu sangat cerdas, walau sedikit menyebalkan.
Sasuke tersenyum tipis atas ucapan sakura baru kali ini seorang gadis memujinya dengan terang-terangan apalagi wajah sakura yang memancarkan kesenangan, dapat dilihat dari bagaimana ia tersenyum kearah sasuke.

Jam istirahat datang, akhirnya sakura bisa merenggangkan otot-otot tangannya yang sedikit keram, sejak meeting selesai ia harus cepat-cepat menyelesaikan dokumen yang kemarin Mr. Uchiha berikan dan akhirnya semua dokumen itu sudah selesai, dirinya bahkan baru bisa bernafas lega sekarang.

"Maaf Mr. Uchiha, saya izin keluar untuk makan." Sakura kini menghadap sasuke yang tengah membereskan dokumen di mejanya, Sasuke menoleh sebentar.
"Makan denganku disini, kita akan memesan pizza." Ucap Sasuke, sakura mengangguki ucapan bos nya tersebut, ia mulai menduduki dirinya disebuah sofa empuk.

Sasuke sudah mengorder pizza sejak sepuluh menit yang lalu, dirinya mulai mendekati sakura sekarang, sakura yang merasa bos nya itu mendekat kearahnya mulai menjauhkan diri dari sofa yang ia duduki, sasuke menautkan satu alisnya bingung.

Ada apa dengan gadis ini, ia hanya ingin duduk bukan ingin melakukan sesuatu.
Tanpa sadar dirinya tersenyum tipis melihat sakura yang menatapnya takut.

"A-ada apa, Mr Uchiha?" Ucap Sakura dengan menatap lekat kedua onyx milik Sasuke.

"Kau lucu heh, aku hanya ingin duduk disofa ini,  bukan untuk memainkan dirimu." Tutur Sasuke pelan ia melihat rona merah yang menjalar dari pipi sekretarisnya itu.
Sakura merutuki sasuke didalam hatinya, dirinya membuang wajahnya yang sudah merona kearah lain, ia bahkan pindah tempat duduk, ia lebih baik duduk dikursi kerjanya saja.

Sementara sasuke dirinya duduk dengan santai disofa.

Right Here Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang