🌸🌸🌸🌸🌸

373 39 0
                                    

Tok tok tok.

"Masuk." Seorang gadis berpakaian OB masuk kedalam ruangan.
"Maaf menganggu Mr. Uchiha, ini pesanan anda." Gadis itu membawa dua kotak pizza ditangannya dan dirinya meletakan pizza itu di meja kantor milik Mr. Uchiha, sasuke mengangguki, gadis itu akhirnya undur diri setelah membungkukan badannya lalu pergi meninggalkan ruangan.

Sasuke bangun dari sofa lalu meraih dua kotak pizza miliknya, dirinya menatap sakura sebentar. "Ini untukmu kemarilah." Sasuke mengasongkan satu kotak pizza, sakura yang melihat itu berdiri dan mengambilnya dari tangan Sasuke.
Sakura duduk disofa sementara sasuke duduk didepannya kini mereka sedang asyik memakan pizza orderan sasuke. "Bagaimana, apa enak?" Sakura mengangguk, pizza ini mungkin cukup mahal sampai-sampai mulutnya tak bisa berhenti untuk tidak mengunyah.

Sasuke tersenyum tipis ia menatap indah emerald hijau milik gadis tersebut, entah apa yang ada dipikirannya, emerald hijau itu seakan memikat onyx miliknya untuk tidak menatap benda lain. "A-ada apa?" Ucap Sakura sedikit gugup ketika bos nya itu menatap lekat kedua emerald miliknya. "Kau mempunyai emerald yang cantik." Sasuke berkata jujur, dirinya tak bisa mengungkapkan keindahan seorang gadis yang lahir diawal musim semi itu, seorang Haruno Sakura yang memiliki surai pink dengan emerald berwarna hijau mampu membuat dirinya semakin menarik, pantas saja Sabaku no Garra tak henti-hentinya memandangi wajah sakura.

"Mr. Uchiha, mulutmu penuh dengan saus!"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Sadarlah hinata." Neji menangis dengan telapak tangan miliknya mengelus telapak tangan milik sang adik, ini bukan kali pertamanya dirinya menangisi hinata, hinata memang sering melakukan hal-hal yang diluar dugaan, padahal Neji sudah membuat hinata tertawa bahagia saat disisinya, tapi entah kenapa bungsu Hyuga itu suka sekali menutupi rasa stres pada dirinya, hinata seakan-akan tak mempunyai masalah jika bersama neji.
Jari-jemari hinata mulai bergerak pelan, neji yang melihat itu langsung menghapus gusar air matanya dan menatap indah kedua mata sang adik, berharap adiknya membuka mata.
Tak beberapa lama kedua emerald milik hinata terbuka sayu, neji tersenyum hangat, adiknya kini sudah sadar, tapi hatinya merasakan sakit bagai tertusuk ribuan pisau ketika hinata melirih pelan nama sang Bungsu Uchiha tersebut, neji tahu hinata menitikan air matanya, hinata menangis didepannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"A-ah maaf Mr. Uchiha, jika saya boleh tahu apa hubunganmu dengan gadis hyuga itu sudah lama?" Sasuke berhenti dari mengunyah makanannya, dirinya menatap lekat emerald hijau yang selalu saja membuatnya terpesona.
"Sudah 4 tahun yang lalu." Sakura menutup mulutnya kaget, ternyata sasuke pernah menjalin hubungan cukup lama dengan seorang gadis.
"Cukup lama juga, tapi kenapa Mr. Uchiha tak bahagia sama sekali ketika melihat kehadiran dirinya bahkan Mr. Uchiha bilang bahwa Mr. Uchiha sudah tak menyukai dirinya lagi." Sasuke merutuki keadaan tersebut, dimana dirinya membuat hinata kini sedang terbaling lemas diranjang rumah sakit.
"Sakura kau tahu, perasaan seseorang sering kali berubah seiring berjalannya waktu." Sakura mengangguki perkataan sasuke.
"4 tahun yang lalu diriku menjalin hubungan dengan hinata, dihari itu hinata pergi meninggalkanku untuk melanjutkan sekolahnya keluar negeri, kau tahu? Hari-hariku berjalan dengan tak baik, aku terus-menerus memikirkan dirinya, aku juga sudah berusaha menghubungi ponsel milik hinata, tapi sayang nomor handphonenya sudah tidak aktif lagi, disitu aku mulai berfikir bahwa hinata sudah melupakanku disana, jadi untuk apa dirimu berjuang jika kekasihmu tak menghargai sama sekali perjuanganmu, hinata seperti memberiku tanda untuk pergi mengakhiri hubungan ini, selepas kenyataan yang menampar diriku untuk tak mencintai seorang gadis lagi, justru hinata datang kembali sebagai kekasih yang dulu aku cintai, tapi maaf sakura aku mengatakan hal yang benar, jika diriku memang sudah tak mencintai hinata lagi, bahkan aku tak menunjukan tanda ekspresi senang saat melihatnya pertama kali datang ke kota ini." Ucap Sasuke panjang lebar, baru kali ini dirinya menceritakan sebagian kisah hidupnya itu kepada seorang gadis yang dirinya juga tak mengenali dalam kehidupan gadis didepannya, tapi seakan-akan kedua emerald hijau itu menariknya untuk tidak menolak menceritakan apapun, sakura tersenyum hangat baru kali ini bos nya itu berkata cukup panjang, sakura merasa bersyukur akhirnya bos yang terkenal dingin itu bisa nyaman jika bersamanya, sampai-sampai Mr. Uchiha itu menceritakan masa-lalu pribadinya.

"Ada apa yang terjadi denganku barusan." Sasuke menoleh kearah lain dirinya masih berfikir keras tentang apa yang barusan ia lakukan.

"Mr. Uchiha, kau tidak apa-apa?" kedua Tangan mungil milik sakura melambay-lambay kepada sasuke yang tengah melamun didepannya, Sasuke yang merasakan hal itu terhenti dari lamunannya, kedua Onyx nya menatap lekat gadis tersebut, baru kali ini perasaan nyaman didalam hatinya muncul saat menghabiskan waktu dengan sakura.
"Tidak sakura, tidak ada apa-apa." Singkat sasuke, dirinya menoleh menatap kearah lain, sementara sakura ia sibuk dengan membereskan sisa makannya itu, dirinya mengemas praktis kotak pizza miliknya dan sasuke lalu mulai menaruhnya ke tong sampah.

"Mr. Uchiha, waktu istirahat sudah berakhir." Sasuke melihat jam tangan miliknya, benar juga sudah setengah jam yang lalu dirinya berbincang-bincang dengan sakura hingga lupa bahwa waktu istirahat sudah habis.
"A-ah baiklah." Sasuke kini bangun dari duduknya, dia kini sudah berpindah tempat duduk ke kursi kerjanya.

Kini sakura dan sasuke, mulai tenggelam dalam pekerjaannya masing-masing.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Apa disini tak ada bis?" Sakura menengokan kepalanya ke kanan dan kiri jalan tol, dirinya tengah menunggu sebuah bis datang, sembari rehat sebentar disebuah halte yang tak jauh dari tempat kerjanya.

Sakura sudah pulang sekitar 15 menit yang lalu, ia bahkan sudah cukup lama menunggu bis disini.

Brmmm brmmm.

"Ohayo, sakura-chan." Teriak seorang pemuda dari kaca mobilnya, sakura melongok ke depan saat melihat siapa yang datang.

"Garra?" Garra tersenyum hangat, ia mulai membuka pintu mobilnya dan pergi untuk menghampiri sakura yang tengah duduk.
"Kau tak pulang?" Ucap garra singkat, ia sudah tahu bahwa sekarang sakura tengah menunggui sebuah bis yang tak kunjung datang.
"A-aku sedang menunggu bis, tapi sudah lama aku duduk disini, bis itu tak kunjung datang." Jawab sakura dengan sedih, bagaimana dirinya bisa pulang jika bis nya yang ia tunggu tak datang-datang.
"Baiklah, aku akan mengantarkanmu pulang." Garra tersenyum, dirinya mempersilahkan sakura untuk masuk kedalam mobil hitam mahal miliknya.
"A-ah, terima kasih tuan garra." Sakura berjalan diikuti gara dibelakangnya, ia dan Garra kini sudah berada di dalam mobil.


Ohayooo!!!!. Vote and comentnya yah😇💜

Right Here Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang