Arc Mendekati Flag - III. Rahasia Kerajaan

199 36 0
                                    

Wah, bocah pangeran ini benar-benar nggak main-main saat bilang tujuan pemindahanku supaya bisa bermain dengannya seharian.

Ngomong-ngomong kamarku persis disebelah kamarnya yang mau tak mau membuatku kembali beralasan 'jangan panggil aku'. Kalo gini gimana caranya aku menghindari Cain dong??

"Hei Aeselyn, kapan mau kerjain PR-ku?"

Agh! Bisa-bisanya aku malah harus jadi harus semakin dekat dengan flag kematian!

"Hei kau dengar aku nggak?"

Aku hampir ingin menendang Cain dengan kakiku, sampai akhirnya niatku menjadi urung saat melihat foto Raja yang seakan mengamatiku disana. Sial. Kayaknya 22 tahun jadi pembunuh sama sekali nggak ada artinya. Aku bener-bener penasaran kenapa auranya sekuat itu.

"Cain, apa kau tahu kenapa tempat ini nggak ada pengawalnya?"

"Pengawal? Kami nggak membutuhkannya." jawabnya malah heran dengan pertanyaanku.

"Apa Ayahmu kuat?"

"Ya tentu saja Ayahku kuat!"

Bocah pangeran ini kayaknya masih belum paham hal yang aku maksud. Tapi sepertinya standar kekuatan Raja Kerajaan Noir benar-benar bukan cuma sebutan saja. Yah, penulis novel ini sama sekali nggak ngasih tahu jadi aku cuma bisa menebak-nebak.

Sial. Berarti aku benar-benar harus terikat dengannya ya.

"Aeselyn ayo kita main keluar."

"Hei PR-mu belum dikerjakan!"

***

"Ruli, kenapa Istana Pusat tidak ada pengawal satupun?"

Ruli berhenti menata piring dan duduk disampingku. "Itu karena Yang Mulia saja sudah cukup untuk menggantikan kekuatan seluruh pasukan kerajaan, Putri Aeselyn."

Wah... Kayaknya seluruh pasukan kerajaan pengibaratan yang berlebihan deh. Tapi Ruli nggak mungkin bohong. Apa Raja kejam itu memang sangat-sangat kuat?

Hm, kalo gitu gimana caranya dia menikahi Ratu yang lemah lembut dan ramah itu. Apa Ratu dipaksa menikah? Tapi situasinya mereka malah membingungkan.

"Bagaimana dengan Ratu?"

Ruli tertawa kecil, "Putri Aeselyn jadi penasaran tentang keluarga kerajaan setelah cukup lama tinggal di istana ya."

Jujur saja Ruli aku sama sekali nggak peduli kalau itu nggak menyangkut nyawaku.

"Kalau soal sejarah keluarga kerajaan, kepala pelayan yang paling mengerti. Soalnya kepala pelayan sudah ada disini sejak yang mulia masih kecil."

Rosetta memang kelihatan sekali udah lama melayani di kerajaan ini. Tapi berarti Ruli sendiri sama sekali nggak paham gimana caranya Ratu jadi Ratu ya?

Bacaanku cuma ada di perpustakaan kamar Cain. Dan disana nggak ada informasi detail tentang silsilah kerajaan selain hal-hal umum.

Padahal ada banyak plot hole karena novelnya nggak menceritakan dengan jelas. Siapa keluarga kerajaan selain Cain dan orangtuanya? Kenapa beberapa istana nggak dijaga pengawal? Dan semua hal yang penuh kenapa ini benar-benar membuatku penasaran karena siapa tahu berhubungan dengan penyelamatan diriku.

Kalau aku tanya Rosetta, apa dia bakal jawab?
Dia bahkan sama sekali nggak menjelaskan tentang Trix, suaminya, dan info-info penting yang semestinya dijelaskan.

Tapi kalo aku nggak tanya, aku bakal menyesal.

AGHH! KENAPA KEMAMPUAN MEMBUNUHKU JADI NGGAK GUNA DI SAAT PENTING GINI SIH!!

"Aeselyn!! Kenapa tidak ngomong kalau pergi dari kamarmu! Ayo temani aku jalan-jalan! Bisa-bisanya kau bersantai." Cain yang muncul dari pintu bersama Rosetta protes.

Bocah pangeran sialan! Aku nggak lagi bersantai tahu, aku ini lagi memikirkan cara untuk menghindari kematian yang kau sebabkan di masa depan!!

***

12.12.20

I'm not A Princess, But...Where stories live. Discover now