Kay

103 20 6
                                    

Seorang politisi berinisial R ditemukan tewas tergantung di sebuah kamar hotel berbintang lima. Kuat dugaan bahwa R bunuh diri, lantaran hubungannya dengan sang istri tidak harmonis.

Media massa dan media sosial dihebohkan dengan berita tentang kematian Ronggowarsito, seorang politisi terkenal berusia empat puluh lima tahun. Ronggowarsito terkenal karena beberapa kali tersandung kasus perselingkuhan dengan wanita-wanita di sekitarnya. Tidak hanya itu, Ronggowarsito juga pernah tersandung kasus korupsi penggelapan uang yayasan yang dikelolanya.

Kay tersenyum puas. Misinya telah selesai. Sudah dua bulan ini, Kay menjalin hubungan dengan Ronggowarsito. Kay bukan tidak tahu jika pria yang ia pacari itu sudah beristri, bahkan mempunyai anak. Tetapi yang ia tahu, Ronggowarsito memang tidak pantas untuk hidup.

Kay berjalan menuju sebuah lemari kaca. Ia mengambil sekotak jari manis yang sudah terpotong. Jari itu milik Ronggowarsito. Entah bagaimana polisi menganggap itu kasus bunuh diri. Padahal sudah jelas-jelas ada pesan kematian yang ia sampaikan.

"Polisi bodoh. Apakah mereka tidak tahu, bahwa jari Ronggowarsito sudah kupotong? Bisa-bisanya mereka bilang itu bunuh diri. Hahahahahahaha. Bodoh!"

Tiga jam yang lalu....

Ting. Ponsel Kay berbunyi. Pesan itu mengajak Kay berkencan.

Ronggowarsito : [Kay, ayo kita berkencan. Nanti kujemput ya. Kamu pulang jam berapa?]

Kay: [Jam 10. Mau ke mana?]

Ronggowarsito: [Kamu ikut aja. Aku pingin menikmati tubuhmu. Ups. Bolehkah?]

"Huh, dasar mesum! Kamu kira segampang itu!" ujar Kay jijik.

Kay: [Tentu saja. Tapi nanti anter dulu ke rumah. Aku gak bawa ganti]

Ronggowarsito: [siap]

Dua bulan ini, Kay menjalin hubungan dengan laki-laki bernama Ronggowarsito. Ronggowarsito adalah seorang politikus yang terkenal dengan keahliannya merayu wanita. Tidak heran. Ronggowarsito masih muda. Usianya empat puluh lima tahun, tetapi penampilannya bersih, rapi, dan wangi. Siapa wanita yang tidak tergoda.

Kay berbeda. Ia mengenal Ronggowarsito dari media massa. Sejak saat itu, timbul keinginan dalam dirinya untuk memberi pelajaran pada pria hidung belang yang fokusnya hanya seks, seks, dan seks itu.

Dengan berbagai cara, akhirnya Kay bisa berkenalan dengan Ronggowarsito. Kay bertemu Ronggowarsito ketika pemilihan kepala daerah. Saat itu, Ronggowarsito mencalonkan diri, dan Kay menjadi tim suksesnya.

Tak perlu waktu lama. Dengan kecantikan dan matanya yang indah, Kay mampu membuat Ronggowarsito terpesona. Ronggowarsito mulai menanyakan nomor ponsel Kay, mendekatinya, lalu mengajaknya berkencan.

Selama berkencan, Kay selalu menghindari pertemuannya di hotel dengan berbagai alasan. Ia tak ingin menodai hidupnya dengan laki-laki mata keranjang yang sudah menyakiti hati istrinya itu.

Dua bulan cukuplah bagi Kay untuk mengenal Ronggowarsito. Ia pun mulai mengatur strategi untuk membunuh pria berkulit putih itu.

"Hai Kay," sapa Ronggowarsito ketika telah sampai di depan kampus Kay.

Kay berusaha tersenyum semanis mungkin. Terlihat tak dipaksakan. Meski hatinya jijik. Tidak ada rasa takut atau gelisah dalam diri Kay. Ia tidak ingin pria yang saat ini duduk di sebelahnya itu curiga, bahwa ia akan membunuhnya.

"Bang, anterin Kay ke rumah dulu ya," kata Kay.

"Iya, pasti sayang." Ronggowarsito memegang tangan Kay, lalu mulai menyalakan mesin mobilnya.

KAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang