Jangan lupa beri ⭐
.
.
.
Bayang sekedar bayang
Pun senyummu kian menghilang
Melalui lautan aksara
Ku gambarkan mala yang menyiksaSaban waktu
Aku kian pasrah menantimu
Hingga 2020
Namun hatimu tiada kunjung luruhAku ingin menjadi air
Mampu mencipta alir
Hingga menemui hilir
Namun, ternyata itu muskilHirap
Kalbuku telah siap
Rinduku pun mantap
Yang tak mau terus menetap
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Dilema (Serpihan Hati Kurcaci)
Poesía"Ketika lisan tak mampu mengucap Biarlah aksara ini yang mengecap" Hanya catatan hati, sebut saja ruang ilusi, dari seorang wanita kurcaci ✍ Beberapa orang bingung bagaimana emosi dalam diri dituangkan. Banyak cara! Mungkin menulis adalah salah satu...