06

794 67 1
                                    

Rara pun membuka matanya

"Hmm.. tidak buruk, aku berhasil melakukannya dalam 1 jam. Walaupun, aku belum memulai kultivasiku" gumam ji ah (sekarang kita panggil ji ah,ya)

"Oke, karena dantiang mu sudah dibuka.. kau sudah bisa berkultivasi. Aku sarankan kau sebaiknya melakukan kultivasi tertutup" saran Xiao Lin

"Siap boss!" Seru ji ah

" bagaimana kalau aku melakukan kultivasi diwaktu malam saja? Karena disiang hari, pasti aku diganggu oleh mereka yang membenciku" tanya ji ah

"Kalau itu boleh boleh saja, bagaimana kalau kau langsung berkultivasi saja? Aku akan memberi mu instruksi" ucap Xiao Lin

"Baik" jawab ji ah

Ji ah kembali duduk bersila dan menutup matanya. Mengikuti instruksi yang diberikan Xiao Lin, ji ah mulai merasakan sesuatu yang terasa sejuk mengalir dalam tubuhnya.

3 bulan berlalu... (3 bulan di dimensi ji ah sama dengan 1 malam di dunia nyata)

Ji ah membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah Xiao Lin yang berjalan ke arahnya.

"kau sudah selesai?" tanya Xiao Lin

"benar, aku sudah selesai.. kurasa tubuhku sekarang semakin ringan saja" jawab ji ah

"kecepatan kultivasimu sangatlah mengerikan, ji ah. kau tau, kau sekarang sudah di tahap tinggi tingkat 5... kau sungguh moster"

"para jenius bahkan membutuhkan waktu 5 bulan untuk naik 1 tingkat, sedangkan kau hanya butuh 3 bulan disini yang berarti 1 malam diluar sana untuk naik 25 tingkat... kau sungguh monster..." ucap Xiao Lin terkejut saat memeriksa tingkat kultivasi ji ah

"heh... kau sendiri yang bilang kalau tidak lama lagi aku akan melawan raja iblis, maka dari itu aku harus secepatnya meningkatkan kultivasi dan ketahanan fisikku. sepertinya aku sudah harus keluar"

"apa kau tau cara agar menutup tingkatan kultivasiku agar tidak diketahui orang?" tanya ji ah yang masih duduk

"coba ku ingat dulu" jawab Xiao Lin berpikir

"sepertinya ada, memang kenapa kau ingin menyembunyikan kultivasimu? kan dengan mereka tau kalau kau sudah berkultivasi mereka tidak akan meremehkan mu lagi" tanya Xiao Lin

"jika mereka tau aku sudah bisa berkultivasi, mereka akan lebih mewaspadaiku, dan mungkin mereka akan menyewa pembunuh bayaran yang lebih tinggi kultivasi nya dari pada aku. aku tidak ingin menarik perhatian, itu akan menyusahkan. lebih baik aku dianggap sampah saja agar mereka tidak terlalu memperhatikan ku sehingga aku akan lebih mudah menghadapi mereka" jelas ji ah dengan raut wajah serius

"aku mengerti.."jawab Xiao Lin

"aku akan keluar sekarang, jaga dirimu lin lin" ucap ji ah keluar dari ruang dimensi nya

di kamar ji ah, matahari belum terbit, dan sekarang masih jam 4 pagi. ji ah beranjak dari kasurnya, berjalan ke kamar mandi untuk memulai ritual mandinya dengan mencampurkan aroma mawar ke dalam air berendamnya. saat selesai dia memakai handuk untuk menutupi tubuhnya, dan memakai baju yang mudah digunakan untuk olahraga.

menuju ke halaman, dia melakukan pemanasan lalu berlari mengitari halamannya sebanyak 50× dilanjutkan push up 50× dan pull up serta sit up masing-masing 50×. setelah selesai, ji ah mulai memasang kuda kuda bersiap melatih bela dirinya di jaman modern.

Saat matahari sudah mulai terbit, ji ah memutuskan untuk masuk ke kediamannya.

"putri, anda sudah bangun? maafkan pelayan ini putri yang tidak melayani putri" ucap Yu na menunduk.

"tidak perlu menunduk Yu na, kau adalah teman sekaligus sudah kuanggap seperti saudaraku sendiri. tidak perlu menunduk seperti itu, dan iya aku sudah bangun. Bisakah kau menyiapkan ku sarapan? aku sudah lapar" keluh ji ah dengan raut wajah kelaparan

"baik putri, perintahmu adalah kewajiban pelayan ini" jawab Yu na lalu pergi menuju dapur.

Saat Yu na sudah kembali, ji ah juga telah mengganti hanfunya. Ji ah pun memakan sarapannya.

'aku telah 3 hari berada didunia ini, tapi aku masih belum mengerti apa apa tentang kerajaan ini. Aku tidak bisa terus bergantung kepada Xiao Lin, sepertinya aku harus perpustakaan kerajaan untuk mencari tahu segala tentang kerajaan ini' batin ji ah

"Yu na, bisakah kamu mengantarku ke perpustakaan?" tanyaku sambil menatap Yu na

"tentu putri, pelayan ini akan mengantarmu" jawabnya seraya membungkuk memberi hormat

"hais... Yu na, lain kali kau tidak perlu memberi penghormatan seperti itu kalau. kau sudah ku anggap saudara sendiri" keluhku menatap Yu na.

'putri...' batin Yu na tersenyum karena merasa terharu

"baik, putri. kalau begitu ayo, saya antar" jawab Yu na

Transmigrated Of The Assassin: An Ji Ah DISCONTINUEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang