11

236 22 2
                                    

UP NIH.. BACA YUK
☆☆☆

Part sebelumnya....

"Ah, dan juga aku akan istirahat. Jangan ganggu aku sampai besok, bila ada yang ingin bertemu katakan saja aku sedang tidak enak badan" lanjutku.

"Baik, putri. Saya pamit undur diri" pamitnya dan kujawab dengan anggukan kepala.

》》》

Setelah pintu tertutup, aku berjalan ke kasir dan mengambil jam dimensi lalu duduk bersilah barulah memasuki jam dimensi. Kubuka mataku dan melihat Xiao Lin tengah berbaring direrumputan sebelah ku.

"Apa kau kelelahan, Linlin? Kalau iya, lebih baik istirahat saja. Aku bisa berlatih sendiri" kulihat dia membuka matanya dan melirik kearahku.

"Tidak, aku hanya bosan menunggumu jadi aku tiduran sebentar" jawabnya lalu mengalihkan perhatiannya menatap langit biru cerah.

"Ayo kita  mulai saja latihannya" lanjutnya lalu bangkit.

Saat ini, atmosfer disekitar mereka menjadi mulai mencekam. Keduanya memilih memperhatikan satu sama lain dengan memasang kuda kuda tak lama Xiao Lin melesat menyerang ku dan kutahan menggunakan tangan.

'''

Pertarungan mereka dimulai dengan saling adu pukul dan ketahanan fisik. Xiao Lin menyerang Ji ah tanpa belas kasihan.. jika bukan karena dia sudah sampai ranah tinggi tahap 5, sudah dipastikan Ji ah sudah terkapar dengan batuk darah.

"Ck.. ternyata kau sangat lemah, 5 tendangan ku saja kau sudah kelelahan. Jangan mengira kau itu hebat hanya karena berhasil mencapai ranah tinggi tahap 5 kau sudah kuat, bahkan adik ularmu saja dapat mengalahkan mu bahkan membunuhmu dengan mudah.. aku heran,apa ramalan itu sedang error sehingga mengatakan kau akan mengalahkan raja iblis tapi nyatanya kau bahkan tak bisa bertahan 20 menit dengan adu tanding denganku. MENYEDIHKAN" Ejek Xiao Lin mencoba membuat gadis tersebut menjadi down.

Menurut Xiao Lin, dengan membuat seseorang terhina dapat membuat semangat mereka bangkit melebihi memberinya semangat.

Ji ah yang diejek seperti itu hanya menunduk terdiam, sepertinya kata kata Xiao Lin membuatnya sadar kalau Xiao Lin yang lebih kecil darinya bahkan dapat dengan mudah mengalahkannya. Dia terlalu percaya diri bahwa dia dapat membuat Xiao Lin bertarung serius. Boro boro serius, jadi pemanasan saja aku sudah kelelahan. Itulah yang dipikirkan oleh sang Wang fei.

Tak ingin berlama lama, Xiao Lin kembali menyerang Ji ah secara membabi buta tak memberinya celah untuk menyerang. Ji ah yang sudah kembali dari pikirannya terus menahan serangan Xiao Lin hingga akhirnya Xiao Lin berhasil menemukan cela pertahanan Ji ah dan langsung menyerang dengan setengah kekuatannya. Hal itu membuat Ji ah langsung terkapar di tanah.

"Sepertinya gelar pembunuh no. 1 mu itu hanyalah bualan semata ya, Ji ah? Ck, mengecewakan" setelah mengatakan itu Xiao Lin meninggalkan Ji ah yang masih terkapar.

Sepertinya semenjak berpindah tubuh kemampuanku semakin menurun, apa mungkin aku yang sekarang terlalu lemah? Baru juga berlatih kurang lebih 30 menit dan aku sudah kalah? Yang benar saja? Itulah yang dipikirkan Ji ah sambil memandang telapak tangannya, tak lama Ji ah tertidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrated Of The Assassin: An Ji Ah DISCONTINUEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang