Karin menatap awan gelap yang mulai meneteskan air hujan. Ia berdiri di depan kelasnya. Suasana tergolong sepi karena teman-temannya telah pulang dijemput oleh orang tua mereka. Hanya tersisa satu dua orang yang menunggu hujan reda di dalam kelas.
Karin menyukai hujan. Ia merasa damai saat percikan air mengenai wajahnya. Senyumnya merekah saat melihat pelangi yang muncul perlahan sampai ia tak menyadari ada seseorang yang sedang memperhatikannya.
'Kamu nggak bawa payung?' tanya cowok itu.
Karin menoleh ke arah suara dan menjawabnya dengan gugup, 'enggak'.
'Ini, pake aja payungku. Rumahku deket kok. Aku masih ada ponco,' ujarnya sambil memberikan payungnya pada Karin.
'Makasih, Ren.' Karin tersenyum pada cowok itu dan menerima payung milik Reno.
Ya, namanya Reno, dia teman sekelas Karin sejak satu tahun yang lalu. Karin bukan gadis yang mudah bergaul dan akrab dengan orang lain, begitu pula dengan Reno.
Reno terkenal sebagai siswa yang kutu buku meskipun dia good looking. Yang Reno tau hanyalah belajar dan bermain game. Tapi, dari sinilah Karin dan Reno menjadi akrab dan membutuhkan satu sama lain, sebuah ikatan yang disebut sahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAU YANG KUNANTI
Romantizmcinta pertama tidak akan berhasil. banyak yang berkata demikian, tapi aku tidak mempercayainya. akubakan berusaha meraih cinta pertamaku apapun yang terjadi karena cinta ini tidak pernah bisa aku lupakan. terkadang aku ragu, apakah aku berhasil atau...
