S-2

1.6K 211 48
                                    

Pagi huuuy~

Author Pov.

Malam sudah berganti, Alby yang tadinya tidur siang jam 4 sore. Sudah terbangun sekarang, entahlah ya. Mungkin karena ini Nevandra jadinya dia merasa sangat mengantuk di siang hari.

Padahal di masa depan dia jarang tidur siang. Alby mengerjab sejenak, kamarnya terang karena lampu sudah di hidupkan, dia mengucek kedua matanya sebentar.

Kemudian bangun, memandang ke seluruh kamar "Ho, aku gak gagap lagi" Gumamnya heran. Dia tidak menjadi Nevandra lagi kah jika malam hari.

Alby turun dari ranjang, dan berjalan perlahan menuju cermin yang ada di lemari pakaian. Melihat dengan jelas pantulan dirinya di sana, betapa kagetnya dia saat berkaca, siapa yang terlihat disana.

"Hah? T-tunggu..itu..rambutku kok jadi hitam" Gumamnya sedikit panik. Perasaan rambutnya itu pirang deh, kok sekarang malah jadi hitam.

Ah, bukannya Alby Dirgantara rambutnya juga hitam ya-Batin Alby.

Dia mengusap kasar wajah menawannya, seringai lebar terbentuk "Bagus, aku bisa bebas di malam hari. Nampaknya mengintai rumah Sheeva akan menyenangkan" Gumamnya senang.

Dia membuka lemari, dan mengambil jaket hitam dari sana, masker, topi dan plester. Untuk menutupi 2 tahi lalat di bawah matanya.

"Keluar dari jendela aja, jam segini sih penjaga kebun uda pulang." Alby berjalan mendekati jendela kamarnya yang lumayan besar, membukanya dan bersiap untuk keluar.

Untung saja kamar Alby ada di lantai 1, dan tepat di sampingnya adalah taman. Alby turun secara perlahan, melihat sekitarnya yang sudah dirasa aman. Kemudian berlari cepat menuju pagar rumah yang tidak terkunci.

Mang Juki tidak ada di posnya, kesempatan yang sangat bagus untuknya. Alby berlari begitu keluar dari daerah rumahnya, melepas maskernya dan menghirup udara segar dengan rakusnya.

"Hihi, ayo ke rumah Sheeva~" Ucapnya bernada, dia memasukan kedua tangannya ke saku jaket. Bersenandung riang di sepanjang langkahnya, ini masih jam 10 malam.

Belum terlalu larut baginya, "Tapi, kenapa Dirgantara bisa keluar ya. Kirain aku bakalan hidup sebagai Nevandra terus" Alby juga heran.

Jika seperti ini, Alby bagai hidup dengan 2 kepribadian. Tapi tak masalah sih, dengan begini dia bisa melindungi Sheeva-nya agar tetap aman.

Alby sampai di dekat indosember, perutnya sedikit keroncongan. Dia belum makan malam "Beli...cemilan" Gumamnya seraya berjalan ke arah Indosember.

Tak ada yang mengenalnya disini, mungkin karena dia jarang keluar rumah kali ya. Nolep sih:)

Dinginnya ac langsung menerpa Alby, dia mencari di mana rak berisi makanan. Untung saja uang jajannya tadi pagi masih utuh.

Lumayan lah 300 ribu, bisa dibuat belanja sedikit. Alby mengambil keranjang dan membawanya ke rak makanan, mengambil banyak sekali bungkusan cemilan.

Dan tak lupa membeli susu, dan permen. "Kasih Sheeva besok, dia pasti seneng" Alby tak sabar, membayangkan senyum manis, terus elusan di rambutnya. Dan mungkin saja dia bakalan dapat kecupan sayang di pipinya.

Membayangkannya saja sudah membuat Alby panas hoho. Setelah selesai, Alby membawanya ke kasir lalu membayar.

Di lain tempat.

Zinnia tak ada di rumah, dia sedang menghajar habis-habisan seorang remaja lelaki. Yang ternyata masih saja buat ulah.

Zinnia menendang punggungnya, dan menginjaknya "A-aduh..Sheeva maaf, aduh Sheeva!" Remaja itu nengaduh.

Tapi gadis cantik berpony tail itu tak perduli. Dia menjilat permen milkytanya dan menggigit batangan putihnya "Sekali lagi gue lihat lo di sekitar rumah Alby, mati lo sama gue" Ujarnya dingin kemudian menyingkirkan kakinya.

Remaja tadi mengangguk, dan langsung bangkit. Wajah tampannya sudah bonyok dibuat Zinnia "Aaa, lapar." Gumamnya, dia sendirian sekarang. Dan sebaiknya dia mampir ke suatu tempat untuk membeli makanan.

Zinnia keluar dari gang, yang sebenarnya lokasinya tak jauh dari rumah Alby. Zinnia tadi niatnya mau mampir, tapi dia malah ngelihat 1 stalker kecil yang lagi ngintai rumah Alby.

Wo ya langsung di bantai sama Zinnia. Berjalan santai menuju indosember, sepertinya malam ini Zinnia tak perlu berkunjung ke rumah teddy bearnya.

Gelapnya langit malam, yang bertabur bintang berkilauan. Zinnia sudah pernah mati 2 kali, tapi tak pernah berkesempatan untuk menikahi Alby.

Sepertinya setelah lulu sekolah, Zinnia harus membatalkan pertunangannya dengan Melo. Yekali Zinnia nikah sama mantan saudara kembarnya. "Lagipula, kenapa Melo bukan saudaraku?" Gumamnya heran.

Ini berbeda sekali dengan kehidupan pertamanya. Sangat jauh berbeda cuy.

Zinnia sampai di Indosember, dan berjalan masuk. Dan berpapasan dengan seorang remaja ber masker dan bermata biru.

Tatapan mereka beradu "Eh/ah" keduanya berhenti dan saling pandang.

Alby berfikir cepat, apa yang harus dia lakukan sekarang. Sedangkan Zinnia berfikir dulu ini pernah terjadi tapi dengan posisi yang berbeda.

Dulu Zinnia juga habis berkelahi dan nangkring di parkiran supermarket. Lalu tak lama Aldy datang ke supermarket dan membuat Zinnia salah paham.

Pasti dia ini Aldy. "Hai Aldy" Sapa Zinnia ramah.

Tapi bagi Alby itu sangat menyakitkan. Aldy katanya? Oh...perlu diketahui jika Alby sangat membenci kenyataan Sheevanya malah mengenalinya sebagai Aldy.

Tapi..tak masalah, ini tak akan membuatnya ketahuan. Alby melepas masker dan topinya "Hai, apa aku mengenalmu?" Alby berakting sebaik mungkin.

Zinnia memberikan senyum manisnya, dan mengulurkan tangannya "Kenalin, nama aku Zinnia Sheeva" Ujar Zinnia.

Alby menyambut uluran tangan Zinnia, dan merematnya pelan "Aku Aldy....Navendra" Jawab Alby pelan.

Kemudian jabatan mereka terlepas "Aku duluan ya Dy, kirim salam sayang buat Alby. Bilang sama dia I love you dari Sheeva, hihi. Bay Aldy"

Zinnia masuk ke dalam, meninggalkan Alby yang terpaku sendiri disana. Wajahnya perlahan merona, Alby segera berjalan cepat.

"Ya ampun, manis banget. Ya ampun jantungku. Ya ampun..ya ampun-ya ampun" Alby meracau saking senangnya, dia memilih untuk pulang saja. Jantungnya bekerja 10X lebih cepat dari biasanya.

Tak dia sangka, jika pernyataan cinta seperti itu membawa dampak besar pada Alby Dirgantara.

























Tbc..

Gaje? Yowes skip aja dah.

My Alby [Tritologi My Autis Boy]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang