A-3

1.5K 223 9
                                    

Loha~ Btw My Alby cuma sampai 15 chapter doang✨ dan mau ditamatin segera baru lanjut ke Theodira, baru lanjut ke Dami-Queen✨💞.

Author Pov.

Matahari pagi menyeruak masuk ke dalam kamar Alby. Rambut hitamnya sudah kembali menjadi pirang dan tentu saja Nevandra sudah mengambil alih tubuhnya.

Alby bangun dan mengerjab sejenak, kemudian terduduk. Senyum lebar langsung terbit di wajahnya "P-permen untuk She-Sheeva" Ucapnya senang kemudian turun.

Menyambar sebungkus permen alpenlible dan membawanya keluar kamar. "B-BUNDA! A-ALBY BAWA INI YA!" Alby berteriak kegirangan seraya menenteng bungkusan permen itu.

Dia berlari menemui Frisya yang sedang menyiapkan sarapan di meja, dia hanya mengangguk dan mengelus kepala Alby "Iya sayang, terserah kamu aja" Ujarnya lembut.

Alby bertepuk tangan dan kembali berlari ke kamarnya, dia harus segera bersiap ke sekolah dan bertemu dengan kekasih cantiknya.

Sedangkan Zinnia saat ini dalam situasi yang menyebalkan "Minggir deh Melo, gue mau cepet ketemu pacar gue dulu" Sergah Zinnia. Melo bersidekap dada dan menatap datar Zinnia.

"Lo berangkat bareng gue Va" Ujar Melo mutlak dan hendak menarik tangan Zinnia, tapi gadis itu menepis kuat tangan Melo dan mendecih.

"Lo gak berhak atur hidup gue, mending urus aja adek lo yang kegatelan itu." Ketus Zinnia kemudian berjalan melewati Melo. Dia menaiki motor ninja kesayangannya dan mengendarainya dengan cepat.

Meninggalkan Melo yang menggeram marah di tempatnya, kenapa sih, memisahkan Alby dengan Sheeva sangat susah. Apa Melo harus membunuh Alby agar gadis itu menjadi miliknya.

"Sialan lo Alby, harusnya lo gapernah muncul di hidup Sheeva" Bisiknya dingin disertai tatapan gelap yang mengerikan. Aura di sekitarnya terasa dingin dan berat.

Melo berjalan ke arah mobilnya dan masuk, lalu membawanya dengan kecepatan penuh. Tentu saja dibumbui dengan emosi yang bergejolak hebat.
.
.
.
Alby berjalan riang di koridor sekolah, bungkusan permen masih ada di tangannya. Senyum manisnya terbentuk sempurna, walau liur harus menetes dari sudut bibirnya.

Selain itu, tak ada yang berani membully Alby, karena Zinnia sudah memperingati mereka agar tak menganggu kekasih menggemaskannya itu.

"Untuk..Sheeva..hihi..i..ni..untuk..Shee..va.." Senandung yang lumayan merdu terdengar dari bibir Alby, dia sangat bahagia hari ini. Selain semalam mendapat salam sayang dari Sheevanya.

Alby masuk ke dalam kelasnya begitu sampai, mengedarkan pandangannya dan tersenyum lebar saat menemukan Zinnia yang duduk di kursinya dengan tenang.

Alby berlari pelan dan merentangkan tangannya "SHE-SHEEVAAAAAA~" Teriaknya girang, Zinnia menoleh dan tersenyum lebar. Dia berdiri dan siap menerima pelukan Alby tersayangnya.

Dan hap!.

Greb!

Alby lompat ke pelukan Zinnia dan melingkarkan kakinya di pinggang si gadis, menyerukan wajahnya di leher Zinnia sambil mengendus-endus aroma vanilla yang manis.

"A-Alby, kangen, Shee..va~" Ujar Alby bernada. Zinnia tertawa pelan dan mengelus kepala Albynya, Zinnia duduk di kursinya dengan Alby yang masih digendongannya.

Seisi kelas seakan dejavu, seperti pernah melihat ini tapi tak tau dimana "Sheeva juga, kangen Alby" Bisik Zinnia lembut, dia tak masalah bahunya basah karena liur Alby.

Alby teringat dengan permennya, segera dia melepas pelukannya dan menatap binar Zinnia "She-sheeva! Alby..a..da..ba..wa..permen!" Ujar Alby semangat seraya menunjukan bungkusan permennya.

Zinnia terpaku, dengan senyum manis dan tawa merdunya dia menerima permen itu, dan menghadiahi Alby dengan kecupan singkat di dahinya.

"Makasih Alby" Ujarnya lembut. Alby mengangguk riang dan kembali memeluk Zinnia.

Dia senang mendapatkan kecupan dan senyum manis Zinnia, begitu saja sudah membuatnya girang gak ketulungan.

Gimana kalau suatu hari mereka nikah ya~















Tbc..

Syalalala

My Alby [Tritologi My Autis Boy]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang