jealousy

1.2K 182 11
                                    

"kemaren lu jalan sama aline?" tanya saka.

"enggak, tapi malemnya gua ada makan sama dia" jawab bian.

"oh, soalnya gua liat aline kemaren pagi sama cowo di taman kota, kayaknya sih jogging" ucap saka.

"cowo?" tanya bian.

saka mengangguk. "iya cowo, gua ga liat mukanya, cuman punggungnya doang"

"sepupu nya mungkin, aline kan suka jalan sama sepupu cowok nya" balas bian.

"emang dia gaada cerita sama lu?" tanya saka.

"enggak" jawab bian.

"coba deh lu tanya sendiri ke aline, mata gua ga mungkin salah liat" ucap saka.

"coba deh lu tanya sendiri ke aline, mata gua ga mungkin salah liat" ucap saka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"taraaa" ucap bian sambil menunjukkan kantung plastik berisikan cimol.

mata aline bersemangat. "cimooool"

"semangat nya lebih dari pas aku dateng" ucap bian.

"ehehehehehehe" balas aline kemudian menerima cimol itu.

keduanya lalu menduduki kursi yang ada di teras rumah. aline mulai memakan cimolnya dengan perasaan senang.

"kamu kemarin ada jalan sama cowo?" tanya bian.

aline yang sedang mengunyah cimol itu pun tersedak mendengarnya. bian dengan cepat memberikan milshake untuk aline minum.

"udah gapapa?" tanya bian memandang aline khawatir.

"gapapa cuman keselek" jawab aline.

"jadi apa jawabannya?" tanya bian.

aline bergeming, pikirannya sedang berdebat antara memberitahu semuanya atau berbohong. perempuan itu terlihat menarik nafasnya dalam-dalam.

"iya kemarin aku jalan sama cowo" jawab aline.

"siapa cowok nya? sepupu kamu kan?" tanya bian.

"bukan, namanya jefrian, anak temen mama aku. kita kenal karna satu kejadian, dia yang ga sengaja bikin mobil aku kegores dan aku juga ga sengaja patahin gitarnya. bunda nya jefrian suruh dia buat nganterin aku pulang-pergi pas sekolah. berakhir jadi lumayan deket" jawab aline.

"oh iya, yang ke konser tulus sama aku juga jefrian. maaf aku baru bisa kasih tau kamu sekarang, aku takut kamu marah" sambung aline.

bian tertegun sekaligus bingung harus membalas apa.

"kamu bisa marah sama aku, yang lama juga gapapa, aku berhak di marahin" ucap aline.

bian berdiri kemudian memeluk aline.

"aku ga marah" ujar bian.

"kenapa? kamu bukan malaikat, bian. marahin aku aja" balas aline.

bian menggelengkan kepalanya. "aku ga bisa, aku terlalu sayang sama kamu"

like me betterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang