"aline, do you wanna be my girlfriend?" tanya jefrian.
semua orang seketika memandang aline dengan penuh harapan.
aline menggigit bibir bawahnya, ia sangat gugup sekarang.
aline mengangguk pelan, perempuan itu terlalu malu untuk berbicara karna semua orang memperhatikannya.
"YESSS!!" bukan ini bukan sorakan kemenangan jefrian, melainkan anak-anak mandala yang menyaksikan adegan uwu ini.
jefrian lalu memeluk aline dengan sangat erat seolah tidak ingin melepaskannya sedikit pun.
tidak jauh darisana para anak osis yang berada di backstage menatap kagum kepada kedua insan itu, terkecuali dua orang ini, pina dan nathan.
nathan memandang takut ke arah sean yang sedang mengetatkan rahangnya, kedua tangan lelaki itu pun mengepal kuat hingga buku-buku jarinya berubah menjadi warna putih.
"awas pin geseran, doi tanduknya udah keluar tuh" bisik nathan sambil meyenggol lengan pina dan membuat jarak diantara sean.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
setelah acara pensi selesai, jefrian mengajak aline untuk mampir sebentar ke cafe.
sudah sejak tadi mereka diem-dieman, rasanya lebih canggung karna sekarang statusnya udah berubah jadi pacaran.
"kita beneran pacaran?" tanya aline, ia masih tidak bisa percaya karna shock tadi.
"iya bener, kita pacaran" jawab jefrian.
"terus harus ngapain sekarang?" tanya aline.
jefrian tersenyum, merasa gemas dengan aline.
"kaya biasanya aja, tapi sekarang bedanya kamu pacar aku" jawab jefrian.
"aku-kamu? sekarang pake itu?" tanya aline.
jefrian mengangguk. "iya"
tiba-tiba ponsel aline yang berada diatas meja bergetar, memperlihatkan nama seorang penelfon disana.
mami
"halo mi, kenapa?"
"kamu masih di pensi?"
"enggak, pensi nya udah selesai daritadi"
"kalo gitu cepet pulang ya, udah malem, mami khawatir sama anak gadis mami"
