01

2.7K 265 6
                                    

Mamanya Giselle sebenarnya adalah kepala sekolah di sekolahnya, SMA New Culture. Tapi karena dia ga mau semua orang baik sama dia hanya karena Mamanya kelapa sekolah, terlebih dia paling ga suka menjadi pusat perhatian.

"Ma, Pa, Giselle berangkat ya, Karina udah nunggu di depan." Ucapnya setelah menghabiskan sarapannya.

"Hati-hati sayang," Ucap Seohyun, Mamanya.

"Piringnya kamu taruh aja nanti Mama yang beresin." Kata Mamanya, sambil mencium kening Giselle

Kyungpyo juga turut mencium kening anak bontotnya.

Giselle berpamitan dengan Mama, Papa, dan abangnya, Mark.

Giselle mengambil tasnya yang berada di sofa dan langsung berlari kecil keluar rumahnya karena tau Karina paling gasuka kalo Giselle lelet.

"Ssup babygirl." Adalah ucapan pertama yang wajib Karina ucapkan kalau ketemu Giselle.

Giselle cuma senyum sambil membuka pintu mobil yang Karina bawa.

"Rin, lo yakin mau beli tiket backstage nya Dreamies juga?" Ucap Giselle.

"Eyyyy Jijel, ini masih pagi dan lo udah ngomongin tiket backstage? Santai aja, nanti di doain nyokap gue biar terkabul." Kata Karina yang masih serius nyetir mobil.

Jijel adalah nama panggilan kelurga Giselle untuk Giselle. Karena Karina udah dianggap keluarga jadi yaudah Karina pun memanggilnya dengan Jijel.

"Ngga, ga gitu. Maksud gue emang duit kita cukup? Gue ngerasa kayanya buat beli tiket aja gacukup gitu loh." Katanya dengan nada yang sedikit cemas dan sedih.

"Hngggg, kata nyokap gue, calo adalah satu satunya jalan keluar." Ucapnya sambil nyengir dan menunjukkan gigi rapinya ke arah Giselle.

Maminya Karina ini emang beneran sesantai itu, bahkan mereka kayaknya bukan ibu dan anak tapi anak dan teman. Berbanding terbalik dengan Giselle dan Mamanya, Mamanya Giselle benar benar protektif dan sedikit galak kalau perihal kehidupan anaknya, apalagi yang menyangkut pergaulan.

"Sumpah? Lo yakin calo?" Tanya Giselle.

"Sumpah? Lo yakin dapet tiket pas nanti war tiket?" Balas Karina.

Karena serius deh, tiket konser Dreamies ini susah banget di dapetinnya kalo kita ga jago waktu war tiket online.

Giselle cuma membuang nafasnya kasar karena dia berpikir kalau yang diomongin Karina ada benarnya.

➖➖➖

Saat istirahat Giselle meminta tolong Karina untuk menemaninya ke toilet, beruntung dia dan Karina selalu dapat kelas yang sama, kalau ga udah mati kutu dia diam doang di kelas.

Mereka sama sama memasuki bilik toilet paling depan, sambil melaksanakan kegiatannya di toilet, sambil mereka kembali membicarakan perihal tinet konser.

"Jel, percaya sama gue, kita bisa dapetin tiket, kita bisa nonton mereka." Ucap Karina, karena dia tahu Giselle ini anaknya suka overthinking.

"Iya Rin, Iya. Gue percaya. Semoga doa Mami lo di kabulin deh ya." Ucapnya dibarengi tawa, membuat Karina ikut terkekeh karena Giselle menyenggol perihal Maminya yang nyeleneh.

Belum selesai mereka dengan urusannya, Somi, Yeji dan Lia masuk ke toilet sambil tertawa. Karina yang denger suara mereka rasanya mau tendang pintu aja saking keselnya.

"Asli gue gasabar bangetttttt," Ucap somi ke kedua temannya.

"Bokap gue bener bener ngasih gue tiket konser Dreamies. Dia juga ngasih tiga tiket backstage buat kita bertiga." Ucap somi dengan tertahan saking exited nya.

"Som, beneran deh asli gue berterima kasih banget sama lo dan bokap lo,  AAAAA GUE GASABAR MAU KETEMU JENO." Ucap Yeji dengan teriakan di akhir kalimatnya.

"Iya Som, gue juga mau bilang makasih banget sama lo sama bokap lo." Kata Lia, satu satunya yang paling tenang dari kedua temannya.

Giselle udah was was banget takut Karina ke trigger sama ucapan mereka, secara Karina ini bener bener gasuka sama mereka, apalagi tadi Yeji ngomong aja Jeno Jenonya.

srettttt

gubrakkk

Bener aja, Karina keluar dan membanting pintu dengan sengaja.

"Heh, apa-apaan sih lo. Itu fasilitas sekolah kalo rusak emang lo mau ganti?" Ucap somi dengan ketus.

"Gue mampu. Beli tiket konser dan tiket backstage juga gue mampu. Jadi tolong lah jangan sana sini ngomong seakan lo paling mampu disini." Kata Karina dengan menekankan kata mampu di ucapannya.

"Heh, kok lo gajelas banget. dateng dateng malah marah, hahaha lagi pula lo kenapa marah kalo gue ternyata udah dapet tiket sebelum tiket itu resmi terjual? Lo takut tersaingi? Takut ga mampu beli?" Ucap Somi dibarengi dengan kekehan kedua antek anteknya.

"Cih, tenang aja Som, gue bisa buktiin ke lo kalo gue bisa beli tiket paling depan DAN tiket backstage nya." Sambil melipat tangan di depan dadanya.

"Hahaha, kalian percaya sama omongan dia?" Tanya Somi ke kedua temannya. Kedua temannya hanya senyum miring meremehkan Karina.

"Hadehhh Som, jangan sok superior deh, lagipula..."
Ucap Karina menggantungkan kalimatnya sambil menunjuk pipi Somi

"Lo sebahagia itu ya dapet tiket jalur orang dalem sampe pipi lo tambah chubby, lo gemukan pasti karena sebahagia itu kan?" Jawab Karina, dia tahu kelemahan Somi adalah penampilan. Somi paling ga suka kalo ada yang berkomentar seperti Karina ini. Dia tersulut emosinya.

Sambil mengepalkan tangan, dia memberi isyarat ke kedua temannya untuk segera pergi dari toilet. "Ayo, girls. Bisa gila gue lama lama disini." Katanya sambil keluar toilet.

Setelah mendengar kalau Somi dkk sudah keluar toilet, Giselle baru berani keluar dari bilik toilet.

"Rin, kenapa lo nantangin dia sih? Kita aja masih ragu kalau kita bisa beli tiket atau ngga." Ucap Giselle lemah karena dia udah cukup gamau berurusan sama Somi dkk.

"Jel, lo tenang aja. Kita pasti bisa," Ucap Karina sambil merangkul Giselle.

"Udah ah yuk, bentar lagi bel masuk."

The Biggest Fans  ;  Haechan - GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang