6 : [It's still not over?]

388 53 6
                                    

Dengan cepat hari berganti menjadi Selasa. Sehun harus menerima kenyataan bahwa liburannya telah berakhir. Ia harus kembali ke kantor dan menyelesaikan laporan yang tertunda karena Chanyeol.

Tidak buruk, sih. Lelaki itu memberikan waktu yang menyenangkan. Kesulitannya hanya saat membersihkan bekas cumbuan di leher. Tanda kemerahan itu tidak bisa hilang dalam semalam.

"Sehun-ssi," sapa jumnyeon begitu bertemu karyawannya setelah sekian lama, "Aku merindukanmu."

"Padahal jumnyeon-ssi bisa makan siang bersama yang lain," abai Sehun, memfokuskan diri pada setumpuk pekerjaan di meja.

Pria itu menarik kursi kantornya di depan meja sehun, "Aku ingin mendengar cerita mengapa laki-laki amnesia bisa membuat rekan kesayanganku cuti."

Sehun tersentak dan menatap junmyeon horor. Entah, ia hanya curiga pria itu menyadari perubahan dalam dirinya, tepatnya bekas cumbuan yang susah payah ia tutupi dengan kerah pakaian.

"Melihatmu cuti demi orang asing bukan hal biasa," seru junmyeon, "Mungkin dia bukan orang asing lagi sekarang."

"Nanti saja, junmyeon-ssi. Aku harus menyelesaikan tugasku sekarang," alibi Sehun. Suara ketikan kembali terdengar di dalam biliknya.

"Oke, makan siang," putus Junmyeon sebelum beranjak dari kursinya.

Ia mengedipkan sebelah matanya saat Sehun melirik, "Sushi gratis untukmu."

Sehun balas tersenyum senang. Hanya sesaat, luntur karena perkataan ketua divisi itu selanjutnya.

"Tapi ingat gajimu bulan ini dipotong karena satu hari cuti dan setengah hari bekerja."

.

.

.

Memikirkan apa yang Chanyeol lakukan di rumah memang membuat Sehun sedikit khawatir. Tapi sejauh ini, ia belum pernah melanggar janjinya. Chanyeol tidak akan melakukan percobaan bunuh diri lagi dalam waktu dekat. Itu selama Sehun memberikan penawaran yang menarik setiap malamnya.

Semalam Chanyeol meminta bercinta di kamar mandi, membuat wajahnya merah padam. Sehun sengaja bangun lebih dini agar tidak ditagih, juga pergi ke kantor tanpa pamit. Ia harus mengulur waktu pemenuhan hasrat lelaki itu atau lubangnya akan menjadi korban.

"Sehun-ah, kau tidak memakan sushi mu?" interupsi Junmyeon.

Yang dipanggil tersentak dan segera meraih sumpitnya.

"Sepertinya kau sedang merencanakan sesuatu setelah pulang kerja," penasaran sang ketua.

Sehun langsung tersedak. Ia terbatuk berulang kali dan meminum air di sebelah mangkuknya setelah baikan.

"Oh, aku tahu! Sesuatu yang sangat intim sampai kau-,"

"Jumnyeon-ssi," sergah Sehun.

"Apa kalian berkencan? Menghabiskan malam bersama sampai kau sakit dan cuti?"

"Dia yang sakit. Aku baik-baik saja," jawab Sehun lalu memakan Sushi lagi.

"Bawahanku ternyata sedang kasmaran," goda Junmyeon, berhasil membuat wajah Sehun memerah malu.

"Hentikan, Junmyeon-ssi."

"Iya, iya. Aku tidak akan membahasnya lagi. Sekarang habiskan sushi gratismu. Aku akan membayarnya di kasir," pamit pria itu.

Sehun mengangguk senang. Walaupun diusili, setidaknya ia mendapat makan siang gratis hari ini. Chanyeol bisa menghangatkan masakannya, jadi Sehun tidak perlu khawatir meninggalkannya sampai sore.

Mikrokosmos [REMAKE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang