Ahjussi Hans duduk gelisah. Menguntit seorang wanita dan putrinya yang berumur 15 tahun, yang sedang menjemur pakaian bersama putrinya itu di apartemen lantai 6. Wanita itu tidak lain adalah mantan istrinya. Bercerai sekitar 8 tahun yang lalu. Sering kali di sore hari dia melakukan hal ini, demi dirinya yang rindu dengan anak perempuan itu. Setiap sore itu juga lah dia pasti selalu kembali ke kantornya yang penuh dengan berkas berkas, dengan hati yang tidak puas. Sudah delapan tahun rasa bersalah menghantuinya.
Yonbin mendekati Ahjussi Hans saat tiba di kantor, lalu membisiknya, "anda terlambat."
Ahjussi Hans mengangkat alisnya, "terlambat apa?"
Yonbin memberikan kode ke ruangan sebelahnya.
"Aah..." Ahjussi baru menyadari, bahwa dia ada janji dengan klien sore ini.
"Ah, maaf Jennie-ssi..." sapa Ahjussi membungkukkan badannya. Jennie membalasnya.
Setelah Jennie menjelaskan apa yang terjadi, dia menyerahkan badge punya Lisa. Ahjussi Hans mencermatinya.
"Membongkar rahasia pasangan itu biasanya tidak berakhir dengan baik. Apalagi tidak ada sanak saudaranya,"
"Saya sudah ceritakan, bahwa dia yatim piatu dan anak satu satunya." Sela Jennie.
"Tapi bahkan tidak punya teman?" Balas Ahjussi. Jennie terdiam, dia juga bingung entah apa yang harus dia lakukan.
Ahjussi menghela nafasnya dengan panjang, "karena anda adalah teman baik dari keponakanku..."
"Ah, itu..." potong Jennie, "saya mohon anda tidak menceritakannya kepada Jisoo Onnie,"
"Tenang saja. Mulutku terkunci sangat rapat."
Jennie pun pamit setelah bersepakat dengan detektif swasta itu. Lalu pergi dan masuk ke dalam taksi yang sudah ia pesan.
"Anda meminta bayaran cukup mahal, Pak," ledek Yonbin.
"Dia di kantor yang sama dengan keponakanku, orang itu pasti sanggup membayarnya," ujar Ahjussi santai lalu duduk di kursi kerjanya sambil meminum minuman kaleng dingin.
"Oh! Jennie Ruby Jane. Ternyata dia adalah Tokoh Wanita Tahun Ini!" Seru Yonbin terkejut ketika dia iseng mencari nama klien barunya itu di website.
"Mwo?!" Ahjussi langsung berdiri melihat layar Yonbin.
"Dia adalah pemeran utama dari minuman yang anda minum, Pak,"
"Ck... tau begitu, aku memintanya lebih mahal lagi,"
Ahjussi melirik badge Lisa, "sepertinya dia hanya ingin menumpang hidup saja dengannya,"
******
Jennie melangkah gontai menuju kamar rawat Lisa. Sesampainya dia berhenti, ragu masuk. Dia mengintip lewat pintu kaca.
Kim Lisa? Who are you?
.
.
/////
.
.Jennie menaiki eskalator untuk turun ke bawah stasiun. Tiba tiba dia dikejutkan dengan kehadiran Lisa yang dari arah berlawanan. Lisa berada di eskalator yang mengarah naik. Ya! Dia yakin orang itu adalah Lisa! Tapi karena jarak tangga mereka cukup jauh, maka Jennie memutuskan untuk segera menyusulnya.
"Kim!" Sahutnya dari kejauhan. Tapi Lisa tidak menoleh.
Jennie terus berusaha menembus lautan manusia agar bisa lebih dekat jaraknya, "Kim-ssi!"
Lisa tak juga menoleh.
Jennie meraih pundak Lisa hingga Lisa berbalik, "Kim-ssi,"

KAMU SEDANG MEMBACA
H E R L I E S [JENLISA]
Mystery / ThrillerCOMPLETED ‼️🔞🔐 ADA INDIKASI MATURE CONTENT Aku habis nonton film dari Jepang. Filmnya sangat menginspirasiku buat nulis cerita ini. Semoga kalian suka.