Setelah jauh melangkah, dengan kakinya yang sudah banyak lecet, Jennie sejenak berhenti di pinggir pantai yang luas namun sepi itu. Dia taruh tasnya lalu melangkah menyusuri garis pantai. Memanjakan kakinya dengan pijatan lembut air yang bergerak pelan maju mundur.
Jennie berjalan pelan sambil mengingat kenangannya bersama Lisa. Suka dan duka, tawa dan amarah, telah banyak yang dilewati bersama wanita berkebangsaan thailand itu. Dan Jennie sampai di titik ingatannya berupa Lisa yang terbaring di rumah sakit dengan selang di mulutnya.
Jennie memejamkan matanya dalam dalam, "Lisa..."
Dia merasa bersalah sekarang. Mengapa bisa dia berpikir untuk menyerah sekarang? Bukan kah dia telah berkomitmen untuk mencintainya dengan tulus? Bukan kah Lisa adalah orang yang sangat lembut kepadanya? Bahkan Lisa tidak pernah benar benar marah meskipun bukan dia yang salah.
Jennie menyadari semua kesalahannya itu. Dan akhirnya dia kembali melanjutkan perjalanannya.
******
Jennie tak sengaja mendapati mobil Ahjussi Hans yang terparkir di sebuah kantor. Sepertinya Ahjussi sedang mengecek ke dalam kantor itu. Jennie merasa bersalah dengan apa yang dia sudah lakukan terhadap Ahjussi. Dia merasa sudah keterlaluan membentaknya seperti itu. Padahal yang dikatakan Ahjussi Hans benar bahwa inilah yang Jennie mau, yaitu mencari kebenaran tentang Lisa. Tapi justru dia sendiri yang ragu.
Jennie berjalan hingga berada di samping mobil. Ahjussi Hans mendapatinya berdiri di situ ketika keluar dari pintu kantor. Wajah Ahjussi menjadi masam melihatnya, ingin segera meninggalkan wanita bermulut kejam itu.
Ahjussi Hans mendekati mobilnya. Jennie pun menundukkan kepalanya sambil sedikit membungkuk. Ahjussi Hans masuk ke dalam mobil tanpa menoleh ke arahnya. Dia menyalakan mobil tuanya. Sedangkan Jennie terus menunduk dan berdiri di situ.
Ahjussi cukup lama terdiam hingga akhirnya memutuskan untuk membuka pintu untuk Jennie dari dalam.
"Terimakasih, Ahjussi..." ujarnya pelan lalu masuk.
"Mmm." Balas Ahjussi singkat.
Mereka pun melanjutkan perjalanannya.
******
Jennie dan Ahjussi Hans berhenti di sebuah pelabuhan bongkar muat kapal barang. Banyak kontainer kontainer memenuhi tepi pelabuhan itu. Mesin pengangkat barang juga turut terdengar.
Ahjussi turun dari mobilnya beserta Jennie. Mereka mendekati beberapa pekerja yang asik dengan obrolannya.
"Ah, maaf saya ingin bertanya," kata Ahjussi sambil membungkuk dan Jennie juga sama.
"Apakah pernah ada pekerja yang bernama Rose?" Tanya Ahjussi kemudian.
Para pekerja itu saling tatap dengan wajah yang sedikit curiga. Salah satu pekerja berdiri seperti akan menantang.
"Kenapa dengan Rose?" Tanyanya cukup dingin. Membuat Ahjussi dan Jennie sedikit terdiam.
"Ah, kami sedang mencarinya." Kata Ahjussi.
Pekerja itu menatap mereka bergantian, mengamatinya.
Dia pun menoleh, "Rose, ada yang mencarimu!" Serunya.
Jennie terkejutnya bukan main!
Rose, maksudku, Lisa ada di sini?!Ahjussi juga tak kalah terkejutnya ketika pekerja itu menyahuti orang yang bernama Rose.
Apa aku sedang mencari hantu?Jennie dan Ahjussi saling tatap tidak percaya. Mereka mengalihkan pandangannya ke arah pekerja itu memanggil. Berdirilah sesosok wanita berbadan tinggi, setinggi Lisa, membelakangi mereka sambil memperhatikan catatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
H E R L I E S [JENLISA]
Misteri / ThrillerCOMPLETED ‼️🔞🔐 ADA INDIKASI MATURE CONTENT Aku habis nonton film dari Jepang. Filmnya sangat menginspirasiku buat nulis cerita ini. Semoga kalian suka.