"Dia penulis novel?" Tanya Ahjussi Hans ketika melihat sederet halaman yang berisikan ketikan Lisa.
Jennie memperhatikan lembaran lembaran yang penuh dengan kalimat itu. Dia bahkan tidak tahu bahwa Lisa pernah menulis seperti ini. Jennie benar benar tidak tahu tentang Lisa yang sesungguhnya!
Satu persatu printer mengeluarkan hasil cetakan. Ini sudah lebih dari satu pack kertas yang Somi masukkan.
"Aigoo! Berapa halaman yang dia tulis?" Tanya Ahjussi yang terheran heran, seakan printer itu tidak akan pernah berhenti mencetak.
"700 lebih..." ujar Yonbin menggigit permen lolipopnya.
Sedangkan Jennie sedang mencoba membaca selembar kertas yang telah tercetak. Sudah ada ratusan lembar berada di atas mejanya.
"Di tepi pelabuhan, di kota M, saat burung burung terbang melintasi cakrawala, seperti sore hari biasanya... kota M? Apakah dia sering membicarakan kota M denganmu Jennie-ssi?" Tanya Ahjussi mengambil selampir kertas yang baru saja keluar dari print.
"Ah, tidak pernah," kata Jennie. Ahjussi kembali mengerutkan kening ke lembaran itu.
"Yaa, kamu! Apakah dia tidak pernah membicarakan hal lain kepada dirimu?" Tanya Ahjussi ke Somi. Somi menunduk, dia juga tak tahu apapun tentang Lisa. Yang dia pikirkan hanya wajah mempesona milik Lisa.
"Coba, cobalah diingat ingat lagi! Apakah benar benar tidak ada yang dia katakan padamu?" Desak Ahjussi lagi.
Somi menuruti perintah Ahjussi untuk mengingat lagi tentang Lisa. Dia sampai memejamkan matanya erat erat, betul betul berusaha. Tapi...
"Ah!" Seru Somi membuka matanya seakan mengingat sesuatu.
Semua yang ada di situ terkejut dan penasaran.
"Ah, itu, bolehkah saya menjenguk Lisa-ssi? Aku sangat ingin melihat keadaannya," ujarnya kemudian.
Mereka yang telah menunggunya merasa sangat kecewa dan kesal.
"Apa? Kamu hanyalah orang asing," ujar Jennie dengan dingin.
Tapi Somi tidak menyerah, "saya bukan orang asing baginya!"
Jennie menatapnya kesal, "oh, iya? Kamu tidak pernah mengenalnya!"
Somi malah membalasnya dengan senyuman, "saya sangat mengenalnya. Saya tau dia selalu menuangkan gula dua sendok kecil, dan akan meminumnya jika sudah benar benar larut. Juga, dia akan menyandarkan dagunya ke tapak tangan kirinya jika sedang kebingungan," Somi berhenti sejenak dan menatap langit langit, "dia sangat mengesankan ketika kebingungan seperti itu,"
Jennie menatap Somi seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan kepadanya. Dia tidak menyalahkan apa yang Somi utarakan karena semua yang dia bilang memang benar. Kebiasaan Lisa.
"Bukan kah itu sudah cukup untuk mencintainya?" Lanjut Somi kemudian.
Betapa terkejutnya Jennie mendengar Somi bilang seperti itu. Ahjussi Hans sampai memegang kepalanya. Sepertinya ada dua macan sedang bertengkar.
Dengan kasar, Jennie merebut seluruh kertas yang telah terprint lalu memasukkannya ke dalam tas besar. Kemudian mengambil jaketnya.
"Aku tidak bisa konsentrasi jika di sini. Aku pulang." Ujar Jennie menahan kekesalannya. Jennie menutup pintu kantor sedikit kasar.
"Hoi. Kau sengaja melakukannya kan?" Tanya Yonbin sambil menatap sinis ke Somi.
Somi memang sengaja, meskipun ada rasa bersalah. Tapi apa yang dia katakan benar, bahwa dia mencintai Lisa. Dia seperti tidak rela jika Lisa bersama Jennie.
![](https://img.wattpad.com/cover/251146024-288-k26184.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
H E R L I E S [JENLISA]
Mystery / ThrillerCOMPLETED ‼️🔞🔐 ADA INDIKASI MATURE CONTENT Aku habis nonton film dari Jepang. Filmnya sangat menginspirasiku buat nulis cerita ini. Semoga kalian suka.