Part 42

2.5K 226 7
                                    

..... 

"akhirnya nggak terasa besok udah terakhir ujian" ucap Upik yang memakan nasgor

"iyha, perasaan kek cepet banget gitu" ucap Heny

"iyha, kalo kita nggak mengeluh akan terasa cepet" ucap Nanda

"kan sama kayak hubungan lo sama Bang Dewa. Udah 5 bulan aja" ucap Hito

"ehh--emang iyha?" tanya Nanda ke Dewa yang ada disampingnya

"iyha, kamu nggak inget?"

"bukannya aku nggak inget, tapi lupa aja" ucap Nanda

"itu sama aja Sayang" ucap Dewa disertai jawilan di hidung Nanda

"hehehe" cengir Nanda dan menyembunyikan wajahnya di lengan Dewa

"yeeee hargai kita kek yang jomblo" ucap Satria

"situ aja yang nggak laku-laku" ucap Bintang

"awas yhe lu kagak gw kasih contekan fisika yha" ucap Satria

"emang habis ini fisika?" tanya Bintang

"iyha, fisika sama pjok" ucap Alwi

"lahh jangan gitu lah, katanya lu sahabat gw Sat" ucap Bintang

"heleh, ada maunya pasti" ucap Satria

"contekan fisika" ucap Bintang

"iyhadah, nanti lihat aja siapa pengawasnya"

"keysipp"














SKIPP....

Mereka mengerjakan dengan sungguh-sungguh, ucapan Satria benar. Dia memberi contekan pada Bintang, untung saja pengawasnya enak diajak kompromi.

(jangan ditiru, oke)

"terima kasih anak-anak, Bapak harap kalian mendapat nilai yang memuaskan" ucap Pengawasnya

"iyha Pak"

"baiklah, silahlan keluar ruangan"

"Assalamualaikum Pak" ucap semua

"iyha, Waalaikumsalam"

"yeyyyy selesai juga" ucap Farrel

"habis ini liburan" seru Samudra dengan senangnya

"liburan bareng mau nggak?" tawar Nayla

"ide lu bagus juga" ucap Nanda yang sangat antusias dan menyebabkan bunyi Dugh yang sedikit keras dan membuat semua kaget, karna tangan Nanda yang semula di bawah meja ia angkat tiba-tiba.

"akhh! Aaaaa sakittt~~" rengek Nanda dengan cekatan Dewa mengusap-usap tangan tersebut.

"hiksss huwaaaa" tangis Nanda dan ia memeluk Dewa supaya mukanya tersembunyi

Hanan melototkan matanya, tak dia sangka kalau adeknya ini sangat manja kepada pacarnya. Bahkan dengan Papanya saja tak semanja ini gitu, udah bucin berarti. Begitu pikir Hanan.

"cup cup cup, sudah Sayang. Jangan nangis, nanti sembuh kok" ucap Dewa

"hiksss t-tapi sakitt" ucap Nanda

"iyha, nanti sembuh kok. Sini aku obatin" ucap Dewa dan ia meraih tangan Nanda. "cepat hilang yha sakitnya, fuhhh"

"nggak gw sangka Nan, lu segitu manjanya sama Bang Dewa" ucap Upik

"hebat berarti Bang Dewa bisa membuat Nanda kita menjadi bucin padanya" ucap Hito

"udah mendingan?" tanya Dewa dan mendapat anggukan dari Nanda.
"jangan nangis yha, nanti pulang sekolah beli es krim, oke?"

Only You END || Kookv Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang