[ Taennie local fan fiction. PG - 15 myb? idk, rate can change according to the story ]
Mengutip dari perkataan Nathan, katanya, mantan itu manis di ingatan.
Dan seorang Taehyung Dhananjaya kini percaya akan hal itu.
Mantannya, masih sangat pekat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah insiden pizza dan perpisahan, Taehyung total sakit hati, buat Jaehyun, sang sahabat jadi repot sendiri.
Ya, kini, lagi-lagi condo Jaehyun menjadi tempat destinasi. Destinasi untuk pelampiaskan seluruh rasa sakit hati yang Taehyung miliki. Dan Jaehyun sudah terbiasa akan hal ini.
"Ck. Kenapa lagi lo?" tanya Jaehyun jengah saat Taehyung ambil posisi duduk tepat disampingnya dan rebut kaleng bir terakhir miliknya.
"Rokok ada?" Taehyung balik tanya, abaikan pertanyaan Jaehyun tadi.
"Abis." jawab Jaehyun. Rokoknya memang habis. Hari ini juga hari yang berat untuk Jaehyun buat ia habiskan satu bungkus dalam sehari.
Taehyung menatap Jaehyun curiga. Tidak percaya. "Tumben? Biasanya lo selalu ada sisa rokok."
Jaehyun hembuskan napas kasar, "Galau." ucapnya.
"Rosè lagi?"
Jaehyun mengangguk, tebakan Taehyung tepat sasaran. "Entah keberapa kali dia nolak gue."
ucapan Jaehyun buat Taehyung tertawa, "Udah gue bilang nyerah, goblok. Bebal."
"Ck. Bangsat. Terus lo mau gimana, lanjut berjuang?" tanya Taehyung penasaran.
"Sampe sini aja mungkin? Gue kejar dia dari SMA sampe kuliah, tetep gak dapet. Mungkin emang bukan jodohnya kali." Jaehyun senderkan badannya kekepala sofa, cari posisi nyaman. "Lo sendiri gimana?"
"Gue tadi kerumahnya dan yah.. kayak biasa. Gagal." Taehyung tatap kosong kearah kaleng bir yang kini berada digenggaman. "Apa gue harus nyerah juga kayak lo, Jae?"
Jaehyun mendengus. "Lo tolol kalo nyerah. Seengaknya kalo lo gak bisa buat Jennie balik, lo harus bisa buat Jennie maafin kesalahan lo."
"Tapi Jennie bilang ke gue kalo kita berdua udah gak ada harapan." suara baritone Taehyung terdengar semakin parau. Bahkan pelupuk matanya sudah dipenuhi air mata.