[ Taennie local fan fiction. PG - 15 myb? idk, rate can change according to the story ]
Mengutip dari perkataan Nathan, katanya, mantan itu manis di ingatan.
Dan seorang Taehyung Dhananjaya kini percaya akan hal itu.
Mantannya, masih sangat pekat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sore itu, perjalanan pulang Taehyung dan Jennie kembali tanpa kata. Rover Taehyung yang dulunya penuh tawa kini hanya dipenuhi suara radio sebagai pemecah suasana.
Jennie menyadari, ada sesuatu dengan Taehyung. Namun, Dia sama sekali tidak tahu apa itu. Singkatnya, Jennie clueless. Taehyung terlalu susah untuk ditebak.
Jennie menghela napas, kali ini, pembawa radio memutarkan lagu Anne Marie - Ciao adios. Entah kenapa, Jennie benci lagu ini. Sangat benci hingga rasanya malas untuk mendengar.
Saat tangannya akan mematikan radio, ponselnya berbunyi. Tanda notifikasi.
Dengan malas, Jennie mengambil ponsel didalam tas kuliahnya. Membuka notifikasi yang baru saja ia terima.
Ternyata sebuah foto. Jennie terkekeh. kemudian membalas thanks pada si pengirim.
"Taehyung?" Jennie menoleh, mengalihkan pandangan dari ponselnya ke Taehyung. Kemudian tersenyum. Pacarnya sangat tampan hari ini.
"Hm."
"Apa kabar?"
"Hah?" bisa Jennie lihat, Taehyung menukikan alisnya. Ia bingung.
Jennie mendengus. "Ditanya, jawab."
"Ya kamu nanya aneh."
"Aneh apa lho? Aku tanya kabar dibilang aneh." Jennie merengut. Sebal.
"Ya aneh. Tanya kabar padahal Kita temu hampir tiap hari."
"Temu hampir tiap hari tapi gak ngobrol buat apa? Chatku juga jarang direspon. Salah aku tanya kabarmu?"
Taehyung terdiam. Ucapan Jennie telak menohok.
"Jawab, ish. Malah diem."
"Baik."
"Apa?"
Taehyung menghela napas kasar, "Kabarku baik."
"Jawab kabar kok gak mandang orang yang nanya kabar."