"keluarga Dari park Sunghoon?" Suster tiba-tiba datang ke ruang serim
"Ya,kami sus. Anak saya sudah siuman?" Tanya serim
Suster menggeleng "kondisi anak bapak memburuk"
Tubuh Allen lemas, untungnya Sunjae sedang digendong Kangmin,coba kalau tidak? Mungkin Sunjae sudah jatuh
"Lakukan yang terbaik untuk anak saya"kata serim tegas
"Ya Tuhan,tolong selamatkan nyawa anakku dan cucuku" Allen menyatukan kedua tangannya
"Sebelumnya,bapak bisa ikut saya keruang dokter Lee" serim mengangguk,dia melepaskan jarum infus yang menancap di tangan kirinya
"Kamu gak papa?"tanya Allen khawatir mengingat kondisi suaminya yang baru mengalami kecelakaan
Serim menggeleng lalu mengikuti langkah suster
.
Sebelum langkah serim masuk keruangan dokter Lee,satu suster lainnya menahan tangan serim "Pasien sudah sadar"
Serim bernafas lega "Dokter,saya harus menemuinya" Dokter Lee mengangguk sebelum berkata "Tapi kondisinya memburuk pa"
Serim yang awalnya sudah bahagia, sekarang dia sedih karena menerima kenyataan bahwa kondiri anak sulungnya memburuk
"Ini papa"serim menggenggam tangan Sunghoon yang bebas dari jarum infus
"Papa.. tolong selamatkan bayi ini" suara Sunghoon terdengar parau,bahkan serim tak kuasa mendengar suara anaknya yang seperti menahan kesakitan
"Kamu ngomong apa sih?" Omel serim dengan air mata yang membasahi pipinya
"Jangan marahin kak heeseung..." Serim mengusap air mata yang berada di pipinya
"Aku sayang papa..-" suara nyaring dari bedside Monitor memutuskan ucapan Sunghoon
Nafas Sunghoon tersengal-sengal, dadanya naik turun "Sunghoon?!!" Serim panik melihat garis di bedside monitor
"DOKTER?!!" Serim keluar dari ruangan ICU lalu memangganggil dokter Lee
"Bapak mohon tunggu diluar"suster menggiring serim untuk keluar dari ruang ICU
"Lakukan yang terbaik untuk anak saya" serim berkata penuh penekanan "Selamatkan Ibu dan bayinya!!"
Dokter Lee mengangguk sebelum suster menutup pintu ruang ICU
"Serim!! Tenangkan diri kamu!!" Allen memegang bahu serim
Serim segera memeluk tubuh isterinya,ibu dari ketiga anaknya itu "Aku gagal llen"
.
Sementara heeseung sedang mengobrol dengan Denise, sesekali tawa hadir di obrolan ringan keduanya
"Yaudah,paling Sunghoon lagi main kali" Denise mencoba menghibur temannya itu
"Ya semoga aja"kata Heeseung
Denise tersenyum lebar "Nah gitu dong! Gue yakin dia gak kenapa-napa"
Heeseung mengangguk "Eh Lo udah ada calon belum den? Kok Lo gak cerita sama gue?"
Cukup ada jeda waktu ketika Denise membalas pertanyaan heeseung "Gue gak punya Seung,tapi gue lagi suka sama temen SMA dulu" Denise tersenyum dengan senyuman yang sulit diartikan
"Gimanapun caranya,Lo harus dapetin dia!!" Heeseung memberikan semangat kepada temannya ini,lalu Denise hanya tersenyum miring "harus"
Awalnya heeseung sudah tidak terlalu mengkhawatirkan Sunghoon dan Sunjae,tapi tiba-tiba Eunsang menelponnya,dan membuat rasa khawatirnya kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay || Heehoon END
Short StoryTentang Heeseung dan Sunghoon yang harus menjalani hidup mereka sebagai orangtua ketika umur mereka baru menginjak 17 dan 18 Tahun Disini saya cuman pinjam nama dan visualisasi mereka Ps ; Bxb sebagian diambil dari Part 18 Again