7

6.1K 709 112
                                    

🌚🌚🌚🌚
ada salam dari sang Bulan gosong katanya kita ketemu di chapter ini

"Hoon"

sunghoon berdehem pelan untuk menjawab panggilan heeseung

"Kamu masih marah?"

Lalu sunghoon repleks membalikan badannya menghadap heeseung

ngomong ngomong mereka sedang dalam posisi rebahan dengan Sunjae ditengah mereka

"enggak"balas sunghoon cuek

heeseung menghela nafas "Jujur" tangan kirinya memegang bahu  kanan Sunghoon

"udah tidur,Ntar sunjae bangun"

sunghoon membalikan kembali posisi tidurnya jadi membelakangi Heeseung dan sunjae

"Kamu ikutan Lomba ice skating?"celetuk heeseung tiba tiba

didalam hati,sunghoon sedang mengutuk dirinya sendiri dengan sumpah serapah

"buat apa?"tanya heeseung dengan nada yang tegas dan dingin

tetap tidak ada jawaban dari sunghoon,dan itu membuat heeseung kesal

"kalau orang lain nanya,dijawab dong"

Dengan helaan nafas akhirnya Sunghoon kembali lagi ke posisi menghadap heeseung "Kenapa?"

"Jawab"

"apa sih?"

sekarang hobby baru heeseung adalah menghela nafas,heeseung bangkit lalu menggendong sunjae keluar kamar tanpa menjawab pertanyaan Sunghoon

"mau dibawa kemana Sunjae nya?!" tanya sunghoon agak teriak,sebenarnya dia mau ngejar tapi kan dia lagi badmood jadi udahlah biarin aja paling ntar heeseung bawa lagi sunjae nya masuk ke kamar

beberapa menit kemudian heeseung masuk kamar kembali,namun bedanya dia sendiri tidak membawa sunjae

sunghoon melotot,mulutnya terbuka ingin protes namun heeseung membekap mulutnya dengan🌚

dengan tangan heeseung sendiri dong:)

"jangan protes dulu!" Lalu ia membuka bekapannya

"heh!!" Sunghoon teriak ketika heeseung mengunci pintu kamar

"sunjae dimana?! Mana anak aku?!" Tanyanya dramatis seperti seorang ibu yang menanya kepada si penculik

Heeseung tertawa renyah,namun dimata sunghoon seperti seorang Psikopat yang akan menerkam Sunghoon🌚

"mana anak saya, wahai tuan Lee heeseung terhormat?!" Ulang sunghoon

Alis Heeseung terangkat satu "Oh? anakmu?
lagi saya titipkan ke Orang tua saya bun"

Sunghoon menahan tawanya,tapi dia akan mengikuti Permainan heeseung yang lawak ini

"terus saya harus apa? Biar anak saya bisa kembali?"

Senyuman miring terpampang di wajah tampan heeseung,dan itu membuat Sunghoon semakin menahan tawanya

"Tuan Lee,saya mohon dengan sangat"pinta Sunghoon memelas,padahal sungguh ia merasa ingin muntah dengan perkataannya yang terdengar memohon

Heeseung mencondongkan tubuhnya kedepan Wajah Sunghoon, memandang ciptaan Tuhan yang sangat indah ini

Wajahnya yang putih,halus nan Bersih itu seperti meminta untuk di Usap,jangan lupakan Sunghoon tidak pernah memakai skincare untuk wajahnya

"K-kak!!"gugup Sunghoon

Dengan cepat Heeseung menahan tangan kanan Sunghoon yang hendak ingin mendorong tubuhnya

"Kenapa Hm?"tanya heeseung semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Sunghoon

Sunghoon kembali repleks ketika sesuatu menabrak bibirnya,bahkan memaksa Sunghoon untuk membuka mulutnya

Sunghoon yang masih terkejut hanya bisa menuruti Heeseung, seseorang tolong sadarkan Sunghoon

Tanpa berniat membalas Cumbuan itu, Sunghoon yang baru saja sadar dari ke kagetan nya itu langsung menggigit bibir heeseung

"Awh-!" Heeseung melepaskan Ciuman itu lalu menatap Sunghoon penuh tanya, "Kok digigit sih?!"

Dengan wajah galaknya Sunghoon menatap Heeseung penuh jengkel " Apa apaan sih!,Inget umur!!"

Tawa heeseung menggelar memenuhi isi kamar "Inget umur? Maksudnya kakak udah tua?. Hey umur kakak masih 19 tahun"

Sunghoon yang ditembak oleh kata kata dari Sunghoon lantas menjawab dengan sedikit gugup " Maksud aku tuh,inget umur!! Kita masih Belum cukup umur"cicitnya pelan di akhir kalimat

Lagi lagi heeseung tertawa "Belum cukup umur kok udah punya anak,Hadeuh" lalu ia berbaring di sebelah Sunghoon yang masih terduduk ditepi ranjang

"Kenapa sih kak? Dari sore kok nyebelin banget" tanya heeseung

"Kangen banget berduaan gini"heeseung menarik lengan ramping Sunghoon agar ikut berbaring disampingnya

"Kak,Plis....." Sunghoon yang tau arah tujuan heeseung kemana hanya bisa menahan setiap tangan Heeseung menyentuh kulitnya

"Kenapa sih Hoon?"tanya heeseung,dia kesel yerobun gara gara Sunghoon kek ketakutan sama dia,padahal heeseung gak bakalan macam macam kok

"Jangan kayak gitu,ayo tidur udah malem"ajak Sunghoon sambil menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya

"Kenapa ditutupin sih?"tanya heeseung yang kini sedang berusaha  menurunkan selimut yang menutupi tubuh Sunghoon

Lalu terjadilah perang antara Lee heeseung yang berusaha menurunkan selimut di tubuh Sunghoon, sedangkan Park Sunghoon berusaha keras menahan agar selimut tetap menutupi seluruh tubuhnya

"Kak!!"

"Hoon!"

"Kakak mau apa sih?!"tanya Sunghoon

"Mau bikin adek buat sunjae-"

Plak!

Sret

Selimut dengan warna biru itu akhirnya turun dengan bersamaan dengan Sunghoon menampar pipi heeseung. Merasa kesempatan baik, heeseung melempar selimut itu asal lalu memeluk Sunghoon

"yaampun,Kak Heeseung!!" Sepertinya Sunghoon kehabisan nafas karena dipeluk terlalu erat oleh heeseung

Posisi yang tadi hanya sebatas pelukan sekarang berbeda. Posisinya sekarang Sunghoon berada di bawah Kungkungan heeseung

Keduanya saling menatap mata satu sama lain, heeseung tersenyum tipis dan dibalas lagi senyuman oleh Sunghoon

"Bentar" heeseung bangkit dari posisi tadi lalu berjalan keara meja

"Mau apa? Jangan lama lama"Kata Sunghoon

"Dih,tadi aja" heeseung mengejek Sunghoon,

Oh, rupanya heeseung memutar radio

"Udah malem, takut yang lain pada bangun"

"Kakak lebih takut kalau mereka bangun gara gara suara kamu,bukan radio ini. Jadi mending kakak nyalain radionya biar suara kamu gak akan kedengeran"

Pipi Sunghoon bersemu merah "Apa sih!!" Lalu sebuah bantal di lempar

Alunan musik Goodbye baby milik bigbang mendominasi kegiatan mereka

Nafas keduanya memburu setelah pautan bibir mereka terlepas.

Aaaa aku tidak bisa melanjutkannya

It's Okay || Heehoon ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang