Part6

42 5 0
                                    

Siapa yang greget sama Aca nih.
Di part sebelumnya Aca minta Farel menceraikannya. Apakh permintaan tersebut akan terus dilanjutkan? Temukan jawabanyya disini

Budayakan vote and follow sebelum membaca ya readers💙

Happy Reading❤

PILOTKU KADEDEUHKU

#Pilotku_Kadedeuhku
#Part6

Sinar matahari yang memaksa masuk kedalam kamar melalui celah-celah jendala membuat Farel mengerjap2kan matanya. Perlahan Farel membuka matanya seiring mengumpulkan nyawanya.

Setelah matanya terbuka sempurna, Farel melirik kesamping ranjangnya. Kosong. Tak ada Aca. Jadi tadi malam Aca tak tidur disini?

Ingatan Farel kembali kepada kejadian tadi malam, kejadian yang tak pernah ia sangka sebelumnya.

Aca memintanya untuk menceraikannya? Bagaimana bisa? Jujur walaupun rasa cintanya belum tumbuh pada perasaan Farel, tapi dia sama sekali tidak pernah berfikir untuk menceraikannya.

Setelah perdebatan panas tadi malam Farel memutuskan keluar kamar untuk menenangkan hati dan pikirannya. Ia tak ingin meluapkan segala emosinya pada Aca. Tapi sepertinya saat Farel pergi keluar kamar Aca juga keluar entah kemana, bahkan saat Farel bangun tadi subuh untuk sholatpun Aca juga tak ada. Farel mengusap wajahnya kasar. Farel sangat bersyukur diberikan Tuhan kesabaran yang luar biasa besar, dan sepertinya ini adalah keturunan ayahnya. Farel tak terlalu terbiasa meluapkan emosinya pada siapapun. Karna Farel yakin, emosi tak akan menyelesaikan apapun.

Farel memutuskan untuk mandi, hitung-hitung membuatnya lebih segar dan menenangkan hati dan perasaannya.

#Skip

"Loh Rel, kok turunnya sendiri? Aca mana?" Tanya Rendy saat Farel bertemu Rendy ketika menuruni anak tangga. Fareltampak berfikir sejenak. Sebenarnya ia juga tak tau Aca dimana.

"Tadi waktu gue bangun Aca udah gak ada bang, kayaknya udah sarapan duluan deh" balas Farel.

"Enggak kok. Gue baru aja dari ruang makan, gak ada Aca"
Jadi Aca tak ada diruang makan? Dimana dia?

"Oh mungkin dia ada dikamar pribadinya kali" ucap Rendy seolah-olah mengerti kebingungan Farel.

"Kamar pribadi?"

"Iya, kamar yang lo sama dia tempati itu kan bukan kamar dia"

"Kamarnya dimana ya bang?" Tanya Farel.

"Kamarnya didepan kamar yang lo tempati itu" balas Rendy membuat Farel mengangguk paham.

Memang Farel sempat melihat ada kamar didepan kamarnya yang hanya dipisahkan oleh ruang santai.

"Yaudah kalau gitu gue mau samperin Aca dulu ya bang" pamit Farel kemudian kembali menaiki tangga menuju kamar yang dimaksud Rendy.

Farel kini berada di depan kamar Aca. Tiba-tiba Farel terkekeh geli saat membaca tulisan dipintu kamar Aca. Nasya's private room. Tulisan itu dilengkapi juga stiker Doraemon. Seperti anak kecil bukan?

Membuat identitas kepemilikan kamar. Farel memutuskan untuk langsung membuka pintu kamarnya, Farel yakin Aca belum bangun.

Benar saja, saat Farel memasuki kamar Aca, Aca sedang tertidur sembari meringkuk diranjangnya seperti anak bayi. Rizki mengedarkan pandangannya kesekeliling kamar ini. Penuh dengan segala macam pernak pernik bernuansa Doaremon. Kamar yang jauh dari kata rapi ini terlihat hampir tak berbentuk. Farel menggelengkan kepalanya melihat beberapa baju berserakan dilantai. Farel memunguti baju itu satu persatu kemudian meletakkannya kekeranjang pakaian.

Farel kemudian berjalan menghampiri Aca. Ditatapnya dalam-dalam wajah damai Acq. Tak ada sama sekali kesan jutek atau ketus dari wajahnya.

Malah terlihat hmmmmmm menggemaskan. Farelnterkekeh kecil saat menyadari dirinya menganggap gadis jutek ini menggemaskan.Tangan Farel terulur mengelus pucuk kepala Aca.

Farel tersenyum saat melihat Aca sedikit menggeliat. Tak ingin mengganggu tidurnya, Farel pun memutuskan untuk keluar. Namun sebelumnya, Farel memperbaiki letak selimut Aca yang sedikit tersingkap, kemudian menutup badannya sebatas dada.

*

"Bunda yakin mau pulang sekarang?" Tanya Farel saat mengantar bundanya keteras rumah sembari membawakan kopernya.

"Iya Rel, bunda gak bisa lama2. Masih banyak pekerjaan di bandung yang harus bunda selesaiin" balas bunda Resa

"Kamu gak akan bangkrut Res kalau lama2 disini"canda papa Candra membuat bunda Resa terkekeh.

"Iya nih mbak, kepengen cepat2 aja" umpat mama Reni.

"Iya nih bunda, Tasya kan masih mau lama2 di jakarta" bunda Resa terkekeh merasa di pojokkan oleh keempat orang dihadapannya ini.

Bunda Resa tak bisa berlama2 di jakarta. Bunda Resa mempunyai beberapa usaha di bandung yang tak bisa ia tinggal.

"Kamu dong Rel, ke bandung sama Aca, biar tetangga2 kita di bandung kenal sama istri kamu"

"Iya bun, ntar selesai penerbangan yang kali ini, Farel bakal kesana ya" balas Farel

"Oh iya Aca mana? Bunda mau pamit nih" ucap bunda Resa membuat Farel terdiam sejenak.

"Itu bun, Aca kayaknya lagi kecapean banget. Ntar aja deh Farel aja yang sampaiin" balas Farel

"Biar aku aja mbak yang bangunin, biar bisa pamit" mama Reni hendak pergi membangunkan putrinya namun ditahan bunda Resa. Benar2 putrinya itu, mertuanya akan pulang malah tidur
.
"Gak usah deh..kasian dia kecapean" cegah bunda Resa.

"Yaudah deh bun, Tasya hati2 bawa mobilnya, jangan ngebut2" pesan Farel pada adiknya itu. Tasya pun membalas dengan anggukan patuh.

Setelah berpamitan, bunda Resa dan Tasya pun segera bergegas menuju bandung.

*
*
*

Aca mengikat tali sepatunya kemudian membetulkan rambutnya yang sebenarnya sudah rapi. Setelah merasa sudah siap Aca langsung keluar dari kamarnya.

"Mau kemana Ca?" Tanya mama Reni yang sedang membolak balikkan majalahnya. Aca yang awalnya yang tak menyadari kehadiran mamanya pun langsung menoleh pada mamanya.

"Mau pemotretan ma" mendengar balasan Aca, mama Reni menutup majalahnya cepat kemudian menoleh pada putrinya itu.

"Kamu baru nikah Ca, masa udah pergi kerja aja"

"Ma, aku udah terima kerjaan ini dari lama. Gak mungkin dibatalin"

"Ta..."

"Aku pergi dulu ma"

Tak ingin mendengar omelan mamanya lebih lama lagi, Aca langsung bergegas pergi. Aca merasa mamanya lebih bawel sejak ia menikah.

Pov Farel

"Sebenarnya yang istri lo itu gue atau Aca sih?" Tanya Reza sembari memberikan secangkir kopi pada Farel. Farel terkekeh kecil kemudian meneguk kopinya.

"Pagi2 udah keapartement gue minta bikinin kopi lagi" dumel Reza. Farel memicingkan matanya menatap Reza.

"Bisa diulang lagi Za ini apartement siapa?" Tanya Farel yang membuat Reza mendengus kesal.

"Ya ya ya, apartement captain Farel juga" Farel terkekeh geli melihat ekspresi kesal sahabatnya itu.

"Besok lo flight?" Tanya Farel.

"Ya"

"Lo kan baru nikah. Cuti dulu aja kali"

"Ya gak papa lah, 5 hari doangkan" balas Farel

"Eh ngomong2. Gimana tadi malam? Rasanya gimana?" Tanya Reza sembari tersenyum jahil. Farel yang mengerti arah pembicaraan Reza hanya tersenyum kemudian berlalu dari Reza.

"Nih anak ditanya malah pergi. Woiii"pekikan Reza tak dihiraukan oleh Farel.

Bersambung...

Kok gak ada feel ya??Sampai kapan Aca bersikap seperti itu??
Akankah rumah tangga mereka harus di selimuti pertengkaran??

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PILOTKU KADEDEUHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang