3.Razia MasalSeorang gadis dengan kacamata minusnya sedang menatap seluruh siswa pelajar SMA Nusa Bangsa, dengan tatapan tajam sambil menyilangkan kedua tangan didada. Sedikit angkuh memang, disini dilapangan utama sekolah, sedang diadakan Razia bulanan. Semua anggota Osis serta Osis inti mengamankan selurus siswa untuk tetap tertib, hanya Flora yang tidak ikut terjun ke lapangan, tugasnya hanya merazia nanti.
"Flor, siap"
Flora melangkah ketengah-tengah lapangan, seluruh siswa terdiam tidak ada yang bersuara. Seperti seorang rakyat yang patuh dengan pemimpinnya.
Flora terdiam, lalu kakinya melangkah sedikit demi sedikit. Tatapan tajam gadis itu masih saja menatap seluruh siwa yang bermuka pucat, mungkin takut dengan razia kali ini.
"Aslamulaikum warohmatullahi wabarokatu, selamat pagi dan salam sejahtera. Terima kasih saya ucapkan untuk kalian yang sudah mematuhi apa yang anggota osis arahkan pagi ini untuk berkumpul di arealapangan utama SMA Nusa Bangsa"
"Dipertemuan ini, kami selaku pengurus osis tidak akan memghukum kalian tanpa adanya alasan yang jelas. Tentu ada banyak alasan jika kami menghukum kalian, kami semua akan hukum sesuai kesalahan apa yang kalian berbuat. Apabila kalian melakukan kesalahan yang mungkun bisa dimaklumi seperti tidak memakai dasi, tidak menggunakan sabuk sampai memggunakan cat kuku kami pastikan hukuman yang diberikan tidak akan melibatkan orang tua kalian semua, namum jika kalian membuat kesalahan yang fatal atau berat seoeeti membawa benda tajam, narkotika atau benda benda berbahaya lainnya, sudah dipastikan kalian akan menemui guru BK disana"
"Bahkan dilaporkan kepihak yang berwajib nantinya"
Flora mengatakan itu dengan jelas seperti terbiasa dalam menyampaikan sesuatu didepan banyak orang, mungkin dari kebanyakan orang akan gerogi ketika berbicara didepan ratusan orang terlebih lagi disaksikan oleh guru-guru, lihat saja seluruh siswa/siswi Sekolah elit ini dikumpulkan dari kelas 10 sampai kelas 12 beserta staff dan jajarannya.
"Langsung saja pada inti, anggota osis perempuan periksa berisan perempuan, dan untuk anggota osis laki-laki periksa barisan sejenisnya. Kecuali Meylan, kamu periksa barisan laki-laki bareng saya. Tanpa banyak bicara, saya persilahkan"
Semua anggota osis memeriksa seluruh siswa, tak banyak dari mereka melawan akibat barangnya dirampas, lihat Flora sangat gatal ingin mengunting baju-baju mini kakak kelasnya itu, apalagi make up tebal seperti make up untuk pengantin saja.
"Kaluarin semua barang-barang didalam ditas masing-masing!" perintah Flora.
Semua mematuhi, kecuali seorang siswa yang begitu asing dimatanya. Flora menghampiri dan ooh, Flora ingat dia yang dibicarakan kepala sekolah tempo hari, seorang murid kelas 12 yang dikeluarkan dari sekolah lamanya karna susah diatur dan masuk kedalam laporan pihak berwajib. Flora tersenyum sinis, lalu langkahnya terhenti tepat didepan muka kakak kelas dengan tampang yang sok ganteng, mata Flora menatapnya tanpa rasa takut.
"Kaluarin semua isi tas lo" ucap Flora dengan dingin, sipria hanya diam tidak berkutik sama sekali.
Flora yang melihatnya geram, "Kaluarin!" terdengar sarkas.
"Gue bilang, keluarin ya keluarin!!" bentak Flora dengan keras, lihat saja Flora sedikit muak dengan tampang yang sok berkuasa.
"Ga!"
Flora terpaku saat mendengar jawabannya, Flora menatap intens Galang tanpa perkedip, Galang yang merasa ditatap oleh gadis gila ini menjadi tidak nyaman, lihat saja dari mata, hidung sampai bibirini sangat menggoda iman Galang apalagi sikap yang jutek dan cok garangnya. Tipe idaman Galang banget....
KAMU SEDANG MEMBACA
CoolBoy VS CoolGirl
Teen Fiction"OSIS, organisasi siswa suruhan sekolah!!" "Itu OSUS BUKAN OSIS GOBLOK!" Flora Hanandya, seorang ketua Osis yang harus berhadapan dengan Badboy sekaligus Coolboy SMA Nusa Bangsa. Pertemuan yang membuat keduanya jengkel, Flora yang menjabat ketua Os...