2. Galang Alendra.
Sore ini, segerombol pria sedang nongki-nongki didaerah pinggir sekolah, warung yang dimiliki oleh seorang petani dikampung katanya. Galang menatap jalanan yang sepi, pria berseragam putih abu-abu, sesekali Galang menghembuskan asap dari alat yang moderen, sebut saja dengan Vape. Mata tajam dan wajah yang sempurna membuat siapa saja akan jatuh cinta saat pertama memandang, anak baru dari SMA Nusa Bangsa. Anehnya Galang, membolos dihari pertama sekolah.
Galang itu anak urakan, nakal, tidak ada aturan dihidupnya, tidak ada rasa kasihan, tegas, licik, namun Galang juga bisa menjadi cowo manja, baik hati dan juga taat pada Tuhan.
"Pulang bang! Mamih sama Papih diperjalanan menuju Jakarta"
Yang ini namanya Gilang, mereka kembar hanya berbeda beberapa menit. Seperti biasa, mereka mempunyai sifat yang bertolak belakang, Gilang mempunyai sifat yang lebih serius dalam hal belajar dan salalu memgutamakan pendidikan, Gilang seharusnya tidak ikut diDO dari sekolah lamanya, namun sebagai adik yang baik Gilang harus ikut kemana pun abangnya pergi.
Mobil hitam berjalan dengan cepat, sore ini terlihat berawan mungkin malam akan turun hujan. Galang menyetir mobil seperti orang kesurupan, Gilang yang menyadarinya menenelan salvia dengan kasar.
"Bang, kalo lo mau mati, sono mati sendiri! Gak usah bawa-bawa gue, mentang-mentang gue sama lo kembarr elahhh!!!" cerocos Gilang kepada kakaknya yang menyetir mobil seoeeri orang kesetanan.
"Kalo gak ngebut, kita keduluan sama Mamih, Papih. Mau lo kita dihukum?" tanya Galang yang masih fokus mengendarai mobil
Ada benarnya juga apa yang Galang ucapkan, jika mereka telat beberapa menit saja, uang jajan mereka menjadi taruhannya. Orang tuanya tidak segan-segam memotong uang bulanan sampai fasilitas hidup mewah mereka.
Mobil hitam mewah berhenti dipekarangan masion megah dan juga luas, untung saja kedua orang tua mereka belum datang. Galang dan juga Gilang memasuki masion dengan tergesa-gesa, lalu mereka berpencar, Galang kekamar atas sebelah kiri sedangkan Gilang sebelah kanan.
Galang memandang ponselnya sekilas, lalu berjalan kekamar mandi untuk ritual mandi sorenya. Kamar ini terlihat sederhana namun terkesan mewah, cat tembok berwarna hitam dengan tempelan-tempelan entah apa itu dan jangan lupakan kain persegi dengan gambar terngkorak disana.
Galang merebahkan dirinya saat selesai mandi, menatap datar balkon kamar. Benar dugaan Galang malam ini hujan, tangannya mematikan AC dengan suhu sedang.
"BANG! MAKAN MALAMM!!" teriak seorang gadis dengan bando miki dikepalanya.
Galang membuka pintu, Gadis itu tersenyum. Dia adalah Gria, Gria anjayani seorang gadis berumur 12 tahun, gadis yang duduk dibangku SMP. Anak keTiga dari pasangan harmonis dan juga serasi, Galang adalah anak pertama setelah itu Gilang lalu yang Ketiga adalah Gria sigadis imut berkacamata.
"Mamih, Papih kapan pulang?" tanya Galang sambil berjalan menuju ruang makan.
Gria berjalan disamping sang kakak, "Barusan, pas Abang datang, Papih Mamih juga datang"
Ruang makan sudah dipenuhi oleh Galang, Gilang, Papih Andra, Mamih Alen, Tante Rere dan juga Om Eyba.
"Ayo! Lama bangett jemput pangeran Coolnya ih. Tante lapar banget dari tadi" ucap Tante Rere dengan nada merajuk.
Galang duduk disamping kembarannya, menatap makanan yang lumayan mengugah selera, makan malam berjalan dengan nikmat dan hangat tentunya, keluarga ini memang sangat bisa sekali menghidupkan suasana.
Setelah makan malam selesai, mereka semua berkumpul diteras depan rumah, seperti orang-orang sederhana, ditengah-tengah ada makanan dan juga minuman. Biasanya Galang memilih kekamar dari pada ikut gibah dengan mereka, namun sekarang berbeda, Galang merasa dirinya harus berkumpul sesekali dengan keluarga.
"Tante denger dari kepala sekolah SMA, kamu bolos Gal?" kalimat yang sedari tadi Galang takuti.
"Kamu bolos Galang??" tanya Papih Andra dengan nada sarkas.
Gilang dan juga Gria menyibukan diri dengan bermain didepan kolam ikan, dari pada mereka kena semprot kemarahan Papihnya nanti.
Galang menganguk sambil menyomot bakwan berserta saus merah. Merasa hal tersebut wajar dan sering jadi, Galang merasa biasa saja.
"Kamu inii! Kamu itu sudah dewasa, ayolah kamu pikir gimana nanti kehidupan kamu selanjutnya, jangan main-main,bagaimana jika kamu sudah menikah dan kamu belum punya pekerjaan, mau makan pake apa?"
"Kerja diperusahaan Papih aja apa susahnya sih" jawab Galang sambil menatap wajah Andra dengan serius, Galang benci kepada orang yang memeperpanjang masalah kecil.
"Engga selamanya kehidupan berjalan sesuai dengan harapan Gal"
Galang menyomot satu bakwan lalu pergi meninggalkan pekarangan rumah, berjalan kearah belakang tepatnya kedepan kulkas untuk mengambil minuman.
Kakinya melangkah kedalam kamar diatas, memngecek ponselnya. Baru saja Galang membuka data banyak nontofikasi-nontifikasi bawah orang tersebut mengelov atau mengikutinya diinstagram. Galang cukup terkenal diaplikasi tersebut, sering juga ditawari berbagai macam pekerjaan atau tawaran dengan gajih yang lumayan besar.
Yah, Galang bisa dibilang selebgram disana. Pengikutnya lumayan banyak, mungkin karna Galang pria yang tampan bak dewa, lihat saja rahang kokoh, mata tajam, rambut yang ahh kalo dibayangin kalian bakal tepesona, bibir tipis berwarna cery.
"Gue ganteng bangett ya, sampe mereka kelepk-kelepk sama gue" ucap Galang sambil terkekeh.
Bulan bintang menghiasi langit hitam, sudah tidak ada tetesan air dari langkit, suasana sunyi membuat hawa dingin. Galang merebahkan dirinya dan menanti esok pagi untuk memulai sekolah baru, Galang harap sekolah barunya akan seru dan menemukan hal baru disana, semoga saja.
***
"Dunia memang tempat kita
Lelah, kalian hebat mampu untuk bertahan.
Ingat! kalian juga pantas Bahagia"***
Ketemu lagi nih sama aku, gimana ceritanya, semoga kalian suka ya, btw ini belum kePart awal masih perkenalan siapa dia tokoh utama dari cerita ini. So, kalian jangan kabur dulu wkwkwk, jangan diem-diem ya kalo habis baca kalian VOTE atau comen gitu biar aku semangat buat lanjutinnya.
Aku Up cerita ini hari Kamis dan juga Sabtu TAPI TAPIIII aku usahain up cerita secepat mungkin, karna aku juga punya kesibukan lainnya jadii mohon maklumi. Tambahkan cerita ini keperpustakaan pribadi kalian, jadi misalnya aku Up ada nontifikasi bawa aku up cerita.
Udah si itu doang, jadi sampai ketemu dipart selanjutnya.
Follow akun aku atau Add akun aku, Follback? DM aja.
Fb: Yulianti
Author KceeIG: yulyyta00
Kamis, 17 Desember 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
CoolBoy VS CoolGirl
Fiksi Remaja"OSIS, organisasi siswa suruhan sekolah!!" "Itu OSUS BUKAN OSIS GOBLOK!" Flora Hanandya, seorang ketua Osis yang harus berhadapan dengan Badboy sekaligus Coolboy SMA Nusa Bangsa. Pertemuan yang membuat keduanya jengkel, Flora yang menjabat ketua Os...