Happy Reading...
Seoul, 04 Juni 2020
Kota Seoul adalah kota yang sibuk. Tiada hari tanpa kepadatan masyarakat lokal maupun wisatawan domestik. Dari pagi hingga malam, kota Seoul masih tetap ramai, entah itu mereka baru pulang bekerja ataupun orang-orang yang sedang berjalan-jalan menikmati musim gugur. Ya, saat ini Seoul sudah memasuki musim gugur.
Seorang pria dengan wajahnya yang manis sedang berjalan menyusuri jalanan taman yang di penuhi dengan kelopak bunga sakura yang berjatuhan. Pria itu mengenakan celana bahan panjang, sweater oversize berwarna abu-abu dan jaket panjang dengan warna senada dengan sweater yang ia kenakan. Ia berjalan sambil membawa se-cup cappucino latte hangat. Ya, musim gugur adalah musim peralihan dari musim panas ke musim dingin, jadi udara di sekitar cukup dingin.
(Anggap aja Jeonghan ny lagi bawa cup cappucino latte dan latar ny di Korea)
Jeonghan masih menyusuri taman itu hingga ia sampai dipinggiran Sungai Han, tidak jauh dari tempat berdiri Jeonghan terdapat pohon sakura besar yang sudah tumbuh beratus tahun yang lalu, bahkan katanya pohon itu sudah ada sejak jaman Joseon.
Jeonghan menyeruput sedikit minuman hangat nya sambil memandangi aliran Sungai Han yang tenang.
"Tempat ini sudah banyak berubah" Monolog nya
Entah ini keajaiban atau hal lain, Jeonghan masih mengingat kehidupan dirinya yang dulu. Ia masih mengingat bagaimana ia bertemu dengan dia di masa lalu. Bahkan ia masih mengingat janji yang pernah ia ucapkan sebelum ia mati saat itu.
Saat lahir Jeonghan memiliki tanda lahir berbentuk garis vertikal sepanjang empat senti meter pada bagian dada sebelah kiri, terkadang tanda lahir itu akan terasa sakit, sangat sakit seperti di tusuk oleh sebilah pedang. Ya, itu adalah bekas tusukan pedang yang ia alami beratus tahun yang lalu. Jeonghan benar-benar mengingat bagaimana ia mati, mengingat bagaimana ia membunuh sang Raja yang keji. Jeonghan benar-benar mengingat itu.
Orang awam mungkin tidak mempercayai nya. Karena setahu mereka saat reinkarnasi kita tidak mengingat bagaimana kita dulu. Bahkan ada juga yang tidak mempercayai adanya reinkarnasi.
Seperti janji nya dulu, setiap memasuki bulan musim gugur Jeonghan akan sering pergi keluar untuk menunggu dia datang menghampiri nya. Jeonghan selalu menunggu di tempat yang sama, di pinggiran Sungai Han dekat dengan pohon sakura yang berukuran besar. Jeonghan akan duduk sendirian seperti saat ini, sesekali ia menyesap kopinya.
Ia duduk sambil melihat-lihat orang belalu-lalang di hadapan nya. Terkadang ia bisa berdiam diri disana sampai malam tiba. Karena dia yakin sosok dirinya akan datang menemuinya."Jeonghan-ah" Tiba-tiba ada yang memanggil dirinya, ia pun segera menolehkan kepalanya ke sumber suara
"Ah Wonu-ya.." Ucap nya saat melihat orang itu adalah sahabatnya Jeon Wonwoo
"Kau sedang apa disini? Apa kau sedang menunggu orang khayalan mu lagi?" Tanya Wonwoo, ya dia tidak mempercayai Jeonghan
"Dia bukan orang khayalan Wonu-ya, dia nyata dan aku yakin dia akan datang menemuiku" Jelas Jeonghan yang sudah jengah dengan Wonwoo yang selalu mengatakan sosok dirinya adalah 'orang khayalan Jeonghan'
Wonwoo hanya menghela napasnya lelah. Ia tidak mengerti dengan jalan pikiran Jeonghan yang bisa di bilang masih kuno. Ia masih saja percaya hal seperti itu.
"Terserah kau saja Han-ah" Ucap Wonwoo jengah
"Ah iya kau kemari sedang apa? Mencari inspirasi untuk novel terbaru mu?" Tanya Jeonghan
"Yah begitulah, hal itu cukup membuat ku lelah dan otak ku selalu panas memikirkan ini" Jelas nya dan di balas kekehan kecil oleh Jeonghan.
"Baiklah aku pergi dulu, kau jangan terlalu lama disini. Udara semakin dingin" Setelah mengucapkan itu, Wonwoo meninggalkan Jeonghan sendiri.
Beberapa saat kemudian ia beranjak dari sana karena benar kata Wonwoo, udara semakin dingin. Ia pergi meninggalkan tempat itu. Dan mungkin akan kembali besok.
Kini Jeonghan sedang berada di sebrang jalan raya, ia akan menyebrang karena letak apartemen nya berada di seberang jalan ini. Saat lampu untuk pejalan kaki berwarna hijau, dengan segera Jeonghan berjalan di tengah-tengah banyak nya orang menyebrang.
Bruk..
Jeonghan tidak sengaja menabrak bahu seseorang, namun belum sempat meminta maaf orang itu sudah pergi terlebih dahulu bahkan Jeonghan tidak melihat sosok itu lagi
"Cepat sekali menghilang" Monolog Jeonghan lalu kembali berjalan menuju apartemen nya.
Setelah sampai apartemen nya Jeonghan masih memikirkan orang yang tidak sengaja ia tabrak. Ia merasa ada yang aneh dengan orang itu. Jeonghan merasa mengenal sosok itu.
"Ah sudahlah, mungkin ini hanya perasaan ku saja." Monolog nya.
Jeonghan membersihkan dirinya. Setelah selesai ia pergi ke dapur untuk makan malam. Sendirian.
.
.
.
Hari ini Jeonghan ingin mengunjungi makam sang ibu. Ya, ibu Jeonghan sudah pergi meninggalkan nya dua tahun yang lalu karena gagal jantung. Ia meletakan sebuket bunga berwarna putih di atas pusara ibunya nya, lalu ia mendoakan ibunya. Setelah selesai ia pergi dari area makam. Kali ini akan pergi ke tempat biasa, ntah mengapa ia yakin jika hari ini orang yang ia tinggu selama ini akan datang hari ini.
Setelah menempuh perjalanan 15 menit menggunakan mobil, akhirnya Jeonghan sampai di taman Sungai Han, ia berjalan menuju tempat biasa ia menunggu sosok itu. Setelah sampai disana Jeonghan berdiri di belakang pembatas Sungai, ia berdiri di sana sambil menatap aliran sungai yang masih terlihat tenang, sampai suara menginterupsi nya.
"Ternyata kau benar-benar menepati janji mu...
Yoon Jeonghan"
Seketika Jeonghan menolehkan kepalanya saat mendengar suara seseorang yang tak pernah ia lupakan.
"Dan aku juga menepati janji ku untuk menemui mu disini, di tempat ini" Lanjut nya, ia berdiri beberapa meter dari Jeonghan
"Choi Seungcheol..." Gumam Jeonghan
"Aku kembali"
Mereka berdiri berhadapan dengan senyum yang terpatri di wajah mereka. Akhirnya mereka di pertemukan kembali di kehidupan ini. Mungkin ini salah, karena mereka sesama jenis. Tapi cinta tidak memandang gender, usia, keyakinan, dan kasta. Cinta mereka abadi. Bahkan sampai saat ini cinta mereka tetap sama, dan dengan kehendak Tuhan mereka di pertemukan kembali.
Ini yang di namakan cinta sejati yang abadi
ㅤ❀ ' end ₊˚.༄ ೃ -
﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌Yeeeyyyy!!!!!!
Uhuuuuu akhirnya ff ini tamat jga!!! Ahaq :DIya ff ini bnr" End no tipu tipu, no prank, no hoax
Gmn ending ny? Memuaskan? G nyambung? Aneh? Ato jlk? Jwbn ny ad pd apa yg kalian rasakan.
Okay ff ny aku tutup sampai disini
Jgn lupa vote & komen ya><
See you in the next fanfic..
Byebye!
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE ||JeongCheol✔✔
Roman d'amour[TAMAT] Yoon Jeong Han adalah anak seorang pemberontak, ia dan ibunya harus berpindah-pindah untuk menghindari kejaran prajurit kerajaan yang ingin menangkap mereka dan mengeksekusi. Jeong Han memiliki dendam pada sang Raja dan bertekad akan membun...