.⁺࿐˚Prolog

3.9K 301 5
                                    

Joseon, 04 Oktober 1472

Malam yang begitu mencekam. Suara derap langkah membuat siapa saja merasa ketakutan. Para prajurit itu mendobrak semua pintu yang ada di rumah tersebut.

"Sayang kau harus pergi dari sini. Sebentar lagi mereka akan datang kemari" Ucap seseorang dengan wajah panik kepada istrinya

"Tidak kau harus ikut pergi bersama ku. Aku tak ingin kau mati" Ucap sang istri yang tetap memaksa suaminya untuk ikut pergi.

"Yoon He Ra dengarkan aku, kau harus selamat bersama anak kita. Ini, bawa pedang ini kau lari lah kehutan. Cepat!" Perintah sang suami.

Dengan berat hati He Ra pergi bersama anak yang dikandungnya. Ia pergi melalui pintu belakang yang langsung menuju hutan.

Dari kejauhan terdengar suara pedang yang saling beradu dan berakhir dengan teriakan sang suami. He Ra menutup mulutnya menahan tangis saat mendengar suara teriakan sang suami.

Kreek!

Pakaian He Ra sobek karena tersangkut ranting pohon dan meninggalkan sobekan itu tersangkut di ranting tersebut. He Ra terus berlari dan berlari, beberapa kali ia hampir terjatuh karena tersandung bebatuan yang ada di hutan.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki terdengar oleh pendengaran He Ra, ia semakin mempercepat larinya hingga ia menemukan sebuah gua di tengah hutan.

He Ra bersembunyi di balik batuan gua. Ia meremat pedang yang sedari tadi ia bawa. He Ra berusah menahan isakan nya agar tak terdengar oleh prajurit tersebut

"Sial aku kehilangan dia!" Umpat prajurit tersebut lalu pergi meninggalkan hutan untuk kembali ke kelompoknya.

He Ra bisa bernafas lega, ia memilih masuk kedalam gua dengan sedikit menyeret kaki nya yang terluka karena duri.

He Ra duduk di atas batu yang datar lalu meletakan pedang tersebut disampingnya, ia mengelus perutnya yang besar.

"A-akh! Oh astaga seperti kau akan lahir anak ku" Monolog He Ra saat merasakan perutnya yang sakit.

He Ra berusaha sendiri mengumpulkan jerami untuk alasnya melahirkan. Ya, He Ra akan melahirkan anaknya sendirian di tengah hutan.

He Ra berjuang sendirian demi lahirnya sang anak. Ia menggigit sapu tangan yang ia punya. Keringat dingin membasahi pelipisnya. Hingga akhirnya....

"Oeekkk..... oeekkkk....." Suara tangisan seorang bayi menggema di gua tersebut.

Dengan susah payah He Ra terbangun melupakan rasa sakitnya demi melihat sang anak. Setelah ia mengambil posisi duduk, ia menggendong anaknya yang masih berlumur darah.

He Ra menangis melihat putra pertamanya. Ya, bayi yang baru saja dilahirkan He Ra adalah bayi laki-laki.

"Kau sangat mirip dengan ayah mu. Aku akan memberimu nama...



Yoon Jeong Han"



Mulai dari sinilah kisah seorang Yoon Jeong Han akan dimulai....

PROMISE ||JeongCheol✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang