1.🌞

8.5K 426 3
                                    

Jeon's House

"Yak! Bangun pemalas"

Jerit satu pemuda pada pemuda satu lagi yang tengah asik bergelung di bawah selimut tebal, bahkan kepalanya pun ikut tenggelam di balik selimut itu.

Merasa tidak mendapat respon pemuda yang berteriak tadi lantas menjatuhkan dirinya di atas gumpalan selimut itu .

"Yaa' Jinseo-ya menyingkirlah aku tak bisa bernafas"

Respon pemuda mungil di balik selimut,bahkan suara khas bangun tidurnya terendam selimut ah lucu sekali.

Ya jeon jinseo itulah pemuda yang tadi berteriak membangunkan si mungil, lantas ia pun bangkit sembari menyibakkan selimut hingga jatuh ke lantai .

"Hahh apa harus seperti ini membangunkanmu? Sudah ku bilang tadi malam jangan begadang. Sekarang lihat? Kau kesiangan"

Keluh jinseo sekaligus mengomelin si mungil yang masih saja nggan untuk bangkit bahkan matanya pun masih tertutup.

"Sebentar lagi... aku mengantuk"

Rengek si mungil,menenggelamkan wajahnya pada bantal guna menghalau cahaya matahari yang mengintip dari jendela agar tidak mengusik tidurnya , ah sungguh keberadaan jinseo pun sudah terlalu mengusik .

"Kau benar benar tidak ingin bangun?"Tanya nya lagi.

"Oh berarti kau tidak menghargai usaha eomma, kau tau? Dia bahkan bangun pagi untuk menyiapkan sarapan kesukaan mu dan se-"

Ucapan mendramatisir jinseo terpotong oleh ucapan si mungil , ia pun tersenyum lebar setelahnya.

"Ya ya ya ya Aku bangunnn hn"sela si mungil.

Beranjak dari kasur menuju kamar mandi sambil mengucek matanya , bibir yang mengerucu tanda ia sedang sebal.

"Ah baguslah kucing manis aku tunggu di bawah" ucap jinseo.

Sungguh membuat Taeyong sebal adalah hobinya . rasanya ada yang mengganjal jika tidak mengerjainya.

Ya pemuda mungil yang di sebut kucing manis oleh jinseo adalah Taeyong , jung Taeyong.

Mamanya Taeyong Dan Eommanya Jinseo adalah sahabat. ah dan jangan heran jika taeyong pun memanggil eommanya jinseo dengan sebutan yang sama, karna ikatan antara keluarga keduanya sangat erat . begitu juga sebaliknya jinseo memanggil mama nya taeyong dengan sebutan yang sama.

✿'•••'✿


Suara langkah kaki menuruni anak tangga menginterupsi Dua orang yang berada di meja makan , yang di tunggu tunggu akhirnya datang juga.

"Aigo anak eomma yang tampan ini kesiangan eoh?"Ucap Boram sembari mengusak rambut taeeyong , jika bangun tidur seperti ini taeyong terlihat lebih menggemashkan apalagi dengan memakai kaus putih kebesaran jinseo hingga hampir menenggelamkan boxer nya , ugh lucunya.

Taeyong pun mendudukkan pantatnya di samping eomma boram, bergelayut manja di lengan sang eomma , lantas ia melirik jinseo yang tengah memainkan ponsel "Maaf eomma Yongie kesiangan,salahkan jinseo yang memaksaku begadang menonton film" Rengek taeyong dengan raut muka yang di buat sememlas mungkin .

Merasa namanya menjadi korban fitnah, lantas jinseo mendelikkan matanya menatap tak percaya apa yang di ucapkan si mungil depannya itu "Yaak! Oh Heol , lihatlah eomma putramu sedang memakai topengnya, tuduhan macam apa ini? Oh aku merinding mendengarnya" menatap taeyong dan sang eomma dengan ekspresi yang mendramatisir.

Menghela nafas eomma boram pun menghentikan perselisihan kecil kedua putranya ini
"Huhh, sudahlah hentikan.kita makan dulu . eomma tidak mau ada keributan di meja makan ini".

•'•

S

elesai makan dengan khidmat ibu dengan dua putranya itu pun memutuskan untuk menonton tv.

"Eomma..." panggil taeyong seraya menatap jinseo yang tengah asik makan sambil memangku setoples kue coklat buatan eomma kesukaannya.

Menolehkan pandangannya ke arah yang di lihat taeyong, boram pun paham apa yang di inginkan putra manja nya ini.

"Jinseo-ya berbagilah cake itu dengan yongie" boram melangkahkan  kakinya menuju lantai atas . Ah dia sudah merasakan aura aura percekcokan akan di mulai

"Mau?" Yang Di Tanya seperti itu lantas menganggukkan kepalanya antusias dengan senyum lebar yang memperlihatkan gigi giginya yang tersusun rapi.

Senyum lebarnya perlahan luntur saat si pemakan cake menunjukkan toplesnya sudah kosong.

"Y-ya..Kau menghabiskannya " mencebikkan bibir lucu dengan mata bulatnya yang perlahan sudah berlinang ingin nangis .

Mendengar suara lirih si mungil jinseo langsung mengalihkan atrnsinya dari tv ke si mungil ,dilihatnya lah mata bulat yang belinang, hidung sedikit memerah dengan nafas yang tak teratur, tangannya meremat bantal sofa yang ada di pangkuannya. oh ini becanda.

"Yak jangan menangis.Akan ku suruh eomma membuatkannya lagi ayolaah hei" mendekat ke si mungil jinseo menatapnya dengan tatapan frustasi.
Oh ayolah selain dia bbisa mendapatkan omelan dari sang eomma dia juga bisa dapat omelan dari pawang si mungil.ini gawat!.

Sebelum si mungil menjawab, dering ponsel jinseo mengalihkan perhatian keduanya.di rogohnya handphone dari sakunya. ia nyaris melemparkan hp nya saat tau siapa yang menelpon. jaehyun lah yang menelponnya, demi apapun saat ini jinseo benar benar ingin hilang dari peradaban rasanya.

Berbalik menatap si mungil yang juga menatap raut frustasinya,
"Diamlah sebentar eoh. Jangan menangis, ini telpon dari jaehyun hyung"

Dalam hati taeyong udah bersorak bangga dengan ide liciknya.

"Ya Ada apa jae hyung?"mencoba santai menjawab panggilan jaehyun di sebrang sana.

"Begini... Aku ada acara kumpul bersama teman teman ku . jadi bisakah kau yang mengantar yongie ke rumah?" jelas jaehyun

"Ten—" mendelikkan matanya, suara jinseo terpotong dengan rengekan keras si mungil . oh shit!

"—Jaehyunie Hyung Hiks aku tak mau pulang dengan jinseo HUWAAA" rengek taeyong menangis tersedu sedu. Dia sendiri bangga dengan akting nya yang luar biasa ini.

Jinseo rasanya ingin sekali membekap mulut taeyong dengan lakban tapi itu hanya angan angan jika ia melakukannya akan lebih besar lagi masalah yang dia dapat.

"Ya' jeon jinseo. Knp dia menangis."

ingin menangis saja jinseo saat mendengar ucapan datar jaehyun . apa yang harus ia lakukan!?.

"I-itu hyung , bukan a-apa apa hanya masalah kecil y-yakan yongiee" ucap jinseo tersenyum miris ke arah yongie . tak tahukah dia bahwa yongie bersorak girang di hatinya.

Sebelum taeyong kembali merengek dengan cepat cepat jinseo menjauh untuk memperselesai panggilan telpon ini.



Tbc.

Im.Lya

Gatau lagi kepikiran buat cerita kaya gini aja gitu hehe.

Vot&men ya ayangie~~~

My Brother is my Husband || JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang