7~Meet up

182 158 20
                                    

((18.30))

Ayra sudah rapih dengan gaya natural nya, dress navy yang ia gunakan untuk malam ini. Karena tidak terlalu mencolok untuk ia pakai. Alka juga sudah tiba pukul lima sore. Gadis itu terus menanyakan kenapa laki-laki itu tidak mau ikut, padahal biasanya Alka jika diajak kemana-mana selalu mengiyakan. Dengan gereget nya Ayra bertanya, "Aku nanya sekali lagi nih. Yakin gak mau ikut aja? Bareng sama aku loh,"

Lagi lagi Alka hanya menggelengkan kepalanya,

"Kenapa sih emang?"

Alka melihat sekilas ke arah Ayra, "itukan acara kamu,"

"Ya terus kalo itu acara Lo gue juga kagak boleh ikut gitu? Hiih biar apa coba? Biar puas? Gada yang ganggu? Ngeselin emang
Alka bunglon!!" Ingin rasanya Ayra menyeletuk seperti itu,

Ayra berdecak kesal, dirinya mengajaknya, ya berarti acara nya Alka juga, walaupun itu reunian sekolahan nya.

Mobil berhenti di tempat yang dituju, Alka melihat Ayra yang cantik natural walaupun tidak make up tebal seperti kondangan. "Udah turun sana!"

"Dih ngusir?"

"Udah nyampe by. Kata nya kamu kangen sama temen-temen kamu. Mereka udah nunggu itu. Oiya Inget jangan di lepas Hoodie nya."

Ayra berdecak. "Iya iya."

"Pulang nya jangan sendiri, jangan sama cowok. Nanti ku jemput." Pesan Alka,

"Iyaa mas Alka ganteng," kata Ayra geregetan sambil tersenyum manis di hadapan Alka, kesal sekali rasa nya. Alka ini dingin dingin bawel nya enggak karuan. Seperti tadi ribet sekali dirinya memakai dress walaupun tidak terlalu terbuka model nya, tapi tetep di suruh pake Hoodie. Nanti di pas acara baru Hoodie nya di lepas, pikir Ayra.

Alka yang melihat itu langsung memajukan badan nya menghadap ke Ayra, tangan nya terangkat untuk menyentuh kepala gadis itu,"Yaudah turun gih, ditungguin tuh sama temen-temen kamu," dan meninggalkan jejak kecupan di kening nya Ayra.

Ayra terpanah melihat perilaku manis Alka, selama 2 tahun ini Alka jarang sekali mencium Ayra, itupun beberapa kali, lebih sering nya Ayra yang mencium Alka, itu pun dia yang nyuruh.

Ayra salting, "Alka bunglonnn!! Pasti pipi gue udah merah kaya abis kena gigitan serangga!" Ia hanya bisa berteriak dalam hati.

Gadis itu grusak grusuk. "Hmm y–yaudah aku turun. Ati ati di jalan gausah ngebut."

Melihat tingkah gadisnya merah merona ia tersenyum geli, "iya Baby," sambil mengangguk lembut.

Ayra turun dari mobil bermerek milik Alka itu. Waktu ia jalan ingin masuk tiba-tiba dirinya di sambut oleh ketiga temannya.

"Woy Ra." Sapa Kiki gadis Tomboy,

Ayra menghampiri temen temen nya.

"Kok baru Dateng?" Tanya Lala,

"Iya, daripada kaga Dateng, nanti kalian ngamuk."

"Iya ga gitu Ra. Kan kita pengen nostalgia. Heh tadi dianter siapa?" Ucap Yulia.

"Iyaaa gue juga rinduuu. Biasa bunglon gue,"

Mereka kompak untuk bertanya, "Bunglon?"

"Biasa aja dong kaget nya, kekasih bunglon gue,"

"Ada ada aja lu,"

Ayra sangat kangen dengan mereka bertiga, dulu mereka sering sering ngumpul bareng tetapi karena keadaan, jadi jarang untuk bertemu. Tak lupa juga dirinya menceritakan kekasih bunglon nya itu.

When I'm With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang