25. Togetherness of Lover's Familly

16 3 0
                                    

Sesuai yang dikatakan Alka, malam ini Ayra akan bergabung di acara keluarganya sang kekasih.

Tata yang masih ada hubungan saudara dengan Alka juga diajak. Ayra semakin merasa nyaman karena ada sahabat nya.

Mereka berkumpul di ruang tengah untuk menemani Cio yang sedang bermain. Jangan lupa kan juga kehadiran Dina yang sudah di undang oleh Alka.

Tetapi berbeda dengan dua perempuan yang berstatus kakak beradik yang telah menyiapkan hidangan untuk makan malam, dengan dibantu oleh Alla.

"Mbak! Kenapa nggak dirumah mbak toh?"

"Wong bocah'e ra gelem kok.. Maune Ning kene." [Orang anaknya gamau kok. Maunya disini.]

"Bun, Mah! Udah siap?" tanya Alka, yang di beri hadiah jitakan oleh Olin dan Yuna selaku Bunda dan Mama nya.

"Aw! Bunda! Mama. Kenapa toh?"

"Masih nanya lagi. Tau gitu tadi di rumah Mama Yuna aja, daripada harus di apartemenmu!" ujar Olin.

"Sukurin Lo! Di omelin sama Bundanya kan. Hahahaha.." timpal Alla. Alka hanya melirik sinis kearahnya.

"Disini aja lah Bun.. kalo dirumah Mama, nanti berantakan."

"Alasan terooss. Udah cepet panggil yang lain! Makanan udah siap." titah Olin.

"Iya.." ucapnya sebelum melenggang pergi.

"Mah, Bun. Alla liat Cio dulu ya, takut rewel ditinggal."

"Ohh iya, sekalian kasih tau suamimu ya sayang.. makanannya udah siap." perintah Olin pada keponakannya.

"Wokeh Bunda." Alla sengaja pergi, meninggalkan Mama dan tantenya.

"Lin, gimana kamu sama calonmu? Semua udah mantep kan?" tanya Yuna,

"Baik Mbak. Insaallah juga semuanya udah mantep dan langsung ketahap pernikahan."

"Anakmu wes weroh to?" [Anak kamu udah tahu kan?]

Olin tersenyum, "Udah Mbak. Alka juga udah bisa nerima mas Tama, sebagai ayahnya." Perempuan yang berstatus sebagai bundanya Alka itu mengangguk senang mendengar jawaban dari sang adik.

"Ohh bagus kalo gitu. terus calon mu wes di kabarin juga tentang Alka wisuda?"

"Udah Mbak, tapi mas Tama gabisa datang, soalnya masih sibuk sama kerjaannya di Kalimantan, gabisa ditinggal."

"Tapi kemarin udah sempet telpon Alka lewat aku. Mereka ngobrol banyak, dan Alhamdulillahnya mereka semakin akrab Mbak." jelasnya kembali.

"Oalah, Alhamdulillah. Mbak cuma bisa doain kamu supaya lancar kedepannya." ucap Yuna.

"Amiinn, makasih Mbak." Kakak beradik itu saling melempar pandangan kebahagiaan, hingga sampai terdengar suara ricuh orang yang berdatangan ke meja makan.

"Mama! Alfiiin lapeeerr!" teriak Alfin yang tiba tiba heboh.

"Bunda! Mas Al nya nyebelin banget Bun. Gangguin Mbak Ayra teruuus."

"Pin! Lo apaan sih? Biasa aja kali gausah teriak. Kek bocah Lo." ujar Tata.

"Hih Kayak situ gak aja."

"Nggak! Emangnya gue Lo."

"Alfin, Tata udah.. ayok kita mulai makannya. Papa udah lapar loh ini." lerai Bagas,

"Iya nih pa, Alfin juga." Balas Alfin seraya menyengir.

Mereka semua memulai makan seraya diselingi dengan obrolan santai. Begitupun Ayra, sebelum makan, ia melihat Alka yang hanya makan tanpa sayur lantas gadis itu mengambilkan untuk Alka.

When I'm With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang