"Beberapa hari lalu, Jimin cerita tentangmu Tae."
Taehyung menoleh, "Apa katanya?"
"Dia bertanya, bagaimana cara untuk menerima sikapmu yang sekarang."
"Jimin menangis di tokoku, dia menutup wajahnya dengan buku yang pura-pura ia baca."
"Apa aku sungguh membuat Jimin merasa jauh, hyung?"
"Tidak Tae, Jimin hanya belum terbiasa saat itu. Jimin suka jika kau bersahabat dengan Jungkook, katanya Jungkook sangat baik dan hebat."
"Oh iya, dia menjatuhkan buku ini saat itu." Namjoon memberikan buku itu pada Taehyung.
"Sepertinya buku catatan Jimin."
"Kau baca saja, mungkin pertanyaan dalam hatimu akan mendapat jawaban dari situ,"kata Namjoon.
*****
Sekarang Taehyung disini, duduk beralaskan sendalnya di samping pesara Jimin. Memegang erat sebuah buku di tangannya, dan menatap sendu ke arah gundukan itu.
"Jimin, aku datang lagi."
"Maaf jika aku berisik, tapi aku sangat merindukan sahabatku ini. Tidak apa-apa kan?"
"Oh iya, tadi Namjoon hyung memberikan buku ini padaku. Katanya ini jatuh dari tasmu saat itu, aku baca ya?"
Taehyung membaca halaman demi halaman, terkadang dia tersenyum, sedih juga kesal. Hingga di lembar terakhir, Taehyung tidak bisa mengekspresikan wajahnya harus seperti apa.
Tae, aku ingin abadi sebagai sahabat terbaik dalam hidupmu. Aku ingin tetap menjadi semesta yang kau bilang saat itu, meskipun kita tidak sedekat saat itu lagi.
Aku tetap ingin disini, aku sungguh tidak akan pergi Taehyung. Jadikan aku tempat mengadu untumu Tae, aku akan mendengarkan segala rasamu.
Ahh iya, soal buku yang kau suruh aku baca.. Aku sudah membacanya. Waktu itu aku meminjam sama Namjoon hyung, isinya tidak seburuk yang aku kira. Lumayan, aku naik 1cm, Haha.
Soal Jungkook, sebenarnya aku tidak apa-apa. Aku senang kau menemukan sahabat yang bisa mengerti soal sesuatu yang kau sukai, hanya saja tae.. Eum bukankah tidak seharusnya kalian melupakan keberadaanku?
Ah lupakan. Aku yakin kita akan kembali seperti dulu, akan menjadi lebih asik karena ada Jungkook saat ini. Kan?
Jangan lupakan aku ya Tae? Aku menyayangimu.
Jimin, 17 Oktober 2018.
Taehyung menutup buku di tangannya, menghela nafas pelan. Lalu menatap foto Jimin di ponselnya, senyumnya mengembang.
"Jimin, maafkan aku. Mungkin jika aku tidak mengajakmu naik motor, kau tidak akan pergi dengan cara menyakitkan seperti ini."
"Sudah beberapa bulan, Jimin. Tapi rasanya aku tetap merasa tenggelam dalam kesedihan, rasa sakit dan juga penyesalan."
Matanya terpejam, membiarkan air mata turun melewati pipinya. "Jimin, Seokjin hyung, Namjoon hyung dan Hoseok hyung sedang mencari seseorang yang ada di balik kecelakaan kita saat itu. Doakan semoga cepat ketemu ya, Jim."
"Soal Hoseok hyung.. Aku merasa malu untuk menatap wajahnya, aku menjadi pengecut saat bertemu dengannya Jim. Aku sangat malu untuk sekedar ada di dekatnya," Taehyung menjeda, menarik nafas untuk menjelaskan lebih banyak lagi pada Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harimu✔
Fanfiction"Ketika semuanya melelahkan, datanglah padaku, Taehyung. Aku tidak menjanjikan lelahmu hilang, tapi aku janji bahwa kau akan menemukan tempat pulang." Finish: 19 Desember,2020.