-🐯🐥-"Hari ini cukup mendung,"bisik Taehyung.
"Diamlah, guru lagi jelasin."
"Jimin,"
"Hm?"
"Kau tidak seru." Setelahnya Taehyung menjauh dari kuping Jimin. Jimin hanya bisa menatap kesal pada Taehyung yang memfokuskan matanya ke depan.
Drtt
Jimin mengambil ponselnya yang bergetar, dan dia melihat nama Taehyung tertera disana sebagai pengirim pesan.
Helaan nafas lelah keluar dari mulut Jimin, sementara Taehyung tidak menoleh ke arah Jimin sedikitpun.
Taehyung
Jimin, aku bosannnDiam saja.
Kasian sekali kim taehyung ini,
punya sahabat yang bosenin:")Berisik.
Ya Tuhan, kenapa sahabatku berbeda?
Jangan bertanya pada Tuhan yang
macem-macem!Kalau begitu ayo, ajak aku bicara
Diam.
Ya Tuhan, Jimin terlalu rajin👎
Taehyung, diamlahh!
Kalau begitu read saja, ribet👎
Ponselku terus bergetar karenamu!
Matikan saja, kau ribet banget👎
Menyebalkan!
👎👎 Buat park Jimin
ReadJimin memasukkan ponselnya ke dalam tas, lalu mencoba fokus lagi pada papan tulis. Meskipun tidak terlalu mengerti soal materi matematika yang tengah di jelaskan, Jimin selalu mencoba mendengarkan dengan baik.
Lewat ekor matanya, Jimin menangkap Taehyung yang bergerak tidak bisa diam dari duduknya. Jimin sangat ingin mengomeli Taehyung, tapi dia tau keadaan.
"Jimin, jangan sok ngerti,"bisik Taehyung lagi.Menoleh dan langsung memelototi Taehyung, akhirnya Taehyung langsung mengalihkan pandangannya dari Jimin. Takut.
Drtttt drttt
Jimin kembali mengambil ponselnya, karena ada dering panjang pertanda ada yang menelponnya.
"Kim.Taehyung,"geram Jimin. Sementara Taehyung hanya memamerkan senyum kotaknya pada Jimin.
Jimin menekan tombol merah, tidak menjawab panggilan Taehyung.
Taehyung
Jangan marah, aku hanya bosan.Taehyung, aku ingin memukulmu
Terakhir kali kita berantem, kau kalah.
Jangan sok👎
ReadRead= ngaku
Taehyung, kau benar-benar!
Aku benar-benar kuat?
ReadAkhirnya kau mengakuinya, Jimin
Taehyung 👍
Jimin👎Jangan menyebalkan!
Biasanya kau teriak jika aku
menyebalkan, kenapa tidak?Kau takut yaa? Park Jimin memang 👎
Kim Taehyung, diamlah
Park Jimin 👎👎👎
"KIM TAEHYUNG!!"
Jimin meneriaki Taehyung di depan wajahnya, bahkan Taehyung sampai tersentak kaget. Kemudian atensi seluruhnya tertuju pada Jimin dan Taehyung.
"Jimin, Taehyung, keluar."
Langsung sadar, Jimin meminta maaf. Namun Yoongi, guru matematika yang tengah mengajar di kelas Jimin dan Taehyung, dia tidak menerima alasan apapun.
Akhirnya Jimin dan Taehyung keluar, memberi hormat ke bendera sampai jam istirahat berbunyi. Jimin sangat kesal, namun Taehyung sangat bahagia.
"Akhirnya aku tidak bosan,"kata Taehyung lega.
"Kau juga harusnya senang Jimin,"kata Taehyung sambil menyenggol bahu Jimin.
"Diam." Jimin mengangkat sebelah tangannya dan mulai hormat pada bendera, diikuti oleh Taehyung.
Mereka tenggelam dalam keheningan beberapa saat. Namun Taehyung langsung membuka percakapan lagi.
"Oh iya, langitnya mendung Jimin."
"Sudah tau,"jawab Jimin dingin.
"Aku menyukai langit mendung, tapi aku tidak suka jika langit mendung menurunkan Hujan,"kata Taehyung sambil mendongak menatap langit.
"Kenapa?"
"Jika ada hujan, aku tidak bisa mengagumi keindahan langit itu."
"Bukankah sedikit egois jika seperti itu?"
Taehyung menoleh, menatap Jimin. "Kenapa?"
"Bagaimana jika langit juga seperti manusia?" Jimin menatap Taehyung, dengan lirih.
"Manusia tidak bisa menahan air matanya, Taehyung. Jikapun bisa, rasanya sangat sesak dan menyakitkan, benar kan?"
Taehyung mengangguk, membenarkan perkataan Jimin.
"Aku akan membiarkan langit mendung menurunkan hujan mulai saat ini."
"Itu terserahmu, lagi pula kau tidak bisa menahan langit. Kapanpun dia mau, dia pasti akan menurunkan hujan,"ucap Jimin.
"Iya juga."
"Tapi Jimin, keadaan langit seperti apa yang kau suka?""Aku suka langit berhias awan Tae. Disana terlihat nyaman dan damai, aku ingin terbang ke langit dan istirahat diatas awan."
Jimin tersenyum sambil menatap langit, membayangkan betapa indahnya jika imajinasinya tercapai.
"Jangan Jimin."
Jimin menoleh, "Kenapa?"
"Jangan pergi. Seseorang yang bisa istirahat di atas awan adalah seseorang yang sudah pergi. Awan akan menjadi egois, dia mendekap seseorang dan tidak mengizinkannya beranjak pergi untuk menemui orang tersayang di bumi."
"Semuanya tergantung semesta Taehyung."
"Jangan percaya pada semesta. Semesta itu labil, dia bisa saja menyetujui takdir kita yang bersahabat, namun di lain waktu, dia akan menjadi alasan kita pergi."
"Taehyung, jangan salahkan semesta untuk hal itu."
"Lalu aku harus menyalahkan siapa? Dirimu?"
"Sudahlah, lagi pula kita tidak akan menghadapi hal itu."
"Hanya Jaga-jaga,"kata Taehyung.
"Jika benar, jangan salahkan semesta."
"Ahaha, baiklah."
Published
|5 Desember,2020.Dobell Upp🙌.
#Fzr.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harimu✔
Fanfiction"Ketika semuanya melelahkan, datanglah padaku, Taehyung. Aku tidak menjanjikan lelahmu hilang, tapi aku janji bahwa kau akan menemukan tempat pulang." Finish: 19 Desember,2020.