2. Meledek

1.3K 147 4
                                        

-🐯🐥-

"Taehyung."

"Hm?"

"Ini membosankan,"bisik Jimin. Taehyung menatapnya tajam. "Diam, ada Kak Namjoon disini."

Jimin langsung mengalihkan pandangannya dari Taehyung, kesal karena sudah mengajaknya ke tempat yang membosankan seperti ini.

"Taehyung, Jimin. Aku sarankan kalian jangan hanya duduk, ayo ikut aku untuk memeriksa beberapa buku."

"Oke kak,"sahut Taehyung ceria.

"Jimin? Ayo,"ajak Namjoon. Jimin bangun dari duduknya.

Keduanya di ajak memutari seisi tempat toko sederhana Namjoon yang berisi buku-buku. Di ajari cara membersihkan buku, dan memasukkan buku ke ranjang jika ada yang robek atau tidak layak.

"Kak, bukankah menjual buku seperti ini membosankan?"tanya Jimin memecah keheningan.

Namjoon tersenyum sebentar, lalu mengambil satu buku di tangannya. "Memang membosankan awalnya, tapi ketika kau gunakan waktu luang untuk membaca, tidak ada yang terasa bosan,Jimin."

"Aku tipe manusia yang malas membaca buku Ka,jadi bagaimana?"tanya Jimin lagi.

"Biasakan, membaca sangat penting untuk kehidupanmu di masa depan. Terkadang tanpa kita sadari, buku yang kita baca bisa membantu di kehidupan kita."

"Mulailah dari buku yang memiliki halaman tipis, nanti kau akan terbiasa,"kata Namjoon,memberi nasihat.

"Ka, ini sudah jam 10 malam. Tapi belum ada yang datang,"kata Taehyung bingung.

"Hari ini jadwalnya jam 11, mereka akan datang saat itu."

"Jimin, lihat." Taehyung menunjukkan buku yang ada di tangannya pada Jimin. "Kau harus baca buku ini Jimin."

Jimin memutar bola matanya malas, sungguh Taehyung dengan muka antusiasnya saat ini membuat Jimin ingin memukul wajahnya dengan buku-buku yang ada.

Bukan tanpa alasan, Taehyung menunjukkan buku dengan judul yang terpampang besar, Cara agar menjadi tinggi. Park Jimin kesal tentunya.

"Jangan buat aku memukulmu Taehyung,"kata Jimin memperingati.

Taehyung mengangguk sambil tertawa tidak jelas, lalu menaruh buku ke tempatnya kembali.

Dringg.

Pintu toko berbunyi dengan otomatis, menampilkan beberapa orang yang masuk dan berhamburan mencari buku.

Jimin hanya melihat dengan biasa saja. Berbeda dengan Taehyung yang sangat terkejut dan sangat ceria melihat banyak orang yang datang.

"Apa ka Namjoon juga bahagia ketika melihat orang-orang ini datang?"tanya Jimin pada Namjoon.

"Tentu saja, aku senang ketika tau bahwa ada orang yang ingin menyisakan waktunya untuk membaca buku."

Jimin mengangguk, lalu mengedarkan pandangannya pada tiap sudut toko. Dan pandangannya terhenti ketika melihat Taehyung yang tengah mengajak bicara seseorang yang menurutnya asing.

Ia langsung menghampiri Taehyung, dan meminta maaf pada orang asing tersebut karena Taehyung membuatnya tidak nyaman.

"Kim Taehyung, aku mohon jangan seperti itu lagi,"ucap Jimin sambil mengajak Taehyung berkeliling melihat-lihat buku.

"Aku hanya ingin bersikap ramah Jimin, itu kan tidak salah,"jawabnya membela diri.

"Tapi kau juga harus lihat wajahnya. Kau tidak lihat? Tadi gadis itu sangat tidak nyaman denganmu."

"Sayang sekali ya, padahal dia cantik tadi. Kalau saja dia tidak menampilkan wajah risi itu, pasti dia akan jadi pacarku,"kata Taehyung sok sedih.

Jimin berhenti dan menatap Taehyung dengan tatapan meremehkan, lalu tertawa kencang. Hingga Taehyung sendiri kaget.

"Kau? Kau—AHAHAHA."

"Taehyung kau—HAHAHAHA."

"YAK! Jangan tidak jelas Park Jimin. Bicara yang benar, baru tertawa!"

"AHAHAHAHAHA."

Jimin menepuk-nepuk bahu Taehyung karena terlalu geli, matanya sepenuhnya hilang. Dan pipinya memerah karena terlalu banyak tertawa.

"Tidak lucu tau!"sindir Taehyung

Menarik nafas lalu membuangnya, Jimin mencoba untuk tenang. Lalu kembali menatap Taehyung yang kesal, menampilkan wajah paling masamnya.

"Oke akan aku jelaskan. Pertama Taehyung, gadis itu sudah punya pacar. Kau tau? Pria tinggi dan besar yang berdiri di sampingmu itu? Iya, dia itu pawangnya."

"Jika kau menggodanya sedikit saja, dia pasti akan langsung memukulmu hingga kau tidak bisa bangun lagi. Tae, ayolah.. Kau akan kalah bahkan sebelum kau mencoba pasti."

"Tidak usah tertawa! Ngga ada yang lucu, kau tidak pernah mendukung aku untuk pacaran Jimin!"sahut Taehyung dengan sinis.

"Ohh ayolah Kim Taehyung," Jimin meredakan sisa tawanya. "Kalau kau bisa memilih gadis yang sungguh-sungguh baik dan cocok, aku pasti akan mendukungmu. Kau saja yang tidak bisa tahan."

"Apanya tidak bisa tahan?!"

Jimin merangkul Taehyung. "Sebelum pacaran, ada tahap dimana kau harus mengambil hatinya dahulu. Kau harus tau apa yang dia sukai, apa yang dia tidak sukai. Bukan langsung bilang bahwa kau mencintainya lalu mengajaknya pacaran, huh, kau ini payah Tae."

"Jangan meledek!"

"Aku hanya mengatakan Fakta,"jawab Jimin.

"Lihat saja, aku akan cari sahabat yang lebih baik daripada kau!"ancam Taehyung.

"Diberi izin,"jawab Jimin.

"Aku akan cari sahabat yang tidak menyebalkan sepertimu!"

"Diberi izin juga."

"Yang terpenting, aku akan mencari sahabat yang lebih mengerti aku dibanding dirimu!"

"Izin diberikan untuk tuan muda Kim Taehyung,"kata Jimin dengan menundukkan tubuhnya setengah.

"PARK JIMIN MENYEBALKAN!"

"Disetujui."

"Pergi jauh-jauh sana, wajahmu ingin aku tendang!"kata Taehyung sambil berjalan menjauh dari Jimin.

Jimin tertawa terbahak-bahak, rasanya sangat menyenangkan membuat Taehyung sebal dan marah seperti itu.

"Kim Taehyung, tapi dimana kau akan menemukan sahabat seperti itu?!"tanya Jimin setengah berteriak agar Taehyung dengar.

"Di langit!"sahut Taehyung asal.

Jimin menggelengkan kepalanya sambil terkekeh. Taehyung sangat menggemaskan jika marah.

Published
|1 Desember,2020.

#Fzr. 

Harimu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang