Hari yang sibuk

388 69 0
                                    

Normal POV

Dua gadis terlihat sangat sibuk di sebuah beranda rumah. Gadis yang berambut biru tua keungguan itu terlihat sedang sibuk dengan memotong motong kain berwarna tawny sedangkan gadis yang berambut coklat keemasan memotong kain lain yang berwarna brown.

 Gadis yang berambut biru tua keungguan itu terlihat sedang sibuk dengan memotong motong kain berwarna tawny sedangkan gadis yang berambut coklat keemasan memotong kain lain yang berwarna brown

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(s.c. google)

Mereka terlihat sangat serius sekali dan fokus pada pekerjaan masing masing yang bentukkannya tak jauh berbeda. Beranda disana menjadi berantakan karena ulah kedua gadis ini. Kain kain berada disana disini, kertas kertas berhamburan, dan dus dus yang letaknya sudah tidak rapi lagi.

"Beres!"

Melly tersenyum melihat hasil kerjanya dan menatap kertas yang sudah berisi sketsa gambaran pakaian yang akan ia buat nanti. Ini pasti akan bagus. Awalnya ia cukup kesulitan mencari warna yang pas untuknya tapi untung saja ada Hinata yang membantu memilihkannya.

Hinata nampak begitu telaten dan hati hati. Bagaimana bisa ia begitu baik untuk menolong kepada seseorang yang baru ia kenali? Padahal hari sudah beranjak sore dan Kakashi belum juga kembali.

Melly menatap sekitar ruangan. Dan ia ingat jika dirinya belum makan siang. Hinata juga. Dirinya dan Hinata begitu sibuk memikirkan akan seperti apa bentuk bajunya nanti dan membuat bermacam macam sketsa hingga akhirnya membuahkan hasil. Melly mengalihkan pandangannya menuju Hinata yang sedang tersenyum puas melihat hasil pekerjaannya sendiri.

"Sudah selesai Hinata-chan?" Hinata menatap sang penanya dan mengangguk lucu dan kemudian suara perutnya berbunyi cukup keras.

"Hahahah"

Mereka saling menatap dan tertawa kecil. Melly tertawa lucu dan Hinata tertawa malu.

"Gomen Hinata-chan. Aku membuatmu sibuk hingga lupa untuk makan siang." mengusap setitik air mata yang keluar dari matanya Melly berkata dengan nada menyesal. Kasihan sekali Hinata ia pasti merasa kelaparan.

"T-tidak apa-apa. Aku juga menikmati hari ini." Hinata menggeleng pelan tanda tidak setuju jika teman baru nya itu merasa dirinya merepotkan orang lain.

"Baiklah baik. Seperti nya pekerjaan kita hari ini sudah selesai. Kita tinggal menjahitnya saja." Melly membereskan sisa sisa kain dan dimasukkan ke dalam dus yang kosong bekas nya tadi. Hinata pun membereskan kain kain bagian miliknya di tempat terpisah agar mudah untuk dicari nanti.

"Tapi. Aku tidak bisa menjahit dengan tangan jika kainnya menumpuk seperti ini Hinata-chan." gerakan Hinata terhenti dan menatap Melly. Benar juga. Untuk membuat baju lebih cepat menggunakan alat dari pada menjahit dengan jarum tangan biasa.

The Impossible Miracle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang