3

2K 354 4
                                    



" Anda akan sekamar dengan ketua asrama. Selama ini dia sekamar sendiri karna menolak di satukan dengan siswa lainnya. Tapi entah kenapa kali ini ia setuju ada yang masuk wilayah teritorialnya. Anda tau, dia di juluki Ice Prince oleh siswa dan guru yang ada disini."

Penjaga asrama itu berceloteh tanpa peduli raut dingin Junkyu yang terlihat tidak berminat dengan segala ocehannya.


Junkyu tidak suka ada orang yang terlalu banyak bicara dengannya. Junkyu benar-benar lelah hingga Junkyu ingin segera sampai di kamarnya dan langsung beristirahat.



Sebenarnya tinggal di asrama dan berbagi ruangan dengan oranglain juga merupakan hal yang sangat tidak di sukai Junkyu, tapi jika di bandingkan dengan harus melihat wajah ayahnya setiap hari di rumah, hal ini masih bisa di tolerir menurutnya.

Tepat di depan pintu kamar 101 penjaga asrama itu berhenti dan memberi tahu Junkyu password pintu kamar yang akan ia tempati.

Penjaga asrama itu pamit pergi karna tidak ada lagi yang harus ia lakukan dengan manusia manekin itu. Dia juga tidak mempermasalahkan jika semua ucapannya tidak di gubris oleh si pemuda Kim. Penjaga itu terbiasa menghadapi anak konglomerat yang angkuh. Bukankah rata-rata yang sekolah di Treasure SHS itu adalah anak orang kaya? Anak selebritis? Anak pejabat? Dan kebanyakan dari mereka bersikap angkuh dan individual, orang seperti Junkyu ini sudah banyak di temuinya selama ini.



Junkyu yang lelah karna seharian harus menahan diri untuk duduk di sebelah orang yang membawa aura yang mencekam itu pun segera memasukkan kode pass dan menarik handle pintu.

Saat Junkyu melangkahkan kaki ke dalam kamar barunya, aroma citrus menguar dari seantaro kamar. Kamar ini lebih mirip kamar hotel di banding kamar asrama. Disana ada ruang santai dengan televisi lengkap dengan sofa panjang. Kamar ini tepat berada di lantai 10 dan kamar ini adalah kamar yang paling strategis karna terletak di lantai paling atas dan menawarkan pemandangan yang lebih bagus karna terletak paling ujung dengan separuh dinding full kaca tebal.

Junkyu membuka sepatunya dan mulai masuk ke ruangan santai sebelum menyebrang ruangan menuju ke arah 2 bed yang terletak berseberangan di ujung ruangan. Tampak 3 kopernya bersandar di sebuah lemari yang berada di sebuah sisi yang tampak berbeda dengan sisi yang satunya. Sekarang ia yakin sisi tempat kopernya berada itu adalah bagian yang akan ia tempati.



Saat Junkyu baru saja sampai di sebuah rak buku, sebuah pintu lain di kamar itu terbuka. Menampilkan seorang pemuda yang keluar dengan bertelanjang dada dan handuk yang melilit pinggangnya.



What the fuck?!


So Junghwan, pemuda yang baru saja keluar dari kamar mandi itu sesaat menatap Junkyu, lalu tanpa berkata-kata kini ia melangkah menuju lemari pakaiannya.


Mood Junkyu seketika hancur. Jauh lebih hancur daripada saat mengetahui jika ia akan menjadi chairmate si pemuda bajingan bermarga So itu.


Dengan langkah kesal Junkyu menuju ke arah bagiannya lalu membuang asal tasnya dan menghempaskan badannya ke bed empuk itu. Junkyu memejamkan matanya mengusir bayangan-bayangan buruk yang akan menimpanya ketika selalu berada di dekat manusia yang mempunyai aura berat di sekelilingnya. Bahkan tak sekalipun Junkyu mendengar suara orang yang katanya berjuluk Ice Prince itu.

Larut dengan fikirannya di tambah dengan rasa lelah di tubuhnya membuat Junkyu memilih untuk tidur dan mengabaikan pemuda yang entah sedang melakukan apa di wilayah miliknya.


Stranger | Hwankyu vers. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang