Libur telah tiba! Libur telah tiba! Hore, hore, hore, hore. Jaga kesehatan, ya? Libur semester ini selama satu tahun. Selamat membaca, teman-teman.
───────────────────────────
Hujan belum puas mengguyur kota Bandung. Jalanan yang badah dan licin membuat beberapa pengendara motor menurunkan kecepatan untuk berhati-hati. Tidak bagi Leon, Ia seolah-olah meminta Malaikat Maut untuk membuat konten prank.
Sampainya di rumah Kina, lelaki yang mengenakan helm itu melambaikan tangannya ketika Kina sudah turun dari motor.
"Hoodienya bawa pulang dulu. Hari minggu nanti aku ambil."
Kina mengacungkan jempolnya, "hati-hati, kan elu belum menikah. Sayang kalau mati duluan."
"Iye.... Mandi, lu bau."
"Bau Leon nempel." Kina tertawa.
Leon mengangkat alisnya, "yang tadi itu modus."
Kina melepaskan maskernya, "tau."
"Rate modusnya, Kakak."
"4 dari 10, nggak ada remedial."
"Kok gitu, Kak?"
Kina mengangkat bahunya, lalu menatap Leon sengit, "modus macam apa itu? Aku hampir mati tadi. Udah, sana pulang...."
Lelaki itu tersenyum miring di balik masker, lalu menggas motornya, membuat genangan air di ban belakangnya sedikit menciprat ke kaki Kina. Sedangkan perempuan itu masih menatap sengit.
"Hehe, nggak sengaja. Sana masuk rumah." Ia mengeggas motornya untuk memutar balik, membuat genangan air itu kembali menciprat kaki dan wajah Kina.
"LEON ELANG SADEWA!"
"MBAH, TAKUT!" Leon tertawa dan menjauh dari tempat Kina.
"Ya Allah, parah banget." Kina memasuki rumah dan mengendap menuju pintu belakang agar Papahnya tidak tahu. Ia melempar sepatu yang Ia kenakan di dekat pintu masuk.
Suara dehaman seorang Pria mengejutkan Kina ketika Ia membuka pintu belakang, "e-eh, Papah...."
Papahnya sudah bertolak pinggang di depannya, Ia memperhatikan hoodie hitam oversize yang dikenakan putrinya, "jaket punya cowok yang mana?"
Kina melirik sekitarnya, "u-um, ini punya ..."
"Siapa...?"
"Leon," jawab Kina, kemudian menunduk. Menyiapkan mental untuk dimarahi sang Papah.
Pria itu menghela napas, "ganti pakaianmu. Cepat masuk, di luar dingin."
Kina menatap mata Papahnya, "Papah nggak marah?"
"Ngapain Papah marah? Artinya laki-laki itu peduli sama kamu." Pria itu pergi meninggalkan pintu belakang.
Kina bernapas lega dan menyunggingkan senyumnya, "syukur deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
NAMPOLEON [CHOI SOOBIN]
RomanceA: "Digantung berapa lama? Dua tahun?! Ah lu mah mending ... gue digantung hampir sepuluh tahun, bro." B: "Lah, kok adu nasib?!" Begitulah curahan hati seorang Lelaki di ruang kerja pribadi ketika teman lamanya berkunjung. · · • ────────────────────...