Chapter 8 - Secret admirer

110 24 2
                                    

Sesuai keterangan dari chapter kemaren, mulai chapter ini aku bakal pakai gaya bahasa yang berbeda :)

Selamat membaca~

***

Y/n memperhatikan penjelasan pak Suho dengan malas-malasan, ia mengecek jam nya berkali-kali berharap bel istirahat segera berbunyi.

"Tau gitu tadi bolos aja gue." Gumam Y/n pelan.

Pandangannya ia alihkan ke Yeji. Gadis itu sekarang sedang fokus memperhatikan guru yang sedang mengajar, sesekali ia juga mencatat poin penting dari materi yang dijelaskan.

"Liat noh, Yeji rajin banget nggak kayak pacarnya." Sindir Jisung.

"Bacot lo sung." Balas Y/n.

Kriing!!

Bel istirahat berbunyi

Para siswa yang awalnya tertib kini menjadi rusuh, tak terkecuali Y/n yang sudah tak sabar ingin membebaskan dirinya dari pelajaran yang ia anggap membosankan.

"Baik anak-anak, pelajaran kali ini sampai di sini dulu. Terima kasih untuk waktunya dan sampai ketemu minggu depan." Pak Suho pamit dari kelas.

Dan seketika semua siswa berhamburan keluar dari kelas.

Y/n memilih untuk tidak langsung pergi keluar, ia terlebih dahulu menunggu Yeji yang masih sibuk membereskan buku pelajaran miliknya.

"Tadi aku liat kamu rajin banget nyatet materi nya." Ucap Y/n.

"Iya lah, kan biar nanti waktu ujian nggak bingung nyari materi buat dipelajari. Emangnya kamu, yang setiap pelajaran nggak nyatet dan ujung-ujungnya pasti minjem punya temen." Yeji memutar bola matanya malas, ia sudah hafal dengan kebiasaan Y/n yang selalu meminjam buku catatan temannya saat hendak ujian.

Y/n hanya membalas perkataan Yeji dengan cengirannya.

"Udah ah, ayo ke kantin. Aku udah laper banget nih.." Yeji berjalan duluan sedangkan Y/n mengikutinya di belakang.

***

Y/n dan Yeji sudah berada di kantin dengan nampan berisi makanan di tangan mereka berdua. Mereka memilih tempat seperti biasa untuk makan bersama. Namun sebelum mereka berdua mendudukkan diri di bangku, duo rusuh beserta Nancy dan Heejin duduk di sana.

"Eh, ada love bird mau duduk sini. Silahkan mas, mbak." Haechan mempersilahkan Y/n dan Yeji untuk duduk.

"Ck, lo bisa nggak sehari aja gitu nggak ganggu gue?" Ucap Y/n, ia menatap kesal kearah Haechan.

"Nggak bisa, sorry. Gue kalo nggak ngerusuh rasanya kayak ada yang kurang gitu." Balas Haechan.

Yeji sudah biasa dengan pertengkaran Y/n beserta teman-temannya. Walau terkadang ia merasa sudah muak dengan keributan yang mereka ciptakan hanya karena hal sepele.

"Udah lah duduk aja, daripada nggak dapat tempat duduk." Ucap Yeji.

"Yaudah." Y/n akhirnya menurut.

Setelah itu mereka mulai berbincang sembari menikmati makanan mereka. Dan tanpa tidak disadari, mereka sudah memulai sesi ghibah mereka dengan Nancy dan Haechan yang menjadi sumber gosipnya.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang