BAB 1

3.8K 235 29
                                    

Part I

Fenomena yang tidak biasa ini dimula sejak setengah tahun yang lalu.

Periode ini sangat sibuk, peraturan baru mulai berlaku yang mengakibatkan semua orang melakukan segala hal dalam waktu yang berdekatan.

Dalam beberapa hari ini lima kage bekerja tanpa henti, karena hal itu kondisi kesehatanku telah menurun.

Aku merasa pusing dan lemas dengan sedikit demam, kupikir itu karena aku kurang tidur atau bahkan karena aku tidak tidur sama sekali.

“Naruto, ini buruk. Apakah mungkin bagimu untuk mengeluarkan Jutsu bayangan lainnya?" Shikamaru memasuki kantor Hokage pada malam itu, di jam 2 pagi dengan kantung mata yang hitam di bawah matanya.

“Beberapa saat yang lalu, tim peneliti telah melaporkan perkembangan penelitian Chakra, tentu saja hal itu merupakan kabar yang baik, tetapi terimakasih untuk perubahan jumlah pada pertemuan, hampir semuanya harus diganti. Kita tidak memiliki cukup orang."

"Oh..." Naruto menjawab dengan apatis, mengangkat wajahnya dari komputer.

Angka-angka pada perangkat lunak Spreadsheet membuat matanya kesal.

Dia bersandar kebelakang kursinya, sembari berulang kali mengedipkan matanya saat dia membentuk segel (tanda ditangan).

Tiba-tiba pada saat itu, Naruto merasakan rasa yang teramat sangat sakit, seolah-olah tubuhnya robek menjadi dua, rasa sakit itu menembus ke bagian belakang dadanya.

"Ah, ah!?"

"Naruto!?"

Naruto ambruk ke depan, kepalanya terbentur meja sangat keras sementara lututnya jatuh kelantai.

Rasa sakit itu menghilang dalam sekejap dan datang dengan tiba-tiba, yang tertinggal hanyalah mati rasa.

"Ada apa, Naruto? Apakah ini semacam rasa sakit?" Shikamaru menatapnya, kulit di antara alisnya berkerut.

"Tidak hanya sesaat, pasti ada sesuatu di dadaku."

Naruto berdiri dengan sempoyongan.

Apa itu tadi?

Itu adalah rasa sakit yang tidak pernah dia alami sebelumnya.

"Apakah itu karena aku membentuk segel tangan?"

Sekali lagi, dan perlahan kali ini, dia mencoba menyilangkan jari dan membentuk segel.

*POOFTT*

Sebuah poof terdengar, yang muncul adalah Bunshin miliknya.

"Disana, keluar kau."

"Barusan, bagaimana dengan itu?"

"Oh, rasanya seperti ini sangat hebat, hebat, rasa sakit, sungguh luar biasa."

Bunshin yang menirukan Naruto sambil bercanda berkata bahwa "itu tidak terlalu menyakitkan", sambil menepuk bahu Naruto.

"Apakah kau memiliki tekanan darah tinggi? yang kau makan hanyalah Ramen.”

"DIAM! Aku belum setua itu, kau tahu!"

"..........."

Mereka berdua bertengkar, ekspresi wajah Shikamaru sangat dingin karena mereka tidak bergerak dan berdekatan saling menatap.

Dengan sistem administrasi saat ini, Shikamaru tahu bahwa beban menjadi Hokage saat ini adalah hal yang berat.

Amandemen sering kali diajukan ke Daimyō, tetapi Mereka menolak apa pun yang dapat mengubah tradisi untuk waktu yang lama, Naruto di paksa bersikap tidak masuk akal.

Naruto Retsuden: Uzumaki Naruto to Rasen no TenmeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang