BAB 2

2.4K 179 56
                                    

Part I

"Selamat datang, kau terlihat sibuk seperti biasa." Orochimaru berbicara, suaranya serak seperti seekor ngengat yang lewat, dia meminum teh dari cangkirnya tanpa suara.

"Hah?"

Naruto mengusap matanya,bertanya-tanya apakah dia sedang berhalusinasi. Namun, yang terlihat di hadapannya ini adalah kenyataan yang tidak diragukan lagi.

Orochimaru duduk sambil minum teh di ruang keluarga Uzumaki.

"Naruto-kun, selamat datang." Ucap Hinata pada Naruto sambil tersenyum saat dia berdiri di ruang makan.

"Orochimaru-san membawakan Strawberry Zenzai, itu sangat enak. Apakah kau mau?"

"Hoi- Hinata, Orochimaru ada di ruang tamu kita."

"Ya, dia baru saja mampir." Hinata terlihat tenang berbeda dengan Naruto yang panik.

"Aku juga terkejut, tapi dia menyelamatkanku dari Himawari yang bermain terlalu banyak. Naruto-kun, aku punya banyak pekerjaan rumah untuk dilakukan."

Pekerjaan rumah?

Orochimaru ada di sini untukku?

Kita memiliki hubungan seperti itu?

Meskipun Naruto kebingungan, Hinata menyiapkan teh dan Strawberry Zenzai di atas meja sambil berkata, "Aku akan pergi berbelanja untuk makan malam, sampai jumpa!"

Dia meninggalkan ruang keluarga.

"O-ok. Hati-hati." Gumamnya.

Setelah menyadari bahwa dia sedang berdiri, Naruto duduk di kursi makan.

Himawari dengan membawa pensil warna datang ke arah Naruto sambil berkata, "Oro-chan, ayo gambar lagi!"

"Sebentar lagi Himawari, Ayah harus berbicara dengannya."

"Ada yang perlu kau bicarakan?"

Dia mulai mengurangi kewaspadaannya, tetapi Orochimaru adalah pria yang tenang dan dia bisa melakukan beberapa tindak kejahatan tanpa alasan.

Dia tidak datang ke sini hanya untuk pesta teh di ruang tamunya.

"Bisakah kau tidak terlalu waspada?"

"Aku datang kepadamu karena aku pikir aku dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat." Orochimaru berbicara sambil meletakkan tangannya ke ujung kimononya, dia mengeluarkan kacamata besar dari dalam kainnya.

"Apa itu?"

"Penemuan terbaruku. Kacamata ini bisa menampung Jutsu orang lain."

"Jutsu orang lain?" Naruto mengedipkan kelopak matanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, teknik memisahkan Ninjutsu dari penggunanya berkembang pesat karena mulai dikembangkan.

Pelopor dalam penelitian ini adalah Katasuke, penemu alat ninja ilmiah.

Namun, penggunaan Jutsu Kekkei Genkai dikatakan sangat sulit untuk direproduksi, sehingga hampir mustahil untuk digunakan oleh Shinobi biasa, kecuali jika digunakan dengan alat ninja ilmiah.

Setelah menerima kacamata itu, Naruto menatapnya dengan seksama.

"Seperti alat ninja ilmiah, bisakah alat itu digunakan oleh orang yang tidak menggunakan chakra?"

"Iya, fungsi dari kacamata ini tidak ada hubungannya dengan chakra pemakainya. Aku baru saja meminta bantuan istrimu untuk mengatur kemampuan Byakugannya."

"Byakugan?" Naruto menatap heran, mata Orochimaru menyipit seperti penjahat.

"Saat kemampuan kacamata di aktifkan, istrimu tidak akan bisa menggunakan Byakugannya. Kita telah mencobanya."

Naruto Retsuden: Uzumaki Naruto to Rasen no TenmeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang