Happy reading
.
.
.
.
Typo bertebaran
.
.
.
.
Harap bijak dalam membaca
.
***
Sarapan di pagi hari ini seperti biasa, tidak ada yang istimewa selain rebutan makanan yang dilakukan oleh kakak beradik -Dian & Ferli- yang mungkin sudah berlangsung sejak awal sarapan.
Sang ibu yang melihat mereka berdua terus berebut makanan, akhirnya menengahi keduanya untuk berhenti agar tidak berlanjut kepada perkelahian dan supaya mereka berdua tidak merusak pagi hari yang cerah ini dengan kata-kata kasar mereka, bahkan kebun binatang mungkin akan terabsen oleh mereka berdua.
"Udah-udah, kakaknya ngalah."
"Tuh dengar. Lo yang ngalah kak." Ucap Dian.
Ferli hanya menunjukkan wajah kesalnya dan berkata, "awas lo."
"Oh ya. Tadi Al ngabarin kalau sampai sini sekitar jam 3 sore," Ucap Ayah.
"Oh.. ya sudah. Nanti Ferli aja yang jemput ke bandara." Ucap Ferli.
"Emang kamu jam 3 sudah boleh pulang?" Tanya sang ibu.
Dina yang dari tadi diam akhirnya berkata, "belumlah. Setengah empat aja terkadang gurunya belum keluar kelas."
"Nanti ayah aja yang jemput Al. Kalian belajar yang rajin di sekolah," Ucap ayah.
Lalu mereka melanjutkan makannya masing-masing. Setelah selesai, mereka -Dian, Dina & Ferli- berpamitan kepada kedua orangtuanya dan tidak lupa mencium punggung tangan orangtuanya. Setelah selesai berpamitan, mereka bertiga mengambil helm masing-masing dan keluar dari unit mereka.
Saat sudah di luar unit, Dina bertanya kepada Dian, "Dian, semalam lo yang ganti nada alarm di ponsel gw kan?."
"Loh kok gue? Bukannya semalam gue tidur duluan dari lo?" Jawab Dian.
"Hmm..." Dina berfikir. Dalam hati ia mengiyakan perkataan Dian. "Jadi kalau bukan Dian pasti kak Ferli dan gak mungkin mama sama ayah yang ngelakuin" ucapnya dalam hati.
"Kak," Panggil Dina kepada Ferli dan membuat Ferli berbalik.
"Apa?"
"Lo kan yang mengganti nada alarm gue? Ya kan? Ngaku lo."
"Hmm.. kalo iya kenapa?" Tanya Ferli dan mengambil ancang-ancang untuk lari. Karena ia tau setelah ini Dina pasti bakal memukul atau membabi butanya, dan ia tidak mau pagi harinya kacau, cukup Dian yang mengacaukannya.
"Awas lo," Setelah berkata seperti itu, Dina langsung mengejar kakaknya yang sudah lari duluan menuju tangga.
Sedangkan Dian yang tidak tau apa-apa dan ditinggal kedua kakaknya itupun ikut mengejar mereka.
"Tunggu gue woy!"
Setelah sampai di parkiran, Ferli langsung memakai helmnya dan menaiki motor CBRnya, ia langsung tancap gas meninggalkan kedua adiknya.
Dina yang sampai lebih dahulu dari pada Dian hanya bisa pasrah melihat kepergian kakaknya.
"Anjir..., kabur orangnya," Ucap Dina sambil menetralkan nafasnya.
Tidak lama kemudian Dian datang sambil mengatur nafasnya.
"Kenapah...loh...larih...nah...?."
"Gapapa. Kuy berangkat." Ajak Dina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl or Boy?
Teen FictionCerita keseharian tentang cewek tomboy dan para sahabatnya. Apa yang akan mereka lakukan untuk hari ini atau esok. . . .