Kembalinya Sang Legenda.

32 3 4
                                    

3 minggu sudah waktu berlalu sejak Johi kembali dari sosok sadboy, menjadi goodboy, dan selama itu pula, kehidupan dan kegiatan di dorm berjalan dengan lancar tanpa hambatan kaya jalan Tol Bali Mandara.

"Masih belum ada kemajuan Joh, lu sama si Kia?" itu Doie, yang sedang menonton acara TV di ruang tengah dengan Johi.

"Ha? Iya Doh, gua masih flat, gini gini aja sama dia, padahal udah jalan pdkt 3 minggu" Johi menghela nafas, lalu selonjoran di sofa, malas malasan.

"Yaudah, gak apa. Kali aja si Kia mau kenal sama lu lebih deket dulu, biar gak canggung mungkin? Usaha terus, inget? Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Jadi jangan nyerah, pasti dapet kok" Doie menepuk punda hyung-nya itu seolah mentransfer sedikit semangat untuknya. Johi hanya menangguk dan menenggelamkan wajahnya di bantalan sofa, berharap secepatnya ia dan Kia bisa jadi official couple.
.
.
.
Sementara itu, di halaman belakang..

"YAELAH XIO! LU HARUSNYA BERSIHIN KOLAM WOY! BUKANNYA MALAH RENANG SOK GANTENG BEGITU ANJING" itu Aldi, teriak dengan sekuat tenaga yang ia bisa. Muak melihat laki laki bernama Gaxio itu tebar pesona dikolam renang.

"Ada masalah Aldi? Kan gua mau bersihin kolam renang sambil berenang, lu kok sewot banget sih?"

"Ya ini kerjaan makin lama kocak, lu berenangnya ntaran aja napa sih ah. Bete gua, kenapa juga Doie nyuruh gua beresin kolam sama elu?" Aldi menggerutu sendiri, yang mana hal itu berhasil membuat Xio gemas.

"Ya menurut lu? Lu sendiri yang bikin Doie nugasin kita berdua buat beresin kolam. Coba deh, sehari aja, jangan sensi sama gua, bisa gak?"

"GAK BISA! Lu nafas aja gua sensi tau gak! Dahlah! Lu beresin aja ni kolam sendiri, gua mau tidur, ngantuk! Ntar gua minta tolong bang Saka aja, biar dia nemenin elu beresin kolam" Aldi melempar jaring pembersih kolam ke arah Xio, dan berlalu meninggalkannya.

"Itu cebol satu bener bener gak waras, cogan salah apa coba? dia sensi begitu ckckck....."
.
.
.
.
"IYAKAN NEK? GUA SEME KAN? YAIYALAH GUA SEME, VALID! GUA TU SEME. YANG. PALING. INTIMIDATE. DISELURUH. DUNIA" itu Eval, dengan gagah berdiri diatas ranjang Saka, dan membusungkan dadanya, memamerkan dadanya yang kecil dan tidak berotot itu ke seluruh dunia.

"Seme apa? Intimidate? Modelan begini intimidate?" Saka menunjukkan satu foto Eval di handphonenya, yang mana berhasil membuat Eval terjun dari atas kasur untuk merebut handphone Saka.

"DIH ANJING???? LU NEMU FOTO GUA ITU DIMANA? Yaelah, satu foto cute doang, gak cukup buat bikin gua keliatan tidak intimidate!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"DIH ANJING???? LU NEMU FOTO GUA ITU DIMANA? Yaelah, satu foto cute doang, gak cukup buat bikin gua keliatan tidak intimidate!"

"Satu foto? Yakin satu?" bukan Sakata namanya, kalau tidak hobby menggoda Evalzean.

"APALAGI SIH NEK? APA? APA? APA? FOTO APALAGI?"

"Ini, gimana? Gimana bisa yang kaya gini intimidate?" lagi, Saka menunjukkan satu foto Eval dihandphonenya. Kayanya, Saka emang suka save foto Eval buat tameng ya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story Untold Byoskop : From Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang