"Ngaco ah lo Daf, mana mungkin Gabriel kayak gini. Orang dia lagi sakit, kok."
Dafa speechless mendengar respon Rena. Bahkan gadis itu mengembalikan ponselnya dengan santai, tanpa ada amarah atau rasa curiga sedikitpun pada Gabriel.
"Na? Serius?!" tanya Dafa, tak percaya.
Rena mengernyit. "Serius apaan? Lo pikir gue bercanda? Club tuh remang-remang, gelap. Semua orang jadi keliatan mirip," balas Rena. Gadis itu menyipitkan mata. "Lagian lo ngapain sih, ke tempat begituan? Nggak baik, Dafa!"
Dafa bingung harus menjawab apa. Tak mungkin ia bilang kalau kemarin, Dafa menghajar Gabriel sampai babak belur.
"Na, gue serius. Gue liat cowok lo di sana, lagi sama cewek! Percaya gue, Na!"
"Udah deh Daf!" Rena mulai tersulut emosi. "Lo kenapa, sih? Gue tau lo nggak suka gue pacaran sama Gabriel. Tapi bukan berarti lo nuduh dia kayak gini!"
"INI FAKTANYA, RENA!" bentak Dafa tanpa sengaja, membuat Rena tersentak kaget. Untuk pertama kalinya, sejak bertahun-tahun mereka berteman, Dafa membentaknya.
"Na, maaf. Gu—"
Raut wajah Rena berubah kecewa. "Udah lah, Daf. Lo nggak usah urusin hubungan gue sama Gabriel lagi. Lo emang temen terbaik gue, tapi gue harap, kali ini lo tau batasan."
Setelah itu, Rena meninggalkan Dafa yang mematung.
***
Rena mondar-mandir di kamarnya, sesekali berdecak. Gadis itu sudah berusaha menghubungi Gabriel sejak setengah jam yang lalu, namun nihil. Rena kan, khawatir.
Kemarin, Gabriel bilang kalau ia sedang sakit. Rena ingin menjenguk, tapi masalahnya, ia tidak tahu alamat rumah laki-laki itu.
Seketika, bayangan Gabriel sedang memangku perempuan lain, membuat Rena kepikiran. Dafa tidak pernah berbohong padanya, tapi Rena percaya Gabriel tidak akan berselingkuh darinya.
"Dafa salah liat, pasti. Tuh bocah kan minus dua tapi nggak mau pake kacamata," gumamnya, meyakinkan dirinya sendiri.
"Gabriel lagi bobok kali, ya?" monolog Rena. Akhirnya, gadis itu memilih untuk mengirim pesan saja. Ia takut Gabriel terganggu dalam tidurnya.
Renata Alxenia
El, gimana keadaan kamu? Kasih aku alamat rumah kamu, dong. Aku mau jenguk kamu. Aku khawatir, dari semalem kamu nggak ada kabar.***
Dua jam berlalu, namun Gabriel sama sekali tak membalas pesan Rena. Tentu saja Rena jadi semakin khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFA'S PRIORITY ✓
Short Story[SHORT STORY] Tentang Dafa yang selalu memprioritaskan Rena dalam hidupnya, bahkan melebihi dirinya sendiri.