DAFA | 4

2.1K 257 85
                                    

"Menurut lo gimana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menurut lo gimana?"

Merasa tak ada jawaban dari Rena, Dafa menoleh ke samping. Rupanya, Rena sedang asyik dengan ponselnya sambil senyum-senyum sendiri— hobi Rena akhir-akhir ini.

"Na?"

"Rena!"

Rena terkesiap. Ia mengalihkan pandangannya dari ponsel, menatap Dafa. "Hah?"

Dafa hanya geleng-geleng kepala. "Daritadi gue ngomong lo nggak dengerin, ya?"

Rena nyengir, menatap Dafa penuh rasa bersalah. "Sorry. Kak Gabriel nge-chat."

Dafa menghela napas, memilih menyantap kentang gorengnya. Rena jadi sering mengabaikannya karena asyik bertukar pesan dengan Gabriel.

Melihat sahabatnya diam, Rena jadi merasa bersalah.

"Daf, jangan marah, dong. Gue minta maaf, deh. Janji nggak main hape lagi."

Alih-alih kesal, Dafa malah tersenyum. "Nggak papa. Orang lagi jatuh cinta ya kayak lo gini emang."

Rena kembali nyengir, mencolek dagu Dafa. "Pengertian banget sahabat gue yang ganteng ini. Cari pacar gih, Daf! Lo tuh udah ganteng, baik, pengertian, jago futsal. Emang nggak ada cewek yang lo taksir, apa?"

"Ada sih," jawab Dafa, membuat mata Rena berbinar. "Siapa?! Lo kok nggak pernah ngasih tau gue?! Sebut nama, dong!"

"Renata Alxenia."

Rena merenggut kesal, memukul lengan Dafa keras-keras. "Ngaco lo, ah!"

Dafa terkekeh, lalu merangkul Rena. "Lo bahagia sama Gaby?"

"Gabriel, Dafa! Gaby mah nama cewek!" protes Rena.

"Ya ya, terserah lo."

"Bahagia, dong! Gila lo. Gue udah naksir dia dari kelas sepuluh, Shay!"

Dafa mencebikkan bibirnya. "Awas aja tuh cowok bikin lo nangis, gue buang ke jurang neraka!"

Rena tertawa. "Siap, Bos!"

***

"Ren, kantin, kuy!" ajak Irhan. Tak hanya Irhan, tapi juga ada Dafa dan Aldo, teman futsal Rena.

"Lain kali, deh. Gue udah janjian sama Kak Gabriel ngantin bareng, balas Rena, membuat Irhan mencebik.

"Dasar lo, mentang-mentang udah punya calon, jadi jarang ngumpul lagi. Yakin nggak ikut?"

Rena mengangguk. Ia menangkap sosok Gabriel yang sedang berdiri di depan pintu kelasnya. Sontak, senyum Rena mengembang.

"Tuh, udah nongol orangnya. Gue cabut dulu, guys!" pamit Rena, lalu berjalan mendekati Gabriel.

DAFA'S PRIORITY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang