usai bel pertanda pulang berbunyi, anak-anak di kelas sepuluh ipa satu termasuk chara tampak keteteran menulis jawaban dari soal kimia yang disuruh oleh guru mereka."ibu hitung sampai lima ya, lewat dari itu tidak akan ibu terima."
mendengar sang guru sudah berbicara seperti itu, mau tidak mau chara semakin mempercepat tulisannya.
"satu."
"dua."
"tiga."
"empat." mulai terdengar suara langkah kaki dari para siswa itu yang sibuk berlari menghampiri meja guru.
"empat setengah." chara akhirnya selesai, ia buru-buru berjalan ke arah meja guru untuk mengumpulkan bukunya.
"lima. ketua kelas, tolong hitung berapa banyak buku yang sudah terkumpul," titah guru kimia itu.
doyoung yang merupakan ketua kelas mengangguk paham lalu segera melaksanakannya.
"jumlah bukunya ada 34 dari 36 siswa bu, dua orang siswa tidak hadir dikarenakan sakit," jelas doyoung.
guru itu mengangguk lalu menyuruh dua orang murid lain untuk membawa tumpukan buku itu ke ruang guru.
chara yang daritadi sudah lemas akhirnya angkat suara, "ji, jadi nih kerja kelompoknya?"
"gak tau, bentar gue tanya dulu sama doyoung," jawab hyeji.
"doyoung! hari ini jadi kerja kelompoknya?"
doyoung yang lagi membereskan bukunya melihat hyeji lalu berkata, "jadi. di sekolah ya, jangan pulang dulu."
hyeji mengangguk mengerti lalu beralih ke chara lagi. "jadi tuh," ucapnya.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
setelah satu setengah jam berlalu, pekerjaan kelompok mereka pun telah selesai setengahnya.
chara meregangkan badannya yang sudah terasa kaku karena daritadi asik menunduk.
"bentar lagi selesai nih tugas bahasa indonesianya, beli makanan dulu dong," usul chara.
mendengar hal itu, yang lainnya pun setuju. "kantin masih buka gak sih jam segini?" tanya hyeji.
"masih, tapi kantinnya pak mail doang," sahut doyoung.
"yaudah sini kalian mau nitip apa, biar gue aja yang beli sekalian mau ke kamar mandi nih," tawar hyeji.
setelah selesai mencatat dan menghitung uangnya, akhirnya hyeji pun pergi. chara tidak ikut karena ia masih memiliki beberapa bagian tugas yang belum selesai.
beberapa menit terlewatkan, akhirnya chara selesai dengan tugasnya namun hyeji belum kembali dari kantin.
"doy, gue nyusulin hyeji bentar ya," kata chara.
doyoung yang lagi bermain dengan ponselnya menyahut, "oke."
lokasi kantin di sekolah yang lumayan jauh dari kelas chara membuat gadis itu mau tak mau melewati beberapa kelas dan lapangan.
setibanya di dekat lapangan voli, chara melihat dio yang sedang duduk di bangku menghadap ke lapangan tersebut. laki-laki itu sangat fokus melihat ponselnya.
chara yang ingin menyapa dio jadi mengurungkan niatnya setelah ia melihat hyeji juga mengarah ke tempat dio berada.
chara buru-buru bersembunyi di balik dinding koridor agar tidak ketahuan. dari balik dinding itu chara mengintip dan terlihat jelas kalau hyeji dan dio duduk bersebelahan.
chara mengernyitkan dahi dan alisnya, memerhatikan mereka berdua. lima menit berlalu mereka masih diam, chara yang hendak melangkahkan kakinya ke sana menjadi terhenti ketika hyeji mulai membuka suara.
"maaf ya, kak." hyeji memulai pembicaraan.
chara kembali berjalan mundur dan bersembunyi lagi di balik dinding koridor.
"kenapa?" dio balas bertanya.
"sebenernya...."
"sebenernya gu-gue suka sama lo, kak," ungkap hyeji.
"HAH?"
chara tanpa sadar mengeluarkan suaranya. ia buru-buru menutup mulutnya sendiri dan tetap bersembunyi di balik dinding itu.
chara kehabisan kata-kata. perasaannya campur aduk: sedih, marah, kecewa dan kesal. ia mengepalkan kedua tangannya lalu mendongakkan kepala agar cairan bening di matanya tidak tumpah.
chara segera kembali ke kelas dengan langkah cepat. ia mengambil tasnya kasar lalu berucap, "gue duluan."
mata chara semakin memanas karena kejadian tadi masih terngiang di dalam kepalanya. chara mengeluarkan ponselnya lalu menelepon baekhyun untuk menjemputnya.
setelah baekhyun datang, chara lalu naik ke motor itu tanpa basa-basi. baekhyun merasa ada yang tidak beres dengan adiknya ini.
di perjalanan baekhyun merasakan punggungnya basah, ia panik.
"dek!" teriaknya.
"kamu kenapa atuh?" lanjutnya.
bukannya mendapat jawaban, tangisan chara malah semakin kencang. baekhyun pun memelankan motornya agar suaranya dapat terdengar dengan jelas.
"kenapa? kok nangis? siapa yang jahat biar aa keroyok sini," ucapnya.
chara memukul pelan punggung abangnya itu. "gak lucu, a," lirihnya.
"kamu ditolak dio, ya?" celetuk baekhyun.
dada chara kembali merasa sakit, air matanya keluar lagi. pengakuan suka hyeji ke dio terlintas lagi di pikiran chara.
jangan sebut nama temen aa itu lagi, batinnya.
karena tak mendapat jawaban, perjalanan pulang itupun terasa sunyi. setelah sampai di rumah, dengan wajah murung chara bergegas ke kamarnya. gadis itu terus menangis sampai ketiduran.
baekhyun yang daritadi berdiri di depan pintu kamar chara menatap lurus ke depan dengan pandangan yang tak bisa diartikan. ia kembali masuk ke kamarnya dengan menghela napas berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
hard | do kyungsoo ✔
Фанфикsulit sekali rasanya mengejar seseorang yang tak terkejar. rasanya seperti hanya berlari di tempat tetapi orang itu malah semakin menjauh. "kalau sudah pacaran lalu apa? udah pasti bakalan menikah terus hidup bahagia?" ㅡdio "apakah memperjuangkan se...