27 : dio

59 2 0
                                    

usai lewat beberapa hari dari konflik antara dio dengan baekhyun, lelaki dengan mata bulat ini terus-terusan kepikiran dengan yang baekhyun katakan.

gimana ya cara bilangnya ke chara, batinnya.

dio terus-terusan termenung di tempat duduknya. bahkan, tugas fisika yang amat nanggung ia kerjakan dibiarkan begitu saja.

bahkan dio saat ini tidak sadar bahwa ia tengah membuat goresan-goresan kecil di bukunya karena pulpennya tidak ditutup.

chanyeol yang merupakan teman sebangku dio melihat kelakuan aneh laki-laki ini sejak tadi. bagaimana chanyeol tidak sadar? dio selalu menghela napas berat lalu terkadang dia bergumam-gumam kecil.

chanyeol menyenggol tubuh dio dengan bahunya. "oi, jangan melamun. entar lo kesambet lagi." chanyeol memperingatkan.

dio yang tersentak kecil mengarahkan kepalanya ke chanyeol, meminta penjelasan.

"buku lo tuh, kecoret-coret." chanyeol menunjuk buku dio dengan dagunya.

dio yang tersadar langsung mengeluarkan kotak pinsilnya dan mengambil tip-ex lalu menghapus coretan-coretan itu.

chanyeol mengerucutkan bibirnya lalu berucap, "yo, nomor terakhir dong, nanggung amat."

"iya, bentar." kemudian dio fokus mengerjakan satu soal fisika itu.

setelah selesai ia menyerahkan bukunya ke chanyeol. laki-laki dengan tubuh jangkung itu memperlihatkan cengirannya lalu menyalin jawaban tersebut.

karena dio bosan, dia ingin bicara dengan chanyeol. "gimana hubungan lo sama anak sma sebelah?" tanyanya.

"hm? putuslah, dianya gamau balikan," jawab chanyeol sambil nulis.

"segampang itu? gak susah moveon lo?"

"yaelah, yo. cewek masih banyak kali bukan dia doang. dia juga lebih milih cowok lain, jadi ya yaudah. ngapain gue pertahanin kalo gitu." chanyeol terlihat sangat enteng menjawab pertanyaan dio.

"playboy bersabda," kekeh dio. "andaikan aja gue bisa kaya lo, yeol."

chanyeol mengalihkan perhatiannya dan memasang raut wajah tak percaya dengan yang dio ucapkan. "gila aja lo mau kaya gue? harusnya kebalik anjir," katanya.

"jadi diri lo sendiri aja kali, bro. kenapa sih tiba-tiba bahas ginian? cewek ya?"

dio mengangkat bahunya. "bisa jadi." lalu ia melanjutkan, "lo taukan gue masih trauma."

chanyeol manggut-manggut. "jangan dipikirin dulu lah, fokus buat masa depan lo aja. ibu gimana? sehat kan?"

"alhamdulillah, sehat," jawab dio. "makasih sarannya."

chanyeol tersenyum kecil mendengar ucapan dio. dia lalu menepuk-nepuk punggung temannya itu untuk memberi semangat.

dio kemudian beralih melihat ponselnya yang bergetar. ada sebuah pesan masuk di sana.

chara
hari ini?
bisa kok kak, tapi gue plg dulu ya entar balik lg ke sekolah

dio menutup ruang chat itu lalu meletakkan ponselnya kembali ke dalam laci. bener, harus diselesaiin hari ini, batin dio.

_____________________

sekarang sudah pukul empat sore lewat beberapa menit. dio sengaja mengundur waktu ketemuan dirinya dengan chara karena tadi ia diminta oleh guru matematika peminatannya untuk membantu mengoreksi ulangan anak kelas 12 ipa 3.

saat jam tiga tadi setelah selesai mengoreksi, dio menyempatkan diri pergi sebentar ke mall sembari membeli chicken holic dan bubble tea untuk dirinya dan chara nanti. agar nggak terlalu canggung, pikirnya.

hard  | do kyungsoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang