Chapter 01

859 81 30
                                    

©Boboiboy milik monsta
.
.
"Highest"
.
.
{Collab cerita}

*****
"Bisakah kalian mendengarkanku dulu"
-Blaze

*****

Langit memperlihatkan warna jingga tanda bahwa matahari mulai menempatkan diri ke barat. Semilir angin menerbangkan dedaunan yang jatuh dari pohon. Burung burung terbang kembali ke sangkarnya. Harusnya ini menjadi cuaca yang cocok bersantai. Tetapi aku tidak menikmatinya sekarang


Karena aku sedang menghindari maut


Splash


Sepatu sneakersku menapak di genangan air. Seribu langkah selanjutnya menyusul. sesekali aku menoleh ke belakang memastikan dia belum menerkamku. Tetapi percuma. Nafasku mulai terputus putus

"Hah... hah... Ck apa salahku dasar anjing ga ada akhlak"

"Guk! Guk! "

Sial dia belum menyerah. Segera saja kakiku berbelok cepat ke arah lain membuat sepatuku bergesek dengan aspal

Srekk!

Aku melompat ke tong sampah dan kembali melompat menggapai ranting pohon

"Guk! Guk! "

Kutatap kesal anjing tersebut dari atas pohon. Salahkah kalau aku membangunkannya karena tidur di tengah trotoar? Mengganggu orang berjalan saja

aku memandang sekeliling. Ada supermarket ternyata, lebih baik aku membeli air minum. Aku berdiri, melompati pagar rumah dekat pohon tempatku berpijak dan mendarat tepat di atas trampolin. Seorang anak kecil yang sedari tadi bermain bola di dekat trampolin melongo menatapku

"Woah kakak keren, nama kakak siapa? "

"Er ehehe jangan ditiru, namaku blaze. "

Aku menggaruk pipiku salah tingkah. Semoga hidungku tidak terlihat kembang kempis. Aku turun dari trampolin dan berlari ke supermarket terdekat.

*****
5 menit kemudian aku keluar dari supermarket menenteng plastik berisi minuman kemasan.

Sepertinya aku terlalu lama bermain basket di sekolah sampai senja, ditambah dikejar anjing, bahkan masih memakai seragam sekolah.

"Huh hari yang melelahkan. "

Aku berjalan masuk ke gang, satu satunya jalan terpintas. Sekumpulan remaja tampak saling melempar candaan di gang tersebut, mereka anak buah geng sekolahku. Aku melewatinya tak acuh

"Hei kau si biang kerok! "

Aku mengabaikannya dan tetap melanjutkan langkah. Salah satu dari mereka menyindir,

"Hei bukankah itu blaze, pfft bocah yang menghajar orang yang berkata benar kalau dia pengacau ? "

kubalikkan badan membalas mereka ketus

"Ya memang kenapa? ngepens? "

Seorang dari mereka yang berbadan lebih kekar dariku berdiri, melangkah mendekatiku dan menatapku remeh. Ck aku muak pandangan itu

"Menarik juga, aku menantangmu bocah. "

sebagai balasan aku berbalik memunggungi mereka dan melambaikan tangan sebelah

"Nggak makasih, nggak ada waktu. "

"Ceh penakut. "

Aku mengabaikannya dan terus melangkah sampai keluar gang

I'M FIRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang