𝐏𝐄𝐌𝐁𝐔𝐊𝐀

5.4K 563 66
                                    

Afterglow - Ed Sheeran0:04 ─•────────── 3:05❝Stop the clocks, it's amazing❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Afterglow - Ed Sheeran
0:04 ─•────────── 3:05
Stop the clocks, it's amazing

Afterglow - Ed Sheeran0:04 ─•────────── 3:05❝Stop the clocks, it's amazing❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dunia muggle tidak pernah asing bagi Sirius Black. Hanya saja ia tak terbiasa. Tangannya selalu gatal untuk mengeluarkan tongkat sihir dari kantung jaket kulitnya. Entah untuk membantu para tukang membangun rumah atau hanya iseng memantrai orang yang tak terlihat menyenangkan bagi Sirius.

Kakinya masuk ke dalam toko buku kecil yang sudah kesekian kali ia datangi. Toko ini tidak pernah ramai. Mungkin akan segera bangkrut jika Sirius prediksi. Bukunya banyak yang terlalu lama berada di etalase atau rak. Barang yang dijual tidak tertata rapi. Seharusnya orang-orang suka dengan buku bekas, tapi toko ini masih saja sepi.

Sirius menuju rak majalah. Ia mengambil satu, yang menurutnya tepat untuk dibeli dan tak lupa bonus poster. Lelaki ini memiliki beberapa di rumah dan sudah sukses membuat orang tuanya kesal. Namun kurang, Sirius ingin orang tuanya marah.

Tolong hapuskan praduga bahwa Sirius mesum. Sirius tak pernah tergila-gila dengan wanita. Ia sadar betul gadis-gadis Hogwarts selalu menatapnya saat di kelas atau di aula, hampir kapan pun. Tapi Sirius tak peduli.

Seorang gadis baru saja menatapnya aneh lalu melenggang pergi di antara rak-rak buku yang sempit. Sirius acuh. Ia hanya akan melakukan apa yang ia mau. Persetan dengan tatapan orang-orang. Anak berumur lima belas tahun membeli majalah dewasa.

Yang Sirius suka dari toko buku ini adalah kasirnya. Namanya Thomas. Sirius tahu namanya karena tanda pengenal yang selalu ia pakai di dada sebelah kanan. Thomas selalu masa bodoh. Wajahnya sering terlihat mengantuk atau seperti menahan buang air. Bagi Sirius penampilan Thomas masih lebih sedap dipandang daripada Severus Snape.

"Terimakasih telah berkunjung," ucap Thomas suram. Kasir itu selalu memberikan sapaan dengan intonasi yang terdengar seperti nyanyian kematian.

Sirius tersenyum pada Thomas dan menenteng majalahnya. Ia memilih untuk berjalan-jalan di sekitar London. Rumah adalah hal terakhir yang ingin ia kunjungi.

[✓] 𝐀𝐅𝐓𝐄𝐑𝐆𝐋𝐎𝐖 | Sirius BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang